Perlindungan Anak PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA

Rancangan Awal RPJMN 2015-2019 | 219 peningkatan promosi, Komunikasi, Informasi, dan Edukasi KIE tentang program KKBPK melalui bauran media media massacetak dan elektronik , media luar ruang, terutama media lini bawah poster, leaflet, lembar balik, banner dengan insititusi masyarakat dan fasilitas umum sebagai prioritas sasaran, dan; peningkatan pemanfaatan media yang dapat dipahami secara interaktif antara pengelola KB, stakeholder dan mitra kerja dengan masyarakat WUS, PUS, Remaja dan Keluarga dengan menggunakan materi dan alattools untuk lebih meningkatkan pemahaman dan perubahan sikap dan perilaku dalam ber-KB. Menguatkan akses pelayanan KB dan KR yang merata dan berkualitas, terutama dalam Jaminan Kesehatan Nasional Sistem Jaminan Sosial Nasional JKN-SJSN, melalui: penguatan dan pemaduan kebijakan pelayanan KB dan KR yang merata dan berkualitas, baik antar-sektor maupun antara pusat dan daerah, utamanya dalam sistem JKN-SJSN, dengan menata fasilitas kesehatan KB standar kualitas pelayanan KB, mekanisme pembiayaan, pengembangan SDM, ketersediaan dan persebaran klinik pelayanan KB di setiap wilayah, serta menajemen penjaminan ketersediaan dan distrubusi logistik alokon; pengembangan operasional pelayanan keluarga berencana KB dan kesehatan reproduksi KR yang terintegrasi dengan sistem JKN-SJSN; peningkatan kualitas alat dan obat kontrasepsi produksi dalam negeri untuk meningkatkan kemandirian nasional program KB; penyediaan dan distribusi sarana dan prasarana serta alat dan obat kontrasepsi yang memadai di setiap fasilitas kesehatan KB RS, Klinik utama, Puskesmas, Praktek Dokter, Klinik Pratama, RS Daerah Pratama, dan praktek bidanperawat yang tidak memiliki dokter di kecamatan dan jejaring pelayanan KB BPS, DPS, Pustu, Poslindes, Poskesdes; pendayagunaan fasilitas pelayanan kesehatan untuk KB dan KR, yaitu persebaran fasilitas kesehatan pelayanan KB yang berkualitas dan merata, baik pelayanan KB statis di wilayah yang terjangkau, maupun pelayanan KB mobile bergerak di wilayah khusussulit, untuk 220 | Rancangan Awal RPJMN 2015-2019 mengurangi kesenjangan pelayanan KB; peningkatan pembinaan peserta KB, baik menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang MKJP maupun Non-MKJP dengan memperhatikan efektivitas dan kelayakan medis hak reproduksinya, dan peningkatan penanganan KB pasca persalinan dan pasca keguguran, serta penanganan komplikasi dan efek samping dalam penggunaan kontrasepsi; peningkatan partisipasi pria dalam ber-KB dan pengembangan metoda baru obat kontrasepsi bagi pria; peningkatan jumlah dan penguatan kapasitas tenaga lapangan KB PLKBPKB dan tenaga kesehatan dokter, bidan dan perawat dalam pelayanan KB; penguatan lembaga di tingkat masyarakat IMP, PPKBD dan Sub PPKBD, kelompok kegiatan, Motivator dan kelompok KB Pria dengan memanfaatkan balai penyuluhan KB untuk mendukung penggerakan dan penyuluhan KB; dan revitalisasi pos pelayanan terpadu posyandu dalam dukungan pelayanan KB. Meningkatkan pemahaman remaja mengenai keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, serta penyiapan kehidupan dalam berkeluarga, melalui: pengembangan kebijakan dan strategi yang komprehensif dan terpadu, antar-sektor dan antara pusat-daerah, tentang KIE dan konseling kesehatan reproduksi remaja dengan melibatkan orangtua, teman sebaya, togatomatoda, sekolah, dan dengan memperhatikan perubahan paradigma masyarakat akan pemahaman nilai-nilai pernikahan, dan penanganan kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja untuk mengurangi aborsi; peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja dalam pendidikan, yaitu peningkatan fungsi dan peran, serta kualitas dan kuantitas kegiatan kelompok remaja tentang pengetahuan kesehatan reproduksi bagi remaja dan mahasiswa pusat informasi dan konseling kesehatan reproduksi remajaPIK-KRR dengan mendorong remaja untuk mempunyai kegiatan yang positif dalam meningkatkan status kesehatan, memperoleh pendidikan, dan meningkatkan jiwa kepemimpinan serta penyiapan kehidupan berkeluarga,