Sasaran Bidang Peningkatan Pemerataan dan Penanggulangan Kemiskinan

56 | Rancangan Awal RPJMN 2015-2019 a. Meningkatnya investasi padat pekerja; b. Meningkatnya kesempatan pekerjaan bagi penduduk kurang mampu dan rentan decent job; c. Meningkatnya akses usaha mikro dan kecil terhadap kesempatan pengembangan keterampilan, pendampingan, modal usaha, dan pengembangan teknologi; d. Tersedianya sarana dan prasarana pendukung kegiatan ekonomi yang berkualitas; e. Terbangunnya sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, dan ekonomi yang inklusif terutama bagi penyandang disabilitas dan lansia; dan f. Meningkatnya cakupan perlindungan sosial bagi masyarakat kurang mampu dan rentan. B. Dalam penyelenggaraan perlindungan sosial yang komprehensif bagi penduduk rentan dan pekerja informal sasaran umum yang akan dicapai sampai dengan tahun 2019 yaitu: a. Tersedianya asistensi sosial berbasis keluarga dan siklus hidup yang komprehensif dalam mewujudkan kemandirian yang mensejahterakan; b. Tersedianya program asistensi sosial temporer berbasis individu, kelompok ataupun institusi yang tertata bagi kelompok masyarakat marjinal, penduduk korban bencana alam, bencana sosial, dan guncangan ekonomi yang mendukung produktifitas; c. Meningkatnya pendampingan dan pelayanan sosial bagi penduduk kurang mampu dan rentan, melalui rehabilitasi berbasis komunitas, standar pelayanan minimum SPM dan akreditasi lembaga kesejahteraan sosial, serta sertifikasi dan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia SDM kesejahteraan sosial; d. Meningkatnya penduduk kurang mampu dan rentan yang masuk dalam cakupan skema jaminan kesehatan nasional, baik melalui subsidi pemerintah pusat dan daerah, maupun kepesertaan mandiri; e. Meningkatnya pekerja informal yang masuk ke dalam cakupan skema jaminan sosial ketenagakerjaan; f. Meningkatnya ketersediaan akses lingkungan dan sistem Rancangan Awal RPJMN 2015-2019 | 57 sosial yang inklusif bagi penyandang disabilitas, lansia, dan kelompok masyarakat marjinal pada setiap aspek penghidupan; g. Meningkatnya jumlah kabupatenkota yang memiliki sistem layanan sosial terpadu dan regulasi untuk pengembangan akses lingkungan inklusif bagi penyandang disabilitas, lansia, dan kelompok masyarakat marjinal; h. Meningkatnya jumlah kabupatenkota yang memiliki regulasi untuk pengembangan akses lingkungan inklusif bagi penyandang disabilitas, lansia, dan kelompok masyarakat marjinal; C. Sasaran yang ingin dicapai dalam perluasan dan peningkatan pelayanan dasar bagi masyarakat kurang mampu dan rentan adalah: a. Tersedianya Standar Pelayanan Minimum SPM terkait penyediaan paket pelayanan dasar bagi masyarakat kurang mampu dan rentan yang terintegrasi; b. Tersedianya kriteria penargetan sasaran pelayanan dasar yang disepakati KL terkait dan pemerintah daerah; c. Tersedianya kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah secara sinergis yang mendorong penyediaan dan distribusi sumber daya manusia penyedia layanan tenaga kesehatan, tenaga pendidikan, dan pekerja sosial di kantong-kantong kemiskinan yang diukur dari:  meningkatnya ketersediaan tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan sesuai standar  terpenuhinya rasio guru-murid yang optimal di kantong-kantong kemiskinan  meningkatnya ketersediaan pekerja sosial d. Tersedianya mekanisme stetsel aktif atau mekanisme pelayanan terpadu dari KementerianLembaga terkait alternatif lainnya untuk menjangkau masyarakat kurang mampu dan rentan dengan pelayanan untuk mendapatkan identitas hukum dan pelayanan administrasi kependudukan; e. Tersedianya mekanisme pendataan, perencanaan dan penganggaran partisipatif terkait pelayanan dasar yang melibatkan masyarakat kurang mampu dan rentan; 58 | Rancangan Awal RPJMN 2015-2019 f. Tersedianya mekanisme pemantauan oleh masyarakat di tingkat kecamatan danatau desa terhadap ketersediaan dan kualitas pelayanan dasar, termasuk mekanisme untuk memberi umpan balik terhadap penyedia layanan. TABEL 1.5 TARGET CAKUPAN PELAYANAN DASAR PADA TAHUN 2019 Indikator Target cakupan pada 40 berpendapatan terbawah Ketimpangan akses antara kelompok penduduk berpendapatan terbawah dan tertinggi rasio cakupan kuintil 1 : kuintil 5 Kepemilikan akte lahir 80 0.9 Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih 80 0.9 Persalinan di fasilitas kesehatan 70 0.9 Imunisasi dasar lengkap 80 0.9 Penggunaan alat keluarga berencana KB 70 0.9 Angka partisipasi sekolah 7-12th 100 0.9 Angka partisipasi sekolah 13-15th 95 0.9 Angka partisipasi sekolah 16-18th 80 0.9 Akses penerangan 100 1.0 Akses air bersih 100 1.0 Akses sanitasi 100 1.0 Rumah tangga berpendapatan rendah yang dapat mengakses hunian layak 21 Juta Rumah Tangga - D. Sasaran yang ingin dicapai dalam pengembangan penghidupan berkelanjutan adalah: a. Terfasilitasinya sebanyak mungkin Rumah Tangga kurang mampu yang tergabung dalam program P2B yang terintegrasi dengan program perlindungan sosial dan pelayanan dasar dalam lima tahun mendatang; b. Terbentuknya kelembagaan pendampingan masyarakat Rancangan Awal RPJMN 2015-2019 | 59 kurang mampu di daerah sebagai media untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan penduduk miskin; c. Terbentuknya kemitraan pemerintah, pemerintah daerah dan swastaBUMNBUMD dalam pengembangan kapasitas dan keterampilan masyarakat dalam upaya membuka kesempatan kerja dan pengembangan wirausaha; d. Terbentuknya kelembagaan keuangan yang membuka peluang akses masyarakat kurang mampu terhadap modal dan peningkatan aset kepemilikan; e. Terbentuknya kelompok masyarakat kurang mampu di kantong-kantong kemiskinan tingkat kecamatan sebagai media untuk pengembangan masyarakat kurang mampu; f. Terbentuknya mekanisme baku dalam pengembangan keterampilan masyarakat kurang mampu dan penyaluran tenaga kerja dan pengembangan wirausaha; dan g. Tersusunnya rencana pengembangan potensi lokal dan pengembangan penghidupan masyarakat kurang mampu oleh pemerintah daerah tingkat provinsi, kabupatenkota, dan kecamatan.

1.2.1.3 Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan

Arah kebijakan dalam rangka meningkatkan pemerataan ditujukan melalui penciptaan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan, dimana kebijakan ekonomi perlu diarahkan untuk mendukung masyarakat ekonomi lemah, memperkuat kebijakan tenaga kerja dan peningkatan kesempatan kerja terutama bagi penduduk kurang mampu dan rentan, penguatan konektivitas dari daerah tertinggal atau kantong kemiskinan ke pusat ekonomi terdekat, pertumbuhan penduduk yang optimal, serta peningkatan akses terhadap lahan dan modal bagi penduduk miskin dan rentan. Mengingat masih tingginya tingkat kemiskinan, perlu adanya kebijakan afirmatif yang secara khusus dapat mempercepat penurunan kemiskinan. Kebijakan afirmatif ini dilakukan melalui berbagai upaya terpadu berdasarkan tiga isu strategis yakni penyempurnaan perlindungan sosial yang komprehensif, perluasan dan peningkatan pelayanan dasar bagi masyarakat miskin dan rentan, dan pengembangan penghidupan berkelanjutan. Perlindungan sosial dan pelayanan dasar merupakan sebagian upaya yang dilakukan untuk memberi peluang sebesar-besarnya bagi masyarakat miskin dan rentan agar dapat memiliki kapasitas mengelola berbagai risiko dalam 60 | Rancangan Awal RPJMN 2015-2019 pembangunan. Dukungan lebih lanjut dilakukan melalui berbagai kebijakan untuk memberdayakan diri, keluarga dalam penghidupan berkelanjutan. Sebagai upaya peningkatan efektivitas dan keterpaduan upaya percepatan penanggulangan kemiskinan dilakukan terobosan melalui penetapan sasaran lokasi geographic targeting selain penetapan sasaran rumah tangga miskin seperti yang dijalankan saat ini. Pelaksanaan seluruh strategi yang secara khusus ditujukan untuk mengurangi kemiskinan, baik penetapan sasaran berbasis perorangan atau keluarga maupun sasaran yang berbasis wilayah, dilakukan secara terpadu dengan menggunakan Basis Data Terpadu BDT sebagai data sasaran kelompok miskin dan wilayah miskin dimanfaatkan untuk merancang dan memadukan intervensi program sedemikian rupa sehingga anggaran yang dipergunakan semakin efisien dan efektif.

A. Arah Kebijakan untuk Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dalam Upaya Peningkatan Pemerataan

Untuk mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi yang inklusif, arah kebijakan dan strategi pembangunan yang ditempuh dalam rangka peningkatan pemerataan mencakup: 1. Mengarahkan kebijakan fiskal yang mendukung penghidupan masyarakat miskin dan rentan terutama pengeluaran publik yang bersifat bantuan sosial yang bersasaran seperti bantuan tunai bersyarat, bantuan perumahan layak huni bagi masyarakat kurang mampu, bantuan produksi pertanian dan nelayan, bantuan peningkatan keterampilan petani, nelayan, dan usaha penduduk kurang mampu lainnya. 2. Menghindari adanya kebijakan pemerintah lainnya yang bersifat counter-productive terhadap usaha mikro dan kecil melalui sinkronisasi kebijakan antar sektor pertanian, perdagangan dalam dan luar negeri, serta aturan logistik komoditas pangan. Arah kebijakan beserta program dan kegiatan merupakan bagian dari Prioritas Bidang Ekonomi, terkait Perdagangan dan Prioritas Bidang Ketahanan Pangan. 3. Kebijakan tenaga kerja yang kondusif dan perluasan kesempatan kerja bagi penduduk kurang mampu dan rentan Arah kebijakan beserta program dan kegiatan terkait