Uni Eropa Kemajuan Agroindustri halal Global

71 memasuki pasar Eropa. Hal ini dikarenakan mayarakat Muslim Eropa merupakan masyarakat Muslim yang terdiri dari berbagai mazhab Islam yang ada. Contohnya adalah di Inggris yang juga memiliki pangsa pasar halal yang besar, mayoritas penduduk Muslimnya berasal dari Pakistan dan Bangladesh, sedangkan di Perancis, Spanyol, Italia dan Skandinavia pada umunya umat Muslim berasal dari Afrika Utara serta di wilayah Jerman sebagian besar berasal dari Turki. Implikasi dari perbedaan-perbedaan asal Muslim tersebut mengakibatkan perlunya berbagai pertimbangan serius dalam hal perencanaan perdagangan produk halal karena menyangkut mutu dan mazhab yang dianut Gumbira Sa’id, 2008.

4.2.3. Timur Tengah

Komunitas Muslim internasional dan konsumen di negara-negara Arab dan Teluk sangat identik dengan Islam karena faktor sejarah dan mayoritas agama yang dianut penduduknya. Hal ini berdampak pada konsumen lokal dan internasional yang pada umumnya menyakini bahwa segala bisnis dan produk apapun yang diproduksi atau bererdar di kawasan ini sudah pasti halal. Kekuatan citra Islam dan halal pada negara-negara Arab dan Teluk sebenarnya dapat menjadi sesuatu kekuatan dalam menjadikannya sebagai produsen produk halal yang unggul. Pencitraan sebagai negara Muslim yang sangat erat selama ini adalah modal utama yang tidak dimiliki negara-negara produsen halal lain. Selain pencitraan Islam yang kuat, kekuatan pasar negara- negara Timur Tengah, terutama anggota Dewan Kerjasama Negara Arab Teluk GCC adalah pada penduduknya yang memiliki pendapatan jauh lebih tinggi dari kawasan lainnya di dunia. Pendapatan yang tinggi berakibat pada pola konsumsi penduduknya yang juga diatas rata-rata kawasan lain. Pemenuhan atas kebutuhan produk halal menjadi tidak terelakkan, namun sayangnya kekuatan pencitraan Islam dan tingginya potensi permintaan pasar atas produk halal tidak dikuti dengan kemampuannya menjadi produsen dan pelaku utama produk halal dunia. Sebanyak 80 persen kebutuhan produk halal negara-negara Arab dan Teluk adalah impor. Lebih irosnisnya, produsen halal khususnya daging halal yang memenuhi pasarnya dikuasi oleh negara-negara non-Muslim. 72 Negara-negara seperti Brazil dan Australia saat ini menjadi negara pengekspor daging utama ke negara-negara Arab. Uni Emirat Arab mengimpor USD 45.6 juta produk makanan olahan dan daging dari Brazil yang telah disertifikasi oleh Cibal Halal atau the Brazilian Islamic Centre for Halal Food Stuff Association Brazil Association of Brazilian Beef Exporters, 2009. Negara- negara Arab mengkonsumsi daging senilai USD 43.8 Miliar pada tahun 2009 The Halal Journal , 2009 yang disuplai sebanyak 54 persen pasarnya oleh Brazil dan sembilan persen oleh Australia Hashim, 2008. Salah satu penyebab negara-negara Arab dan Teluk tidak dapat memenuhi sendiri kebutuhan produk halal-nya adalah dikarenakan penduduknya yang relatif lebih sedikit dibandingkan kawasan lain, regulasi standar produk halal Islam yang berlaku di negara-negara Arab yang tidak sejalan dengan regulasi di wilayah lain seperti Eropa, keadaan alam yang mengakibatkan kesulitan pemenuhan bahan baku, ketidakmampuan menyediakan infrastruktur penyembelihan dan pengolahan daging secara masal yang menyebabkan pengembangan produk halal-nya menjadi tidak ekonomis. Dalam menghadapi kondisi saat ini, pemerintahan negara-negara Arab belum memiliki kebijakan yang jelas atas peluangnya mengembangkan potensi kekuatan citra Islam-nya dan potensi pasarnya sebagai nilai tambah yang besar dalam mengembangkan produk halal atau bahkan hanya sebagai pelaku re-ekspor ke negara lainnya. Kesempatan yang dimiliki negara-negara Arab dan Teluk dalam mengembangkan potensi pasar produk halal global dapat berjalan, dengan syarat jika dapat menyelenggarakan aliasi strategis antara mitra lokal dan internasional untuk mencapai skala ekonomi yang baik. Kemitraan tersebut diperlukan dalam menyelenggarakan proses produksi masal, penyediaan bahan baku, pengetahuan teknis dan dalam meningkatkan kemampuan rantai pasok dan distribusinya secara efisien untuk memenuhi kebutuhan pasar lokalnya. Beberapa perusahaan Arab Saudi dan UEA yang mulai memasuki pasar Internasioal adalah Al-Radwa Farms, Al-Watania, Nash, Sunbullah, Al-Islami Foods, Al-Babeer, Al-Areesh, Arctic Gold, Royal dan Emirates. Ketergantungan negara-negara Arab pada produk halal impor merupakan kelemahan yang perlu dicermati. Pada masa yang akan datang harga bahan makanan cenderung 73 mengalami tren yang meningkat, hal ini didorong oleh kenaikan pendapatan per kapita dan perubahan pola konsumsi. Perubahan di atas lebih banyak dipengaruhi oleh budaya barat dan tingkat ketergantungan yang semakin besar terhadap negara produsen lain dan meningkatkan resiko kemanan pangan Hashim, 2008.

4.2.4. Amerika

Populasi Muslim di Amerika Utara meningkat jumlahnya mencapai 9,7 juta jiwa pada tahun 2010. Mayoritas Muslim di Amerika Serikat adalah imigran dan keturunannya yang mendiami wilayah-wilayah yang juga merupakan sepuluh pasar makanan halal terbesar dengan nilai mencapai USD 13.1 Miliar pada tahun 2010, yakni 1 New York City, New Jersey, dan wilayah metropolitan Long Island; 2 Los Angeles, 3 Chicago; 4 Detroit; 5 Houston; 6 Dallas Fort Worth; 7 South Florida; 8 San Francisco; 9 Atlanta, dan 10 Washington, DC Kassim, 2010. Sebanyak 60 persen Muslim di Amerika Serikat berusia dibawah 40 tahun dengan pendapatan perkapitanya sebanyak 66 persen mencapai USD 50,000, dan 26 persennya mencapai lebih dari USD 100,000 dengan potensi pasarnya mencapai USD 30-40 juta per tahun AAHC, 2010. Konsumen Muslim Amerika Serikat memiliki gaya hidup sibuk, yang pada umumnya tidak lagi memungkinkan untuk menyiapkan makanan di rumah, sehingga ketersediaan makanan siap saji halal semakin penting dan potensi bisnis yang besar. Kondisi di atas ditanggapi oleh beberapa perusahaan yang meluncurkan produk halal untuk memenuhi tuntutan konsumen seperti pizza, daging beku dan daging unggas. Sebagian besar perusahaan membuat produk makanan olahan halal pada awalnya hanya untuk orientasi ekspor, namun lambat laun berkembang untuk memenuhi pangsa pasar domestik. Saat ini pasar produk halal belum seluruhnya tercukupi, karena saat ini pembelanjaan produk halal di Amerika Utara totalnya baru mencapai USD 16.2 juta pada tahun 2010 World Halal Forum, 2010. Produk halal di Amerika Serikat belum begitu lengkap tersedia di pasaran, sehingga alternatif yang digunakan konsumen adalah produk kosher, walaupun kosher tidak sama dengan halal. Sebanyak 16 persen pasar kosher di Amerika