Pembangunan Infrastruktur Logistik yang Sesuai Dengan Konsep Halal
pengelolaan pasokan bahan baku dalam negeri dapat dilakukan dengan baik, diharapkan pemanfaatan bahan baku halal lokal dengan harga murah mampu
mengganti bahan baku impor. Ketergantungan pada bahan baku impor lebih banyak disebabkan karena
pengelolaan bahan baku di dalam negeri yang kurang baik, sehingga mutu, tingkat keterjaminan harga dan keberlanjutan pasokan bahan baku menajadi rendah.
Ketergantungan pada bahan baku impor juga menyebabkan harga bahan baku yang tidak stabil dan tergantung pada kondisi ekonomi dunia. Impelentasi strategi
pemenuhan bahan baku agroindustri halal Indonesia digambarkan dalam Gambar 66 berikut ini.
JANGKA WAKTU LINGKUP
KERJASAMA MITRA
KERJASAMA Australia, Selandia
Baru, China, India, Brazil, Indonesia
dan Negara-negara lain
ASEAN, Bilateral, IMT-GT dll.
Kerjasama Perdagangan
Bilateral Internasional
Kerjasama Organisasi dan
Industri Penelitian dan
Pengembangan Jangka
Pendek
Pengembangan produk turunan dari
kelapa sawit, perkebunan dan
perikanan TUJUAN
AKHIR
Ketersediaan Bahan Baku Bemutu,
Ekonomis dan Berkelanjutan
STRATEGI PENYEDIAAN BAHAN
BAKU
Strategi Pemenuhan
Bahan Baku
Halal Nasional Jangka
Panjang Jangka
Menengah
Gambar 66. Implementasi Strategi Penyediaan Bahan Baku Dalam upaya meningkatkan kemampuan penyediaan bahan baku halal
yang berkelanjutan, implementasi strategi dalam mengatasi tidak terjaminnya bahan baku yang diperlukan, yang pertama adalah, mengadakan kerjasama dengan
negara-negara penghasil bahan baku utama sebagai strategi jangka pendek. Strategi kedua adalah strategi jangka menengah dengan mengadakan kerjasama
atau pengembangan kemitraan perdagangan pemasok bahan baku halal internasional dalam lingkup organisasi internasional atau secara bilateral dengan
negara-negara penghasil bahan baku, dan strategi ketiga adalah strategi jangka panjang untuk pemenuhan kebutuhan bahan baku berupa riset yang dilakukan
untuk membuat berbagai produk turunan dari berbagai komoditas unggulan Indonesia.
Indonesia memiliki peluang besar dalam memberdayakan sumber daya alamnya untuk menciptakan berbagai temuan baru yang dapat diaplikasikan dalam
agrindustri halal. Peluang antara lain dapat dilakukan dalam berbagai penelitian menyangkut sumber bahan baku pengganti non-halal. Komoditas yang paling
potensial adalah kelapa sawit yang dapat digunakan sebagai subtitusi dari bahan baku yang digunakan selama ini. Sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia,
Indonesia perlu mendorong riset terhadap kelapa sawit untuk mampu menjadi penyedia bahan baku utama bagi agroindustri halalnya. Riset lain pun dilakukan
pada komoditas-komoditas lain seperti perkebunan dan perikanan Yaik, 2011. Dengan strategi yang dilakukan negara-negara produsen produk halal yang
dilakukan saat ini, maka perlu dilakukan antispasi terkait penyediaan bahan baku yang berkualitas dan berkelanjutan.