pemangku kepentingan agroindustri halal serta pakar. Pakar yang dilibatkan berjumlah 34 orang yang meliputi pakar dan pelaku agroindustri halal nasional,
yang memiliki wawasan internasional terutama di enam negara ASEAN, pemangku kebijakan dan konsumen dengan perspektif halal internasional.
Wawancara mendalam dan pengisian kuesioner terhadap para pelaku agroindustri halal dilakukan untuk memperoleh data tentang indikator kinerja
utama usaha agroindustri halal. Wawancara mendalam terhadap pakar dilakukan untuk menentukan indikator kinerja kunci sebagai input pengukuran kinerja, yang
nantinya akan menjadi karakteristik kebutuhan para pemangku kepentingan dan data tingkat kepentingan dari kebutuhan stakeholders pada tahap perbaikan
kinerja. Wawancara mendalam terhadap para pakar dilakukan untuk memperoleh data karakteristik teknis dalam perbaikan kinerja dan data penilaian hubungan
antar karakteristik teknis.
3.4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini digunakan untuk mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam mempelajari corak agroindustri halal. Proses
indentifikasi aspek yang mempengaruhi akan dilakukan dengan memperhatikan proses tranformasi yang terjadi. Terdapat 5 lima aspek yang dibagi dan
dikembangkan lagi menjadi elemen-elemen tertentu yang digunakan dalam instrumen penelitian, yakni 1 aspek bahan baku, 2 aspek proses, 3 aspek
prasyarat syariah, 4 aspek produk, 5 aspek pasar dan 6 aspek
pemerintahlembaga terkait.
Proses identifikasi aspek-aspek yang telah disebutkan di atas dikembangkan lagi menjadi variabel-variabel yang lebih spesifik yang kemudian
dipergunakan sebagai acuan dalam pengumpulan data karakteristik agroindustri halal. Dari variabel-variabel tersebut disusun pertanyaan-pertanyaan eksploratif
untuk mendapatkan informasi mengenai variabel-variabel itu. Pertanyaan- pertanyaan tersebut akan digunakan sebagai panduan dalam wawancara terhadap
responden Tabel 12. Dari hasil wawancara dan observasi, maka diperoleh kondisi aktual agroindustri halal untuk kemudian dibuatkan perumusan strategi
pengembangannya.
3.5. Tahapan Penelitian
Penelitian diawali dengan perumusan permasalahan mengenai perkembangan produk halal secara global terutama diantara negara-negara
ASEAN dikaitkan dengan kondisi Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar didunia yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan
menjadi pelaku utama bisnis halal global. Masalah yang telah dirumuskan, diformulasikan dengan mempelajari masalah-masalah yang terkait dengan
pengembangan agroindustri halal serta mengkaji alternatif instrumen yang dapat mendukung Indonesia sebagai pusat ASEAN Halal-Hub.
Setelah melakukan perumusan permasalahan dan formulasi masalah, langkah penelitian selanjutnya adalah perumusan tujuan yang mencakup
identifikasi struktur agroindustri halal ASEAN dan Indonesia, menganalisa kemampuan daya saing, merumuskan strategi pengembangan dan mengkaji
alternatif instrumen yang mendukung tujuan penelitian. Untuk mencapai tujuan, pengumpulan dan pengolahan data dilakukan dengan beberapa metode yakni,
analisis deskriptif, benchmarking, analisis SWOT-kuantitatif dan Analisis SWOT- AHP. Secara lebih jelas langkah-langkah penelitian diterangkan pada Gambar 18
berikut.