Amerika Kemajuan Agroindustri halal Global
75 kepentingan untuk melakukan kepentingan ekspansi pasar karena pasar lokalnya
tidak cukup besar untuk diekplorasi. Di lain pihak, di Filipina,
meskipun Muslim merupakan penduduk minoritas, namun pemerintah setempat mendukung Office of
Muslim Affair OMA untuk memberi sertifikasi kepada produk-produk ekspor asal
negara-negara tersebut, s
Diantara negara-negara ASEAN berpenduduk muslim seperti, Malaysia dan Brunei Darussalam adalah negara yang paling memiliki komitmen dalam
memajukan industri halal-nya. Malaysia hadir dengan berbagai kebijakan strategisnya yang sangat maju, sedangkan Brunei Darussalam berupaya
menggabungkan identitas negaranya sebagai negara Islam dengan Australia sebagai produsen daging utama dunia untuk menjadi pemimpin dalam industri
berbasis daging halal yang aman dikonsumsi. Brunei Darussalam juga menekuni upaya pencitraan yang instensif sebagai produsen makanan berkualitas dengan
membuka Brunei Halal Park serta mengembangkan Brunei Halal Brand secara internasional sebagai identitasnya.
edangkan Indonesia, orientasi pengembangan produk halal adalah hanya untuk melindungi konsumen muslim di dalam negeri dan hal
tersebut pun adalah visi dari lembaga auditor halal LPPOM-MUI.
Negara-negara ASEAN berpenduduk mayoritas non-Muslim pun, seperti
Thailand, Singapura dan Fili
pina juga telah teridentifikasi upayanya dalam mengambil langkah-langkah untuk memasuki pasar halal global. Sebagai contoh,
Singapura mengambil sejumlah langkah agar mampu menjadi halal hub internasional dengan melakukan berbagai kampanye iklan di Timur Tengah. Di
lain pihak, Thailand dengan dukungan penuh pemerintah dengan diorganisir oleh The Central Islamic Committee of Thailand
CICOT, bekerjasaman dengan Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri telah berhasil
mengembangkan Thailand sebagai pusat kuliner dan produk halal yang juga unggul dalam pengembangan keilmuan serta pengujian indsutri halal-nya dengan
konsep Hal-Q yang mulai diterima di pasar Internasional Songsumud, 2009.
Dari penelaahan di atas, negara-negara anggota ASEAN tersebut tengah mengedepankan produk halalnya sebagai produk yang dipandang penting bagi
agroindustrinya
. Pada Tabel 11 berikut diperlihatkan intisari yang disintesakan oleh peneliti untuk menggambarkan perkembangan agroindustri halal yang
berkembang di tiga negara ASEAN yang paling maju agroindustri halalnya.
76 Tabel 11. Komparasi Perkembangan Kebijakan Pendorong Bisnis Halal Di Tiga
Negara ASEAN dikompilasikan dari berbagai sumber
Kebijakan Malaysia
Thailand Brunei Darussalam
• Menjadi pusat halal internasional tahun
2010 • Meningkatkan pangsa pasar halal dunia
dari 1 menjadi 5 pada 2010 • Menjadi pusat produksi dan distribusi
halal • Kitchen of the World
• Pusat produk-produk halal premium • Produk halal meningkat 24.5 . dari
RM 26.8 juta menjadi RM 33.4 juta di tahun 2006.
• Produksi 200 ton produk halal per hari, 60nya diekspor
Johnson dan Huzayen, 2007. • Bekerja sama dengan Australia
• Kuat dalam advokasi dan standar hidup Muslim,
• Australia dikenal produsen yang bersih dan bermutu tinggi
• Mendirikan Pusat Komersial Halal • Mengembangkan Brunei Halal Brand
• Mengembangkan 263 hektar lahan untuk Halal Park
• Bantuan keuangan pada wirausaha produk halal
• Identifikasi zona halal • Pengawasan Halal sangat ketat.
• Insentif perencanaan dan pengembangan bisnis.
• Insentif Perbaikan produk dan proses produksi.
• Penerapan Label akreditasi halal Brunei
• Insentif Perbaikan produktivitas dan sertifikasi mutu.
• Pengawasan produk halal yang sangat ketat.
• Kewenangan Sertifikasi • CICOT The Central Islamic
Committee of Thailand
• Pemerintah pusat memberikan sertifikat halal untuk konsumsi lokal.
• Kementrian Perdagangan dan Kementrian Perindustrian
• Lima tahun kelonggaran pajak investasi 100 bagi produsen halal
• Standar kesehatan.yang tinggi
• Mempromosikan Merek, produk dan jasa halal di pasar global.
• Meningkatkan jumlah industri yang tersertifikasi Halal
• Mempromosikan Merek, produk dan jasa halal di pasar global.
• Menerapkan sistem mutu dan sertifikasi Hal-Q
• MS 1480, standar keamanan pangan HACCP
• Pusat Ilmu dan Penelitian Makanan Halal
• MS 1514, mengenai prinsip umum kebersihan pangan.
• Hukum Syariah sebagai panduan dasar dalam mengembangkan standar halalnya.
• Pusat training bagi calon auditor halal
Lembaga yang Berwenang
Dalam Pengembangan
Produk Halal Kebijakan yang
telah diambil Kondisi Umum
Visi
• Pengemba-ngan teknologi informasi dan logistik Halal Super
Highway • Mengembang-kan teknologi
finger printing atau pengujian DNA
babi.
• Mengembang-kan pengujian asam lemak untuk mengidentifikasi
produk tidak halal • Pendirian outlet ritel halal Halmart
pertama dunia. • Meningkatkan aspek pendukung
perdagangan, logistik, perbankan, dan sertifikasi halal.
• Ekspor langsung pada agen Arab Saudi • Mempomosikan pangan halal
• Mendirikan pusat penelitian dan pengembangan produk halal.
• Mendirikan Halal Park • Mengembangan produk halal sebagai
jaminan bagi aktifitas ekonominya setelah minyak dan gas bumi
• Berusaha menjadi pusat dalam ilmu dan pengujian kehalalan
produk.
Kebijakan yang telah diambil
• Logo halal Brunei diharapkan dapat menjadi sebuah logo produk halal yang
dapat diterima di pasar Asia Tenggara dan Internasional
• Mengembang-kan diri untuk menjadi pusat logistik halal.
• Jasa pendukung untuk mengembangkan berbagai sektor yang
berkaitan dengan industri halal, • Pusat Kesehatan Halal dan Pelabuhan
Halal http:ww.brudirect.com.
• Pejabat Setiausaha Mengeluarkan ijin produk halal impor Bahagian Halal
Haram Jabatan Hal Ehwal Syariah, Kem. Hal Ehwal Ugama
, Negara Brunei Darussalam
• Halal Industry Development Corporation HIDC dan Department of
Islamic Development Malaysia JAKIM ,
di seluruh wilayah Federal Malaysia • The Institute for Halal Food
Standard of Thailand
• Label halal Malaysia terdaftar di Trade Mark Act
1976 dan Trade Mark Regulations
1997 •
Standar halal Malaysia , MS 1500:2004
Halal Food – Production, Preparation, Handling and Storage – General
Guidelines mengadopsi konsep pangan
halal. • Produk halal dengan mutu tinggi dan
memenuhi Elemen kunci Brunei Halal Brand
adalah kerjasama antara badan pemerintah dan MIPR, yang menjamin
sertifikat halal yang ketat. • Kerjasama internasional melibatkan
Australia dan Cina. Lisensi pemasaran ayam potong ke Timur Tengah,
• Rencana kerja sama Malaysia, Filipina, dan Indonesia dalam
membangun perusahaan bersama,