Tren Permintaan Produk Agroindustri Halal Global
28 teknologi, kekuatan hukum-politik, kekuatan sosio-kultural. Kekuatan hukum-
politik dan sosio-kultural merupakan kekuatan yang bersifat sensitif sehingga tidak termasuk dalam kapasitas pengkajian penelitian.
Lingkungan kerja meliputi elemen-elemen atau kelompok-kelompok yang berpengaruh kepada perusahaan dan pada gilirannya akan dipengaruhi oleh
pemerintah, komunitas lokal, pemasok, pesaing, pelanggan, kreditur, tenaga kerja, serikat buruh, kelompok kepentingan khusus, dan asosiasi perdagangan. Variabel-
variabel dari lingkungan internal meliputi struktur budaya, dan sumberdaya organisasi. Struktur adalah cara bagaimana sumber daya diorganisasikan
berkenaan dengan dengan komunikasi, wewenang, dan arus kerja. Budaya adalah pola keyakinan, pengharapan dan nilai-nilai yang dibagikan oleh anggota
organisasi. Sumberdaya adalah aset yang merupakan bahan baku bagi produksi barang dan jasa organisasi, meliputi keahlian, kemampuan dan bakat manajerial.
Pada tahap perencanaan strategi akan dijabarkan strategi pilihan untuk mewujudkan visi dan misi organisasi ke dalam sasaran-sasaran strategis, dengan
disasarkan pada hasil pengamatan terhadap lingkungan eksternal maupun internal, karena perumusan strategi yang dimulai dengan analisis lingkungan tidak dapat
dipisahkan dari proses perencanaan preategi perusahaan atau pada unit bisnis Wheelen dan Hunger, 1996; Jauch dan Glueck, 1997
Strategi merupakan alat penting dalam rangka mencapai keunggulan bersaing. Strategi juga merupakan suatu rencana yang disatukan, menyeluruh, dan
terpadu, untuk menjamin tujuan bisnis Wheelen dan Hunger, 1996; Jauch dan Glueck, 1997. Keberhasilan organisasi kinerja organisasi dapat dicapai apabila
kombinasi perencanaan strategi yang baik dengan pelaksanaan strategi yang baik pula. Dengan hal tersebut, pengetahuan mengenai manajemen strategi yang
berkaitan dengan kinerja usaha dibutuhkan dalam rangka optimalisasi sumberdaya untuk mencapai kinerja bisnis yang efektif dalam lingkungan yang berubah bisnis
Wheelen dan Hunger, 1996; Jauch dan Glueck, 1997, karena lingkungan eksternal merupakan faktor kontekstual penting yang mempunyai pengaruh
terhadap kinerja perusahaan Hamel dan Prahalad, 1990; Child, 1997. Untuk menjaga kesiapan agroindustri halal Indonesia dalam menghadapi perubahan
lingkungan eksternal yang bersifat makro, perlu dilakukan deteksi dini tehadap
29 level kinerja agroindustri halal pada berbagai kondisi lingkungan ekternal yang
dilakukan dengan menggunakan prisip manajemen strategi berbasis sumber daya. Penjaminan terhadap pencapaian kinerja yang baik membutuhkan suatu
proses evaluasi kinerja. Menurut Kaplan dan Norton 1996 evaluasi terhadap kinerja dapat diawali dengan melakukan pengukuran kinerja yang didasarkan pada
empat perspektif, yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pertumbuhan pembelajaran. Tahapan selanjutnya dari proses evaluasi kinerja
adalah tahap perbaikan improvement. Menurut Cohen 1995 dan Dale 1995, untuk memastikan bahwa kebutuhan dan keinginan stakeholder dapat terpenuhi
dalam proses perbaikan kinerja, maka dibutuhkan proses perbaikan yang berfokus pada stakeholder dan bermula dari suara stakeholder tersebut. Berdasarkan uraian
terdahulu, kesesuaian antara lingkungan dan rencana strategik akan berpengaruh terhadap perspektif kinerja perusahaan dan proses pengukuran serta perbaikan
yang tepat diharapkan dapat menjadi dasar evaluasi kinerja yang optimum.