88 Melalui merek halal premium, Brunei Darussalam membentuk sinergi
untuk menjadikan Brunei Darussalam sebagai tujuan wisata halal sekaligus salah satu pemain utama industri halal global. Penguasaannya dilakukan baik dalam hal
produksi makanan maupun sertifikasi Gumbira Sa’id, 2008.
4.4. Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle IMT-GT
Kerjasama multilateral dalam wilayah ASEAN telah diwujudkan melalui forum komunikasi yang dibangun untuk mengembangkan agroindustri halal yang
berkelanjutan dalam wujud kerjasama segi tiga yang dinamakan Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle IMT-GT. Dalam rencana tahun 2007
hingga 2011 IMT-GT memiliki program-program, antara lain pembangunan Plaza IMT-GT bagi usaha riset dan teknologi, kerjasama distribusi produk halal,
pameran tahunan, pembangunan Halal Highway di Rantau, Malaysia, proyek perdagangan halal, pengembangan jaringan laboratorium keilmuan halal,
pengembangan dapur halal bagi hotel dan restoran, hub kesehatan halal, simposium halal internasional dan pengembangan inkubator bisinis produk dan
jasa halal di ke-tiga negara peserta yang berdekatan. Dari sudut pandang persertanya, terutama Malaysia, IMT-GT merupakan
konsep kemitraan strategis yang melibatkan tiga negara tetangga terdekat yakni Indonesia dan Thailand. Kerjasama yang meliputi pelaksanaan sekretariat bersama
yang menjalankan kerjasama dalam bidang riset dan pengembangan, perencanaan industri halal serta pendanaan bersama. IMT-GT juga bekerjasa sama
memfasilitasi berbagai kegiatan yang menyangkut bisnis halal seperti eskpor, produk dan jasa halal. Seluruh kegiatan dikoordinasikan dan dipelopori oleh
badan pengembangan halal Malaysia atau Halal Development Centre HDC. Gambar 25 berikut menjelaskan mengenai konsep kerjasama IMT-GT dan
prediksi arah perkembangan kerjasama dimasa yang akan datang yang melibatkan negara-negara ASEAN non-IMT-GT.
89
Pengembangan I MT- GT
INDONESIA MALAYSIA
THAILAND
IMT-GT
SEKRETARIAT HALAL
BERSAMA RD
ROAD MAP PENDANAAN
EKSORTIR PRODUK DAN JASA
HALAL
PUSAT ACUAN SERTIFIKASI HALAL INTERNASIONAL
PENYEDIA BAHAN BAKU HALAL-HUB INTERNASIONAL
PRODUSEN PRODUK HALAL GLOBAL
KITCHEN OF THE WOLD PUSAT ACUAN PENELITIAN
MAKANAN HALAL
SINGAPURA PHILIPINA
BRUNEI DARUSSALAM PUSAT PERDAGANGAN
KOMERSIAL PEMAIN BARU
MEREK HALAL PREMIUM
Pengembangan Penelitian Keilmuan Halal dalam I MT- GT
Halal Science Technology Centre Dahlan, 2009
INDONESIA MALAYSIA
THAILAND
IPB, UGM UPM, USM
CHULALONG- KORN
FILIPINA
REGION 12
SINGAPURA
NTU
BRUNEI D.
UBD LINK
SAAT INI PENGEMBANGAN
KETERANGAN:
Gambar 25. Lingkup Kerjasama IMT-GT dan Pengembangan Halal-Hub ASEAN Perkembangan kerjasama IMT-GT sudah mulai beranjak dengan
mengklasifikasikan negara-negara persertanya berdasarkan kemampuan dan karakteristiknya. Selain hal tersebut, IMT-GT sudah mulai melebarkan
kerjasamanya dengan negara-negara ASEAN lainnya dalam upayanya memperkuat kelangsungan produksi dan bisnis dalam lingkup agroindustri halal
di kawasan ASEAN. Kerjasama juga dilakukan dengan mendirikan berbagai pusat penelitian produk-produk halal di kawasan ASEAN. Adapun wilayah kerjasama
yang disepakati diilustrasikan pada Gambar 26.
90
Gambar 26. Wilayah Kerjasama Forum IMT-GT Bidin, 2009
Dalam pendirian IMT-GT, negara-negara anggota bekerjasama untuk mewujudkan Halal Hub global, yang secara sinergis dapat berkolaborasi untuk
saling melengkapi kebutuhan satu sama lainnya, sehingga diharapkan dapat terwujud nilai tambah bagi produktivitas ASEAN. Secara ideal, tujuan IMT-GT
adalah untuk memenuhi kebutuhan bersama antara Indonesia, Malaysia dan Thailand.
Dalam kerjasama IMT-GT terdapat pembagian fokus kerjasama yang disepakati untuk dilakukan. Pembagian peranan pada negara-negara peserta antara
lain, Malaysia direncanakan sebagai pusat pengembangan standar sertifikasi halal, pelatihan, pusat acuan sertifikasi dan logistik. Dalam konteks kerjasama IMT-GT,
Thailand memiliki peranan mengembangkan proses pengolahan dan pengemasan produk halal, sedangkan Indonesia dijadikan sebagai pusat pemenuhan bahan
baku, rujukan sertifikasi dan pengembangan distribusi.