Karakteristik Responden Analisis Pembahasan

Pendekatan Keperilakuan Dalam Riset Manajemen Bisnis” 384 Karakteristik responden Memiliki asuransi Tidak memiliki asuransi Jumlah Jumlah pegawai Akademik 46 59 33 31 Non akademik 32 41 74 69 Tingkat pendidikan SMPsederajat 0 0 2 2 SMAsederajat 10 13 26 24 Diploma 7 9 14 13 s1 14 18 34 32 s2 43 55 26 24 s3 4 5 5 5 Pendapatan Rp.2.000.000 5 6 29 27 Rp.2.000.000- Rp.5000.000 52 67 65 61 Rp.5.000.000- Rp.8.000.000 16 21 13 12 Rp.8.000.000 5 6 Sumber: Data primer diolah 2016 Berdasarkan tabel 3 diatas dapat dikatakan bahwa responden terbanyak dalam penelitian ini berusia 29-39 tahun baik responden yang memiliki asuransi 44 maupun responden yang tidak memiliki asuransi 38 dengan responden yang memiliki asuransi mayoritas adalah perempuan 56 dan responden yang tidak memiliki asuransi adalah mayoritas laki-laki 59. Pada status pegawai mayoritas responden yang memiliki asuransi adalah pegawai akademik 59 sedangkan mayoritas responden yang tidak memiliki asuransi adalah pegawai non akademik. Pada tingkat pendidikan mayoritas responden yang memiliki asuransi memiliki tingkat pendidikan terakhir S2 55 sedangkan mayoritas responden yang tidak memiliki asuransi memiliki tingkat pendidikan akhir S1 32. Sedangkan pada karakteristik pendapatan, sebagian besar pendapatan berkisar antara Rp.2.000.000-Rp.5000.000 baik responden yang memiliki asuransi 67 maupun responden yang tidak memiliki asuransi 61.

4.2. Analisis

Berikut adalah analisis alasan responden mengapa membeli asuransi dan mengapa tidak membeli asuransi. Berdasarkan jawaban responden maka alasan responden dapat dikelompokkan sebagai berikut: Tabel 4: Alasan pegawai UKSW membeli asuransi No. Alasan Jumlah 1 Proteksi jiwa, harta benda dan investasi 63 81 2 Memiliki dana 5 6 3 Saran dari orang lain teman, keluarga, salesman 8 10 4 Tidak diisi 2 3 Total 78 100 Sumber: Data Primer, Diolah 2016 Pendekatan Keperilakuan Dalam Riset Manajemen Bisnis” 385 Sebagian besar responden yang memiliki asuransi, membeli asuransi dengan alasan proteksi jiwa, harta benda, dan proteksi sebesar 63 responden 81. Hal tersebut menunjukan bahwa sebagian besar pegawai UKSW membeli asuransi karena kesadaran akan kebutuhan proteksi dan investasi, sesuai dengan manfaat polis yang mereka beli. Sebanyak 5 responden 6 membeli asuransi karena ketersediaan dana. Dengan adanya dana cadangan yang lebih maka dapat memfasilitasi mereka dalam membeli asuransi. Terakhir adalah sebanyak 8 responden 10 menjawab saran dari orang lain baik dari teman, keluarga, maupun salesman yang menawarkan asuransi. Dukungan orang lain baik teman keluarga maupun salesman dapat menimbulkan keyakinan dan evaluasi yang dimiliki untuk membeli asuransi. Namun, adanya rasa sungkan juga menjadi alasan beberapa responden karena salesman yang menawarkan adalah teman atau keluarga sendiri. Tabel 5: Alasan pegawai UKSW tidak membeli asuransi No. Alasan Jumlah 1 Sudah memiliki asuransi lain BPJS dan Jamsostek 45 42 2 Tidak tertarik 29 27 3 Belum memahami asuransi 9 8 4 Tidak ada dana 17 16 5 Pernah kecewa dengan asuransi sebelumnya 7 7 Total 107 100 Sumber: Data Primer, Diolah 2016 Sebagian besar responden yang tidak memiliki asuransi sejumlah 45 responden 42, tidak membeli asuransi dengan alasan karena adanya asuransi lain berupa BPJS maupun Jamsostek. Asuransi sosial berupa BPJS dan Jamsostek yang dimiliki dirasa sudah cukup untuk memenuhi jaminan risiko mereka. Sebanyak 29 responden 27 tidak membeli asuransi karena tidak tertarik. Tidak tertarik yang dimaksud adalah karena proses yang rumit maupun karena responden memang tidak berminat untuk berasuransi. Sebanyak 9 responden 8 tidak membeli asuransi karena alasan belum memahami asuransi yang baik dan tepat sesuai dengan kebutuhan mereka. Tidak adanya dana cadangan untuk membeli asuransi juga menjadi alasan 17 responden 16 untuk tidak membeli asuransi. Terakhir adalah adanya pengalaman kecewa 7 responden 7 terhadap asuransi sebelumnya. Proses klaim yang ribet dan tidak terpenuhinya klaim menjadi alasan 7 responden untuk tidak melanjutkan polis asuransi yang mereka beli.

4.3. Pilot Test

Pilot test yang dilakukan pada variabel sikap, norma subjektif, kontrol perilaku yang dirasakan, minat beli dan keputusan pembelian dalam penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner melalui kepala bagian dan menyebarkan kuesioner secara langsung sebanyak 50 kuesioner. Penyebaran dan pengumpulan kuesioner dilakukan selama 3 hari dengan response rate 90 45 kuesioner. Dari 45 kuesioner yang terkumpul, hanya 19 kuesioner yang memenuhi syarat untuk dianalisis lebih lanjut. Hasil pilot test yang dilakukan untuk menguji validitas dan reliabilitas kelima variabel dalam penelitian ini dengan 19 responden karyawan Universitas Kristen Satya Wacana adalah sebagai berikut :

Dokumen yang terkait

M01939

0 16 418