Norma Subjektif Subjective norm

Pendekatan Keperilakuan Dalam Riset Manajemen Bisnis” 378

2.2.3. Kontrol Perilaku yang Dirasakan Perceived Behavioral Control

Kontrol perilaku yang dirasakan adalah sejauh mana seseorang merasa mampu untuk memberlakukan perilaku. Kontrol perilaku yang dirasakan memiliki dua aspek: seberapa besar seseorang memiliki kontrol atas perilaku dan seberapa percaya diri seseorang merasa mampu untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku Ajzen, 1991.

2.2.4. Minat Berperilaku Behavioral Intentions

Minat berperilaku adalah adalah suatu ukuran tentang kekuatan tujuan seseorang untuk melakukan tindakan khusus Fishbein Ajzen, 1975. Menurut Ajzen 1991 minat berperilaku adalah representasi kognitif kesiapan seseorang untuk melakukan perilaku tertentu. Ajzen 1991 mengatakan bahwa meskipun tidak ada hubungan yang sempurna antara minat berperilaku dan perilaku aktual, minat berperilaku dapat digunakan sebagai ukuran proksi perilaku.

2.2.5. Perilaku Behavior

Perilaku adalah tindakan atau kegiatan nyata yang dilakukan Ajzen, 1991. Dalam Theory of planned behavior dijelaskan bahwa perilaku dilakukan karena adanya minat untuk melakukannya dan didukung oleh kontrol perilaku yang dirasakan. Dalam penelitian ini, perilaku menunjukan tindakan keputusan pembelian asuransi individu.

2.3. Asuransi

Asuransi menurut UU No.40 tahun 2014 tentang perasuransian adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti; atau memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya tertanggung dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan danatau didasarkan pada hasil pengelolaan dana. Ditinjau dari dari tujuan operasionalnya, asuransi dibedakan menjadi dua golongan yaitu:1Asuransi Komersial, yaitu asuransi yang bertujuan memperoleh keuntungan bagi pemegang saham, sebagaimana perusahaan komersial lainnya. Jenis asuransi ini dilakukan oleh perusahaan Asuransi baik Swasta Nasional, Swasta Joint Venture maupun Perusahaan Negara BUMN, baik yang menganut prinsip konvensional maupun prinsip syariah;2Asuransi Sosial, yaitu asuransi tidak bertujuan memperoleh keuntungan melainkan untuk tujuan sosial dan dilakukan oleh perusahaan yang ditunjuk oleh pemerintah. Jenis asuransi ini diatur diatur dengan Undang-Undang khusus yang dikeluarkan untuk itu. Ditinjau dari jenisnya Asuransi dibedakan menjadi dua golongan yaitu:1 Asuransi Jiwa Life Insurance Objek pertanggungannya berupa orang, dan yang dipertanggungkan adalah kehidupan seseorang. Selain jiwa, jaminan dapat diperluas dengan kesehatan serta kecelakaan;2Asuransi Umum General Insurance Objek pertanggungannya berupa aset atau harta benda properti baik yang bergerak maupun tidak seperti bangunan, kendaraan dan tanggung gugat dari pihak ke 3. http:pialangasuransi.com?page_id=23 Jenis asuransi yang digunakan dalam penelitian ini adalah asuransi umum danatau jiwa yang bersifat komersial bukan asuransi yang bersifat sosial seperti BPJS, ASKES, TASPEN, ASABRI, dan JAMSOSTEK. Pendekatan Keperilakuan Dalam Riset Manajemen Bisnis” 379

2.4. Pengembangan Hipotesis

2.4.1. Sikap dan Minat Beli Asuransi

Fishbein Ajzen 1975 menyatakan bahwa minat seringkali dilihat sebagai komponen konatif dari sikap. Jika seseorang yang menyukai objek tertentu maka ia memegang keyakinan yang baik mengenai objek tersebut dan tentunya memiliki minat untuk melakukan perilaku yang berkaitan dengan objek yang disukainya Fishbein Ajzen,1975 Sikap positif memandang asuransi sebagai instrumen keuangan yang menguntungkan dan bermanfaat karena orang tersebut merasakan adanya proteksi yang diberikan. Sebaliknya, sikap negatif memandang asuransi sebagai instrumen yang tidak menguntungkan dan kurang bermanfaat karena orang tersebut tidak merasakan manfaat langsung yang diberikan asuransi dan merasakan kerugian karena harus membayar rutin polis tersebut. Seseorang yang memiliki sikap positif berpeluang besar untuk memiliki minat beli asuransi karena orang tersebut memiliki keyakinan bahwa asuransi adalah instrumen keuangan yang menguntungkan dan bermanfaat karena memberikan proteksi. Sedangkan seseorang yang memiliki sikap negatif berpeluang kecil untuk memiliki minat beli asuransi karena orang tersebut memiliki keyakinan bahwa asuransi adalah instrumen keuangan yang tidak menguntungkan dan kurang bermanfaat karena manfaat asuransi tidak bisa dirasakan secara langsung Pratiwi Hartoyo 2014 menemukan bahwa seseorang dengan nilai sikap positif yang tinggi mendorong minat beli asuransi jiwa seseorang karena kesadaran akan kebutuhan proteksi yang tinggi pula. Dari uraian yang telah dijelaskan maka hipotesis pada penelitian ini adalah; H1: Sikap berpengaruh positif terhadap minat beli asuransi

2.4.2. Norma Subjektif dan Minat Beli Asuransi

Hariady 2013 mengatakan lingkungan yang mengekang akan membatasi seseorang untuk bertindak. Keputusan seseorang untuk bertindak juga tidak lepas dari orang-orang terdekat disekitar karena norma subjektif datang dari pengaruh orang lain yang dianggap penting. Anggapan orang-orang yang dianggap penting seperti keluarga, suami atau istri, serta orang-orang terdekat dapat berdampak pada minat bertindak seseorang. Apabila orang-orang yang dianggap penting beranggapan bahwa membeli asuransi adalah hal yang menguntungkan dan merekomendasikan untuk membeli asuransi maka minat beli seseorang akan semakin besar. Sebaliknya, apabila orang-orang yang dianggap penting beranggapan bahwa membeli asuransi adalah hal yang kurang menguntungkan dan tidak merekomendasikan untuk membeli asuransi maka minat beli asuransi seseorang akan semakin kecil. Omar Frimpong 2007 menemukan bahwa keluarga paling berperan dalam besarnya nilai norma subjektif seseorang sehingga dukungan orang terdekat terutama keluarga menimbulkan keyakinan dan evaluasi yang dimiliki terhadap manfaat asuransi jiwa dan berdampak pada minat beli asuransi jiwa. Dari uraian yang telah dijelaskan maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : H2: Norma subjektif berpengaruh positif terhadap minat beli asuransi.

2.4.3. Kontrol Perilaku yang Dirasakan dan Minat Beli Asuransi

Kontrol keperilakuan mempengaruhi minat didasarkan atas asumsi bahwa kontrol perilaku yang dirasakan oleh individu akan memberikan implikasi motivasi pada orang tersebut Ajzen, 2002. Kontrol yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ketersediaan dana, kesempatan, dan pengetahuan untuk membeli asuransi.

Dokumen yang terkait

M01939

0 16 418