Asuransi Telaah Pustaka dan Pengembangan Hipotesis

Pendekatan Keperilakuan Dalam Riset Manajemen Bisnis” 379

2.4. Pengembangan Hipotesis

2.4.1. Sikap dan Minat Beli Asuransi

Fishbein Ajzen 1975 menyatakan bahwa minat seringkali dilihat sebagai komponen konatif dari sikap. Jika seseorang yang menyukai objek tertentu maka ia memegang keyakinan yang baik mengenai objek tersebut dan tentunya memiliki minat untuk melakukan perilaku yang berkaitan dengan objek yang disukainya Fishbein Ajzen,1975 Sikap positif memandang asuransi sebagai instrumen keuangan yang menguntungkan dan bermanfaat karena orang tersebut merasakan adanya proteksi yang diberikan. Sebaliknya, sikap negatif memandang asuransi sebagai instrumen yang tidak menguntungkan dan kurang bermanfaat karena orang tersebut tidak merasakan manfaat langsung yang diberikan asuransi dan merasakan kerugian karena harus membayar rutin polis tersebut. Seseorang yang memiliki sikap positif berpeluang besar untuk memiliki minat beli asuransi karena orang tersebut memiliki keyakinan bahwa asuransi adalah instrumen keuangan yang menguntungkan dan bermanfaat karena memberikan proteksi. Sedangkan seseorang yang memiliki sikap negatif berpeluang kecil untuk memiliki minat beli asuransi karena orang tersebut memiliki keyakinan bahwa asuransi adalah instrumen keuangan yang tidak menguntungkan dan kurang bermanfaat karena manfaat asuransi tidak bisa dirasakan secara langsung Pratiwi Hartoyo 2014 menemukan bahwa seseorang dengan nilai sikap positif yang tinggi mendorong minat beli asuransi jiwa seseorang karena kesadaran akan kebutuhan proteksi yang tinggi pula. Dari uraian yang telah dijelaskan maka hipotesis pada penelitian ini adalah; H1: Sikap berpengaruh positif terhadap minat beli asuransi

2.4.2. Norma Subjektif dan Minat Beli Asuransi

Hariady 2013 mengatakan lingkungan yang mengekang akan membatasi seseorang untuk bertindak. Keputusan seseorang untuk bertindak juga tidak lepas dari orang-orang terdekat disekitar karena norma subjektif datang dari pengaruh orang lain yang dianggap penting. Anggapan orang-orang yang dianggap penting seperti keluarga, suami atau istri, serta orang-orang terdekat dapat berdampak pada minat bertindak seseorang. Apabila orang-orang yang dianggap penting beranggapan bahwa membeli asuransi adalah hal yang menguntungkan dan merekomendasikan untuk membeli asuransi maka minat beli seseorang akan semakin besar. Sebaliknya, apabila orang-orang yang dianggap penting beranggapan bahwa membeli asuransi adalah hal yang kurang menguntungkan dan tidak merekomendasikan untuk membeli asuransi maka minat beli asuransi seseorang akan semakin kecil. Omar Frimpong 2007 menemukan bahwa keluarga paling berperan dalam besarnya nilai norma subjektif seseorang sehingga dukungan orang terdekat terutama keluarga menimbulkan keyakinan dan evaluasi yang dimiliki terhadap manfaat asuransi jiwa dan berdampak pada minat beli asuransi jiwa. Dari uraian yang telah dijelaskan maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : H2: Norma subjektif berpengaruh positif terhadap minat beli asuransi.

2.4.3. Kontrol Perilaku yang Dirasakan dan Minat Beli Asuransi

Kontrol keperilakuan mempengaruhi minat didasarkan atas asumsi bahwa kontrol perilaku yang dirasakan oleh individu akan memberikan implikasi motivasi pada orang tersebut Ajzen, 2002. Kontrol yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ketersediaan dana, kesempatan, dan pengetahuan untuk membeli asuransi. Pendekatan Keperilakuan Dalam Riset Manajemen Bisnis” 380 Seseorang yang memiliki ketersediaan dana diluar dana kebutuhan primer mereka, dana tersebut dapat memfasilitasi seseorang untuk membeli asuransi sehingga berpeluang timbulnya minat untuk membeli asuransi. Sebaliknya apabila seseorang tidak memiliki ketersediaan dana untuk membeli asuransi maka hal tersebut dapat menurunkan peluang minat beli asuransi. Seseorang yang memiliki kesempatan dalam artian memiliki banyak tawaran untuk membeli asuransi maka hal tersebut dapat memfasilitasi seseorang sehingga muncul dorongan untuk membeli asuransi. Seseorang yang memiliki pengetahuan tentang asuransi akan mengerti manfaat asuransi dan produk asuransi apa yang ia butuhkan sehingga berpeluang untuk timbulnya minat beli asuransi. Hariady 2013 mengatakan bahwa kontrol memfasilitasi seseorang untuk bertindak. Ketersediaan dana, kesempatan dan pengetahuan untuk berinvestasi menimbulkan dorongan untuk berinvestasi semakin tinggi. Pernyataan Hariady 2013 juga dapat diterapkan dalam berasuransi karena ketersediaan dana, kesempatan, dan pengetahuan juga dibutuhkan untuk membeli asuransi. Dari uraian yang sudah dijelaskan maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: H3: Kontrol perilaku berpengaruh positif terhadap minat beli asuransi

2.4.4. Kontrol Perilaku yang Dirasakan dan Keputusan Pembelian Asuransi

Kontrol perilaku juga menjadi faktor penentu terhadap perilaku individu. Pengaruh langsung dapat terjadi jika terdapat actual control diluar kehendak individu sehingga mempengaruhi perilaku Supramono Haning, 2012 Sesuai dengan kondisi di lapangan actual behavioral control minat dapat diwujudkan apabila adanya kesempatan yang muncul. Namun, perilaku yang dimunculkan bisa jadi bertentangan dengan minat individu karena kondisi lapangan yang tidak memungkinkan memunculkan perilaku yang telah diminati sehingga akan mempengaruhi kontrol perilaku individu tersebut. Kontrol perilaku yang telah berubah akan mempengaruhi perilaku yang ditampilkan sehingga tidak sama lagi dengan yang diminati Mustikasari, 2007. Dari uraian yang telah dijelaskan maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: H4: Kontrol perilaku yang dirasakan berpengaruh terhadap keputusan pembelian

2.4.5. Minat beli Asuransi dan Keputusan Pembelian Asuransi

Dalam theory of planned behavior Ajzen, 1991, minat berperilaku adalah variabel perantara dalam membentuk perilaku. Perilaku individu didasari oleh adanya minat untuk berperilaku. Minat dipandang sebagai satu variabel penentu bagi perilaku yang sesungguhnya; artinya, semakin kuat minat konsumen untuk melakukan pembelian atau mencapai tujuan pembeliannya, semakin besar pula keberhasilan prediksi perilaku atau tujuan keperilakuan tersebut untuk terjadi Darsono Susana, 2013. Minat beli asuransi merupakan kecenderungan seseorang untuk melakukan pembelian asuransi. semakin besar minat seseorang untuk membeli asuransi, maka semakin besar pula prediksi perilaku tersebut, sebaliknya semakin kecil minat seseorang untuk membeli asuransi, maka semakin kecil pula prediksi perilaku tersebut. Palwa 2014 dan Irawan 2014 menemukan bahwa minat beli berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Dari uraian yang telah dijelaskan maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: H5: Minat beli asuransi berpengaruh positif terhadap perilaku keputusan pembelian asuransi

2.5. Model Penelitian

Berdasarkan telaah pustaka dan pengembangan hipotesis yang telah dijelaskan, maka model penelitian ini adalah sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

M01939

0 16 418