Bukopin Cash Management System Total Quality Management, Continous Improvement, Customer Focus

Pendekatan Keperilakuan Dalam Riset Manajemen Bisnis” 338 Sigma adalah system yang komprehensif, sebuah strategi dan sebuah disiplin untuk meraih dan mempertahankan kesuksesan bisnis. Dikatakan sebuah strategi karena berfocus pada kepuasan pelanggan secara keseluruhan, dan dikatakan sebuah disiplin karena mengikuti model perbaikan Six Sigma yang dikenal dengan DMAIC, Yaitu lima langkah model proses perbaikan sbb : 1. Menentukan Defines tujuan rencana, cakupan dan hasil lalu menentukan informasi proses yang dibutuhkan, mengingat definisi kualitas dari pelanggan. 2. Mengukur Measures proses dan pengumpulan data. 3. Menganalisis Analyzes data, memastikan berulang kali hasilnya terdapat duplikasi dan reprodusibilitas yang lain mendapat hasil yang sama. 4. Perbaikan Improves, dengan memodifikasi atau merancang ulang, prosedur dan proses yang ada. 5. Mengendalikan Control proses yang baru untuk memastikan tingkat kinerja dipertahankan. Perkembangan produk seiring dengan kebutuhan Customer, namun dalam prakteknya tingkat perkembangan kebutuhan nasabah terkadang lebih cepat dibanding layanan bank. Dalam artian setelah nasabah merasa ada kebutuhan terhadap produk atau layanan baru pihak bank baru menyediakan sehingga layanan atau produk tersebut memang benar-benar sesuai dengan kehendak pasar. Bukan semata-mata kehendak bank, apalagi bagi industri perbankan yang tingkat persaingannya sangat ketat.

7. Virtual Account, Bukopin Cash Management

Nasabah dengan mudah bisa berpindah ke lain hati, bila ada pelayanan yang tidak memuaskan. Bila ini terjadi perlu kegigihan dan strategi tersendiri agar bisa memulihkan kepercayaan nasabah. Berangkat dari hal tersebut, salah satu upaya bank dalam mengembangkan produk dan layanan adalah dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Salah satu layanan berbasis teknologi yang sudah diberikan kepada nasabah korporasi Bank Bukopin adalah Virtual Account. Dimana atas kehendak nasabah yang bersangkutan, Bank Bukopin akan membuat list pelanggan maupun mitra dari nasabah tersebut. Selanjutnya nasabah akan diberikan nomor virtual account yang bisa diberikan kepada pelanggan atau mitranya untuk digunakan ketika hendak melakukan penyetoran ke rekening nasabah tersebut. Ada dua hal yang menjadi latar belakang munculnya ide layanan Virtual Account . Pertama adalah kebutuhan nasabah atas informasi kiriman uangsetoran account receivable pada rekeningnya, terutama untuk nasbah-nasabah yang memiliki banyak penerimaan setoran dalam laporan rekening korannya agar masing- masing setoran tersebut dapat teridentifikasi dengan baik. Kedua, Bank Bukopin telah memiliki layanan pengelolaan dana melalui produk-produk rekening, salah satunya yang bersifat elektronis adalah Layanan Bukopin Cash Management BCM yang bisa disesuaikan Customize. Fitur Virtual Account ini akan menambah kehandalan fitur layanan Bukopin Cash Management itu sendiri. Di masa yang akan datang diharapkan masalah klasik seperti keterbatasan informasi atas pengiriman uang tidak menjadi issue dengan memanfaatkan layanan produk Vitual Account Bukopin Cash Management. Agar bisa lebih memahami sistem informasi layanan Virtual Account pada Bukopin Cash Management System, berikut merupakan penjelasannya 1 Virtual Account adalah Nomor Sub Rekening Bayangan dari satu rekening GiroTabungan yang dibuat oleh Bank Bukopin dan bertujuan untuk mengakomidir keinginan nasabah dalam identifikasi transaksi- transaksi setoran ke rekeningnya identified account receivable. Pendekatan Keperilakuan Dalam Riset Manajemen Bisnis” 339 2 Virtual Account dapat diberlakukan pada rekening GiroTabungan yang sudah ada maupun rekening GiroTabungan baru. 3 Tahapan Virtual Account Gambar 1 : Tahapan virtual account 4 Liquidity Management Virtual Account a Sweeping Service: Layanan pemindahan dana berlebih dari sub-rekening ke rekening utama nasabah secara otomatis, sehingga nasabah dapat mengkonsentrasikan dana pada rekening utamanya untuk tujuan optimalisasi pendapatannya. b Top-up Service: Layanan otomasi setiap penarikan dana untuk pembayaran disbursement dari sub rekening yang akan dipenuhi dari rekening utama. Dengan demikian meski saldo pada sub -rekening dapat tetap dimaintain minimal, namun setiap terjadi penarikan tidak mengakibatkan overdraft. Gambar 2 : Peluang layanan c Zero Balance StructurePooling: Zero balance structurepooling adalah merupakan layanan pemusatan rekening-rekening nasabah untuk tujuan optimalisasi pendapatan. Dengan sistem tersebut nasabah senantiasa terbantu untuk

Dokumen yang terkait

M01939

0 16 418