Publikasi dan kontes K3

Pendekatan Keperilakuan Dalam Riset Manajemen Bisnis” 150 b. Pemasangan safety sign berdasrkan bentuk dan warna menurut American National Institute ANSI, sebagai berikut: 1 Warna merah: Menandakan bahaya yang dapat menyebabkan cedera atau kematian, seperti tanda “DANGER”. 2 Warna Oranye : Menandakan bahaya berupa unsafe condition, seperti tanda “WARNING”. 3 Warna Kuning : Menandakan bahaya kecil atau sedang yang dapat timbul akibat unsafe act, seperti tanda “CAUTION”. 4 Warna Hijau: Menandakan tanda pintu darurat atau jalan darurat, kotak P2K3 dan peralatan safety lainya. 5 Warna Biru: Menandakan informasi mengenai safety. Di PT TMSI sebenarnya sudah terdapat safety sign dan safety poster, namun sebagian besar safety sign dan safety poster yang sudah lama terpasang terlihat usang. Safety sign dan safety poster yang ada juga kurang lengkap dan kurang tegas. Maka dari itu perlu membuat safety sign dan safety poster yang baru agar karyawan lebih waspada dan termotivasi untuk bekerja dengan aman.

4.1.3 Kontrol Lingkungan Kerja

Twisting terbagi atas tiga unit produksi twisting I, twisting II dan twisting III alat pelindung diri seperti alat pemadam kebakaran kotak P3K mudah dijangkau bila terjadi kecelakaan. Ketersediaan alat pelindung diri pada tiap departemen sudah ditetapkan oleh perusahaan hal ini menjadi pencegah bila tejadi kecelaakaan kerja dan sakit akibat kerja, maka alat pemadam kebakaran dan kotak P3K sudah ditepatkan secara efektif dan tepat oleh perusahaan. Alat pemadam kebakaran pada unit ini tertata dengan baik mudah dijangkau oleh pekerja kondisi cahaya di dalam ruangan kerja juga terang. Sirkulasi asap dan limbah dikelola dengan dengan benar agar tidak mencemari lingkungan sekitar. Kondisi ventilasi dan pencahayaan ruangan di tempat kerja tidak gelap dan cahaya dapat masuk ke dalam ruangan.Kebersihan dan penataan di seluruh unit weaving sudah tertata dengan baik tidak ada sampah di ruang kerja serta perlatan kerja tertata dengan rapi dan tidak berserakan.Mesin kerja selalu diservis secara rutin agar tidak membahayakan bagi pekerja dan proses produksi tidak terhambat.

4.1.4 Pengawasan dan displin

CCTV dan P2K3 selalu mengkontrol dan mengawasi bila mesin sedang berjalan karena bila hal tersebut lengah dalam pengawasan maka kecelakaan dan kesehatan karyawan akan terjadi. Apabila sedang maintance perbaikan mesin kerja selalu diperiksa secara rutin.Hal ini adalah salah satu upaya menjaga mesin dalam keadaan baik.

4.1.5 Peningkatan Kesadaran K3

P2K3 selalu mengawasi atas tindakan dan keselamatan dan kerja pada bagian twisting hal tersebut juga tidak terlepas SOP yang terpasang pada setiap dinding departemen twisting hal ini membawa dampak penting bagi pekerja karena mereka selalu melihat SOP di area kerja mereka, hal tersebut merupakan pencegah aturan yang sudah dibuat dan diawasi oleh pemerintah. Perusahaan sangat memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja, hal ini dapat dilihat karyawan pada departemen weaving tertib dalam mengunakan alat pelindung diri. Serta mereka terampil dalam mengoperasikan Pendekatan Keperilakuan Dalam Riset Manajemen Bisnis” 151 mesin yang berpotensi berbahaya. K3 untuk unit weaving dari segi tata letak ruang sudah tersusun dengan baik alat pemadam kebakaran, poster K3, P3K, SOP pada setiap bagian ada. 4.2Karakteristik Responden Penelitian ini mengunakan kuesioner sebagai metode pengumpulan data sebelum itu perlu diuji kelayakan untuk melihat keabsahan kuesioner, layak atau tidak layak data kuesioner yang di diberikan kepada karyawan PT. TMSIyang terbagi atas karyawan tetap dan tidak tetap, maka diperlukan uji validitas dan reabilitas data. Data diambil sebanyak 60 angket yang terbagi dari 30 karyawan tetap dan 30 karyawan tidak tetap berdasarkan lima aspek K3 pendidikan dan pelatihan K3, publikasi dan kontes K3, kontrol lingkungan kerja, pengawasan dan disiplin, serta peningkatan kesadaran K3. Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh melalui kuesioner yang diberikan kepada karyawan PT. TMSI sebagai responden yang berjumlah 320 karyawan yang terbagi atas karyawan tetap dan tidak tetap. Karakteristikresponden ini berdasarkan jenis kelamin, usia, lama bekerja dan status perkawinan. Tabel 1.Karakteristik Responden Deskripsi Kriteria Jml Perse n Jenis Kelamin Laki-laki 120 37,5 Perempuan 200 62,5 Status Karyawan Tetap 250 78,1 Tidak Tetap 70 21,8 Usia 16 th 16 ≤ 25 th 38 11,8 25 ≤ 35 th 61 19,0 35 ≤ 45 th 111 34,6 45 ≤ 55 th 107 33,4 ≥ 55 th 3 1,2 Lama Bekerja 1 th 3 1,1 1 ≤ 6 th 39 12,1 6 ≤ 11 th 41 12,8 11 ≤ 16 th 48 15 16 ≤ 21 th 74 23,1 ≥ 21 th 115 35,9 Status Perkawinan Menikah 272 85 Belum Menikah 48 15 Sumber: Data Olahan Dari tabel 1dapat dilihat bahwa sebagian besar,karakteristik responden karyawan PT. TMSI, paling banyak berjenis kelamin perempuan berjumlah 200 62,5 dan berjenis kelamin laki-laki berjumlah 120 37,5. Status karyawan tetap lebih banyak dibandingkan karyawan tidak tetap yang berjumlah 250 78,1 untuk karyawan tetap dan karyawan tidak tetap berjumlah 7021,8. Usia karyawan paling banyak berkisar di usia 35 sampai kurang dari 45 tahun berjumlah 11134,6 dan usia 45 sampai kurang dari 55 tahun berjumlah 10733,4. Karyawan yang bekeja di PT. TMSI paling lama lebih dari 21 tahun yang berjumlah 115 35,9 status perkawinan karyawan lebih banyak sudah menikah berjumlah 272 85.

Dokumen yang terkait

M01939

0 16 418