Kepemimpinan Transformasional Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Pendekatan Keperilakuan Dalam Riset Manajemen Bisnis” 165

4.4.2. Motivasi

Motivasi adalah dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi yang tinggi untuk menjadi seorang auditor, akan menimbulkan komitmen yang tinggi terhadap organisasi auditor itu sendiri. Motivasi kerja adalah dorongan kerja yang timbul pada diri karyawan untuk berperilaku sehingga karyawan mau dan rela untuk mengerahkan kemampuannya yaitu keahlian, ketrampilan, tenaga dan waktu untuk melakukan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya sesuai tujuan yang ditentukan.

4.4.3. Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja merupakan bagian komponen yang sangat penting di dalam karyawan melakukan aktivitas bekerja. Dengan memperhatikan lingkungan kerja yang baik atau menciptakan kondisi kerja yang mampu memberikan motivasi karyawan untuk bekerja, maka dapat membawa pengaruh terhadap semangat kerja karyawan.

4.4.4. Etika kerja

Etika kerja yang baik dapat membuat organisasi yang tinggi komitmen di antara karyawan, yang mendorong mereka untuk tetap bekerja dengan baik meskipun mereka kurang puas dengan pekerjaan mereka.

4.4.5. Kompetensi

Kompetensi pegawai berpengaruh tehadap kinerja pegawai. Semakin tinggi kompetensi yang dimiliki oleh pegawai dan sesuai dengan tuntutan pekerjaan maka kinerja pegawai akan semakin meningkat karena pegawai yang kompeten biasanya memiliki kemampuan dan kemauan yang cepat untuk mengatasi permasalahan kerja yang dihadapi, melakukan pekerjaan dengan tenang dan penuh dengan rasa percaya diri, memandang pekerjaan sebagai suatu kewajiban yang harus dilakukan secara ikhlas, dan secara terbuka meningkatkan kualitas diri melalui proses pembelajaran.

4.4.6. Komitmen

Komitmen kerja atau komitmen organisasi merupakan suatu kondisi yang dirasakan oleh karyawan yang dapat menimbulkan perilaku positif yang kuat terhadap organisasi kerja yang dimilikinya. Komitmen organisasi bukan hanya kesetiaan pada organisasi, tetapi suatu proses yang berjalan dimana karyawan mengekspresikan kepedulian mereka terhadap organisasi dan prestasi kerja yang tinggi. Komitmen organisasi dalam penelitian ini adalah keinginan pegawai untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi dan bersedia melakukan usaha yang tinggi bagi pencapaian tujuan organisasi.

4.5. Metode Analisis Data

Dalam metode analisis data ini diuraikan mengenai teknik pengujian kuesioner dan teknik analisis data sebagai berikut: 4.5. 1 Teknik pengujian kuesioner Berikut dikemukakan cara pengujian instrument yang digunakan:

4.5.1.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur Pendekatan Keperilakuan Dalam Riset Manajemen Bisnis” 166 oleh kuesioner tersebut Ghozali,2001. Taraf signifikasi ditentukan 5. Jika diperoleh hasil korelasi yang lebih besar dari r tabel pada taraf signifikansi 0,05 berarti butir pertanyaan tersebut valid.

4.5.1.2 Uji Reliabilitas

Realiabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertannyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali,2001. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi Spearman Brown. Instrumen dikatakan valid jika t t tabel . Perhitungan koefisien korelasi dapat menggunakan alat bantu program computer yaitu SPSS versi 20.

4.5.1.3 Teknik Analisa Data

Analisis untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan transformasional, motivasi, lingkungan kerja, etika kerja dan kompentensi terhadap komitmen kerja karyawan perusahaan. Analisis Regresi Linier Berganda untuk mengetahui pengaruh suatu variabel komitmen dihubungkan dengan variabel kepemimpinan transformasional, motivasi, lingkungan kerja, etika kerja dan kompetensi Djarwanto dan Subagyo, 1996.

5. Hasil dan Pembahasan

Komitmen organisasi mempunyai peranan penting bagi perusahaan dalam proses operasional. Demikian juga komitmen organisasi mempunyai peranan penting bagi individu anggota suatu perusahaan untuk membangun kerjasama, memupuk semangat kerja, dan menciptakan loyalitas pada perusahaan. Hasil analisis faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen kerja karyawan pada Sebuah usaha kecil dan menengah diperoleh hasil sebagai berikut : Hasil uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa koefisien regresi variabel motivasi mempunyai nilai koefisien paling besar, sehingga variabel motivasi merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi komitmen kerja karyawan dibandingkan dengan variabel lain. Berdasarkan hasil analisis penelitian secara terpisah diperoleh hasil bahwa kepemimpinan transformasional di sebuah usaha kecil dan menengah memiliki pengaruh signifikan terhadap komitmen kerja karyawan. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis regresi yang telah dilakukan yaitu nilai signifikan pada uji t sebesar 0,000 kurang dari 0,05 artinya dengan adanya kepemimpinan transformasional dapat meningkatkan komitmen kerja karyawan. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis pertama yang menyatakan kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan terhadap komitmen kerja karyawan. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Suseno dan Sugiyanto 2010 bahwa kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap komitmen kerja karyawan. Semakin tinggi karyawan menilai bahwa atasannya melakukan kepemimpinan transformasional maka akan meningkatkan motivasi kerjanya, dan hal ini akan mempengaruhi komitmen organisasinya terutama komitmen afektif dan komitmen kontinutias. Penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan Fitria et.al., 2013 dan Wang et.al., 2014 bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan terhadap komitmen kerja karyawan. Hasil penelitian variabel motivasi di sebuah usaha kecil dan menengah memiliki pengaruh signifikan terhadap komitmen kerja karyawan. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisa regresi yang telah dilakukan yaitu nilai signifikansi pada uji t sebesar 0,006 kurang dari 0,05 artinya adanya motivasi dapat meningkatkan komitmen kerja karyawan. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis kedua yang menyatakan bahwa motivasi

Dokumen yang terkait

M01939

0 16 418