PENTINGNYA PENGEMBANGAN PRODUK PROSES PENGEMBANGAN PRODUK

Pendekatan Keperilakuan Dalam Riset Manajemen Bisnis” 369 1. Menggali Gagasan Gagasan tentang produk baru dapat berawal dari pasar, teknologi yang ada observasi terhadap produl yang telah ada, pesaing ataupun manajer puncak. 2. Menyeleksi Produk Tidak semua gagasan yang timbul harus dikembangkan menjadi produk baru, beberapa syarat untuk mengembangkan produk baru : a. Potensi pasar b. Kelayakan finansial c. Kesesuaian profesi 3. Desain Produk Pendahuluan Desain produk pendahuluan biasanya digunakan untuk mengembangkan beberapa alternatif desain yang memenuhi cirri-ciri konseptual produk terpilih. 4. Pengujian atau Testing Pengujian terhadap prototype-prototype ditunjukkan pada pengujian kemampuan teknikal produk. 5. Desain Akhir Pada tahap ini, spesifikasi dan komponen produk serta gambar perakitan disusun untuk menjadi dasar proses produksinya. Hambatan pada saat pengembangan produk baru : 1. Kurangnya ide, 2. Banyaknya pesaing, 3. Batasan-batasan misal : keamanan menggunakan produk, 4. Mahalnya biaya pengembangan produk, 5. Tingginya tingkat kegagalan produk baru, 6. Pendeknya siklus kehidupan produk baru.

2.7. RELIABILITAS ATAU KEANDALAN PRODUK

Reliabilitas adalah probabilitas bahwa suatu komponen atau produk akan aus pada tenggang waktu tertentu dalam kondisi penggunaan normal. Dari definisi tersebut, terdapat delapan aspek penting, yaitu : 1. Aspek Pertama Lama atau usia kehidupan yang diperkirakan. 2. Aspek Kedua Kondisi penggunaan. 3. Aspek Ketiga Komponen individual dan produk keseluruhan. 4. Aspek Keempat Seberapa serius kerusakan. 5. Aspek Kelima Seberapa cepat komponen yang rusak dapat segera diganti atau direparasi dan seberapa besar pekerjaan perbaikan itu. Pendekatan Keperilakuan Dalam Riset Manajemen Bisnis” 370 6. Aspek Keenam Pembuatan produk dengan komponen yang lebih sempurna. 7. Aspek Ketujuh Derajat kerusakan. 8. Aspek Kedelapan Pemeliharaan.

2.8. DESAIN JASA

Faktor-faktor penting yang harus diperhatiakn oleh organisasi jasa yang hendak mendesain layanannya : 1. Lini layanan yang ditawarkan Organisasi jasa juga harus memutuskan seberapa luas lini layanan yang akan ditawarkan. 2. Ketersediaan layanan Manajer harus menentukan kapan jasa harus disediakan, begitu pula fasilitasnya. 3. Tingkat layanan Organisasi harus menyeimbangkan antara tingkat layanan yang diberikan pada konsumen dengan kebutuhan untuk beroperasi secara ekonimik pada waktu yang sama. 4. Garis tunggu dan kapasitas layanan Faktor keempat ini muncul sebagai konsekuensi adanya trade off dalam desain jasa.

3. Pembahasan

3.1. SEJARAH PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA PT. Iskandar Indah Printing Textile adalah satu satu dari sekian banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang manufacture textile di Indonesia khususnya di Solo. Perusahaan ini memproduksi kain mentah atau kain yang biasa disebut dengan kain grey yang berbahan baku berupa benang, kemudian dilakukan proses selanjutnya agar mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi yaitu dengan cara cetak atau printing dengan bermotifkan batik. PT. Iskandar Indah Printing Textile didirikan oleh Wahyu Iskandar pada tanggal 23 Mei 1975 pada mulanya adalah berbentuk CV Commanditer Vennobschap dengan nama CV. Iskandartex berdasarkan akta perusahaan No. 98 tanggal 23 Mei 1975. Awalnya keluarga Wahyu Iskandar memproduksi batik cap sebagai produk utamanya dan pada waktu itu berlokasi di daerah laweyan. Karena memiliki peluang dan usaha yang semakin berkembang, maka dibentuklah CV Commanditer Vennonschap. CV. Iskandartex mulai produksi satu tahun setelah berdirinya yaitu pada tahun 1976. Pada awal berdirinya, perusahaan hanya memiliki 25 unit mesin tenun, kemudian dikembangkan lagi menjadi 77 unit pada tahun 1997, mengalami peningkatan secara drastis pada tahun 1991 jumlah mesin tenun mencapai 520, dan pada tahun 1992 mencapai 614 unit mesin tenun. Hal ini dilakukan tidak lain karena untuk menambah kapasitas produksi sebagai akibat dari permintaan pasar yang semakin melonjak. Selain mesin-mesin diatas sebagai alat penunjang dalam proses produksi, perusahaan masih memiliki mesin-mesin lain yang berupa mesin pengolah bahan baku benang menjadi kain grey

Dokumen yang terkait

M01939

0 16 418