Kepemimpinan Transformational dan OCBs

Pendekatan Keperilakuan Dalam Riset Manajemen Bisnis” 138 tujuan organisasi Yukl, 2012. Tidak terkecuali, melalui dimensi individual consideration, pemimpin yang transformational akan berkomunikasi dengan anggotanya dan memotivasi mereka untuk terus meningkatkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan. Dengan demikian, penerapan gaya kepemimpinan transformational akan mendorong akan tim untuk terus mengembangkan dirinya self development. Jadi, berdasarkan uraian dan analisa di atas, penelitian ini sampai kepada sebuah proposisi bahwa gaya kepemimpinan transformational akan berhubungan dan berpengaruh terhadap OCBs. Proposisi 1 : Kepemimpinan transformational berhubungan positif dan berpengaruh terhadap OCBs.

3.2. Kepemimpinan Transformational dan Kepuasan Kerja

Gaya kepemimpinan memainkan peranan penting dalam pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Salah satu tujuan yang ingin diraih adalah karyawan puas dengan pekerjaan mereka. Karyawan dikatakan puas dengan pekerjaan mereka apabila mereka memiliki penilaian yang positif terhadap pekerjaannya. Gaya kepemimpinan transformational berupaya untuk mengadopsi sikap dan perilaku yang mendukung kepuasan kerja karyawan dengan cara mendorong karyawan untuk berpikir kreatif dan inovatif, mendorong karyawan sesuai dengan visi dan misi organisasi, memerhatikan kebutuhan individu melalui mentoring dan coaching serta terus melakukan komunikasi yang efektif dan efisien Bass, 1999; Tims et al., 2011; Braun, Peus, Weisweiler, Frey, 2013. Gaya kepemimpinan ini berdasarkan penelitian terdahulu merupakan faktor yang penting dalam persepsi karyawan terhadap kepuasan kerja di sebuah organisasi Bass, Jung, Avolio, Berson, 2003. Dengan demikian, penelitian ini memiliki proposisi bahwa gaya kepemimpinan transformational berhubungan positif dan berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Proposisi 2 : Kepemimpinan transformational berhubungan positif dan berpengaruh terhadap kepuasan kerja.

3.2. Kepuasan Kerja dan OCBs

Kepuasan kerja adalah pernyataan evaluatif dan sikap karyawan terhadap pekerjaannya. Karyawan yang memiliki penilaian yang positif atas pekerjaannya dikatakan sebagai karyawan yang puas, sebaliknya karyawan yang memiliki penilaian negatif atas pekerjaannya, akan memiliki kepuasan kerja yang rendah Robbins Judge, 2013. Karyawan yang puas akan cenderung untuk berbicara yang positif mengenai organisasinya, membantu rekan kerjanya, dan akan melakukan sesuatu yang melebihi keadaan normal Mohammad et al., 2011. Dengan demikian, penelitian ini memiliki kesimpulan sementara bahwa kepuasan kerja akan berhubungan dan pengaruh terhadap OCBs. Proposisi 3 : Kepuasan kerja berhubungan positif dan berpengaruh terhadap OCBs 3.3. Kepuasan Kerja sebagai Variable Intervening antara pengaruh kepemimpinan transformational terhadap OCBs Seperti yang sudah dijelaskan di atas, gaya kepemimpinan transformational memiliki hubungan dan pengaruh langsung terhadap OCBs Organ, 2005. Yukl 2012 menyatakan bahwa meskipun banyak penelitian yang mendukung kesimpulan tersebut, perlu ada investigasi lebih lanjut bagaimana proses gaya kepemimpinan transformational mampu memengaruhi OCBs. Dengan kata lain, dimungkinkan ada variabel antaraintervening yang bisa menjelaskan hubungan kedua Pendekatan Keperilakuan Dalam Riset Manajemen Bisnis” 139 variabel tersebut. Pada penelitian ini, kepuasan kerja dimasukkan sebagai variabel intervening dalam model. Jadi, gaya kepemimpinan transformational akan berhubungan dan berpengaruh terhadap kepuasan kerja, dan apabila karyawan puas, maka mereka akan mau untuk melakukan sesuatu yang melebihi pekerjaan yang dimilikinya. Dengan demikian, penelitian ini berproposisi bahwa kepemimpinan transformational memiliki hubungan dan pengaruh tidak langsung indirect effect terhadap OCBs, melalui kepuasan kerja. Proposisi 4 : Kepemimpinan transformational berhubungan dan berpengaruh tidak langsung indirect effect terhadap OCBS, melalui kepuasan kerja.

4. Pengukuran Variabel Penelitian

4.1.Transformational Leadership Responden penelitian akan diminta untuk menjawab pertanyaan dan pernyataan mengenai persepsi mereka terhadap 4 dimensi kepemimpinan transformational beserta dengan indikator-indikatornya. Item pertanyaan diadopsi berdasarkan penelitian dari Podsakoff et al. 1990 and Doucet et al. 2009 dengan menggunakan skala Likert, dari 1, ‘strongly disagree’, sampai 5, ‘strongly agree’. Contoh pertanyaannya adalah menantang saya untuk berpikir dari perspektif lain ketika menyelesaikan masalah, memberikan pertanyaan yang membuat saya untuk berpikir, memimpin dengan cara bertindakmelakukan ketimbang hanya mengatakan. 4.2.Kepuasan Kerja Responden akan ditanya seberapa puas mereka dengan pekerjaan dimiliki saat ini. Adapun item pertanyaan diadopsi dari penelitian Braun et al 2013 serta Foote dan Tang 2008. Contoh dari item pertanyaannya adalah: saya menikmati pekerjaan saya, pekerjaan saya tidak membuat saya bosan, saya puas dengan pekerjaan saya, saya akan tetap melanjutkan pekerjaan saya. 4.3.OCBs Konsep OCBs akan diukur berdasarkan 7 dimensi yang dikemukakan oleh Podsakoff, yaitu helping behavior, sportsmanship, organizational loyalty, organizational compliance, individual initiative, civic virtue, dan self development. Adapun contoh pertanyaannya adalah: saya akan berkata pada orang lain bahwa perusahaan saya adalah tempat yang baik dan layak untuk bekerja, selalu berkata yang baik tentang perusahaanorganisasi, secara sukarela membantu rekan kerja dalam menyelesaikan pekerjaan.

5. Analisa Data

Analisa pertama yang akan dilakukan adalah analisa validitas dan realibilitas atas ketiga variabel utama penelitian; gaya kepemimpinan transformational, kepuasan kerja dan OCBs. Analisa validitas dengan menggunakan item-total correlation, sedangkan reliabilitas akan menggunakan Cronbach Alpha. Selanjutnya, untuk melakukan analisa mediasi digunakan stepwise-regession yang mengikuti prosedur yang dikenalkan oleh Baron dan Kenny 1986. Mengikuti analisa tersebut, penelitian ini akan menggunakan analisa Sobel test dan bootstrapping dengan menggunakan metode yang dikembangkan oleh Preacher dan Hayes Preacher Hayes, 2004 untuk menguji signifikansi atas efek mediasi. Daftar Pustaka Aryee, S., Walumbwa, F. O., Zhou, Q., Hartnell, C. A. 2012. Transformational leadership, innovative behavior, and task performance: Test of mediation and moderation processes. Human Performance, 25, 1–25.

Dokumen yang terkait

M01939

0 16 418