KETERBATASAN DAN SARAN Kesimpulan Dan Saran 1. Kesimpulan

Pendekatan Keperilakuan Dalam Riset Manajemen Bisnis” 211 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hutang struktur modal perusahaan banyak dan kompleks, sedikitnya variabel yang diteliti menyebabkan hasil penelitian yang tidak sempurna. Oleh karena itu peneliti selanjutnya dapat menambah variabel lain missal kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, free cash flow dan sebagainya. DAFTAR PUSTAKA Dewi, Nanny. Model Restrukturisasi Utang sebagai dampak dari Karakteristik Keuangan Perusahaan dan Kondisi Industri. Didownload di Google.com pada tanggal 15 September 2015 Ghazali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi. Semarang: Badan Peneliti Universitas Diponegoro. Gujarati, Damodar N. 2003. Basic Econometrics Fourth Edition. Mc Graw Hill. New York. Husnan, Suad. 2005. Dasar-dasar Analisis Portofolio dan Analisis Sekuritas. UPP AMP YKPN. Yogyakarta _________ dan Enny Pudjiastuti. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. UPP AMP YKPN. Yogyakarta Indriantoro, Nur., dan B. Supomo 2013. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen.Edisi pertama. BPFE-YOGYAKARTA. Muhammmad. 2004. Dasar-dasar Keuangan Islam. Ekonsia.Fakultas Ekonomi UII.Yogyakarta. Nugroho, Asih Suko 2006. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Properti yang Go Public di Bursa Efek Jakarta untuk Periode Tahun 1994-2004. Tesis. Universitas Diponegoro Semarang. Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. BPFE. Yogyakarta Santoso, Gustafyanto. 2015. Analisis Modal Kerja INDF dengan SMAR dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Finesta. Vol 3 No 11 hal 103-107. Sari, Dian Novita. 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang Perusahaan Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2009 – 2013. Skripsi. UNDIP. Semarang. Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. BPFE. Yogyakarta Sembiring, Semerdanta Pusaka. Analisis Dampak Defisit Keuangan Perusahaan terhadap Instrumen Hutang Jangka Panjang pada Perusahaan LQ45 di Indonesia. www. Google. Com .Didownload pada tanggal 15 September 2015 Seftianne dan Handayani, Ratih. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol 13 No 1. Hal 39-56. Suliyanto, 2012. Ekonometrika Terapan – teori dan aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta : Andi Yogyakarta. Pendekatan Keperilakuan Dalam Riset Manajemen Bisnis” 212 Yusrianti, Hasni. 2013. Pengaruh Tingkat Profitabilitas, Struktur Aset, dan Growth Opportunity Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur yang Sudah Go Public di Bursa Efek Indonesia. Laporan Penelitian. UNSRI. Palembang Yusuf, Muri. 2013. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan penelitian gabungan. Jakarta : Prenadamedia Group. Pendekatan Keperilakuan Dalam Riset Manajemen Bisnis” 213 PENGARUH PENGUNGKAPAN INFORMASI SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP EARNING RESPONSE COEFFICIENT PADA PERUSAHAAN HIGH PROFILE DAN LOW PROFILE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Yosefin Dessy Septianingrum 1 dan MI Mitha Dwi Restuti 2 Universitas Kristen Satya Wacana Jalan Diponegoro no. 52-60 salatiga 50711 Email: mitha.restutistaff.uksw.edu Abstract The Purpose Of This Study Was To Test The Impact Of Corporate Social Responsibility Csr Disclosure Toward Earning Response Coefficient Erc In High Profile And Low Profile Companies Listed On The Indonesian Stock Exchange. Due To Different Characteristics Between High And Low Profile Company, Investor Could Have Different Reaction Through Csr Disclosures. Multiple Linear Regression Used On Data Analysis.The Sampleswere 318 High Profile Companies And 325 Low Profile Companies. The Results Were Csr Disclosure Has No Effect On Erc In High And Low Profile Companies.Investor Did Not Respond To The Csr Disclosure In High And Low Companies, Investors Did Not Consider Social Information In The Annual Report. Investors Were More Focuse On Short Term Company’s Performance And Used Profit Information For Their Investment Decision. Keyword : Corporate Social Responsibility, Earning Response Coefficient, High Profile Company, Low Profile Company.

1. PENDAHULUAN

Pengungkapan Corporate Social Respnsibility CSR merupakan bentuk pengungkapan sukarela yang dilakukan oleh perusahaan. Pada tiga dasawarsa terakhir menunjukkan bahwa kalangan usaha khususnya di negara maju semakin menyadari bahwa keberlangsungan usahanya tidak hanya bergantung pada efisiensi pemanfaatan sumber daya untuk memaksimalkan profit jangka pendek, tanpa diikuti oleh upaya peningkatan kualitas sosial, ekonomi, budaya masyarakat serta pengelolaan lingkungan dengan baik, pada akhirnya akan memunculkan masalah bagi perusahaan yang tidak hanya akan mengurangi profit karena adanya penambahan biaya, tetapi juga berpotensi menghancurkan perusahaan akibat kebangkrutan Supriyono Vita, 2011. Dengan menerapkan CSR, diharapkan perusahaan akan memperoleh legitimasi sosial dan memaksimalkan kekuatan keuangan dalam jangka panjang Kiroyan, 2006 dalam Sayekti Wondabio, 2007. CSR dipahami sebagai perwujudan komitmen kepada keberlanjutan perusahaan yang dicerminkan dalam triple bottom line yaitu profit, planet dan people. Perusahaan sebaiknya tidak hanya mengungkapkan informasi keuangan saja namun juga diharapkan mengungkapkan informasi mengenai dampak sosial dan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh aktivitas perusahaan. Keberlangsungan hidup perusahaan akan terjadi apabila perusahaan memberi kepedulian terhadap pertumbuhan ekonomi, pengembangan lingkungan dan pengembangan sosial. Sebuah pandangan menyebutkan CSR sebagai enligtened shareholder approach, yang menyatakan bahwa apabila pembuat keputusan perusahaan ingin memaksimalkan keuntungan jangka panjang maka mereka harus mempertimbangkan berbagai hal mengenai sosial dan lingkungan Permatasiwi, 2010 dalam Sudaryanto, 2011. Earning Response Coefficient ERC merupakan estimasi perubahan harga saham perusahaan akibat dari informasi laba perusahaan yang diumumkan ke pasar Cheng dan Nasir, 2010. Rendahnya ERC menunjukkan bahwa laba kurang informatif bagi investor untuk membuat keputusan ekonomi sehingga Pendekatan Keperilakuan Dalam Riset Manajemen Bisnis” 214 dibutuhkan informasi- informasi lain selain informasi mengenai laba yang dapat menjadi pertimbangan bagi investor dalam membuat keputusan investasi. Informasi lainnya ini diantaranya adalah informasi CSR perusahaan. Profile perusahaan telah diidentifikasi sebagai faktor potensial yang mempengaruhi praktik pengungkapan sosial perusahaan. Perusahaan high profile umumnya merupakan perusahaan yang memperoleh sorotan dari masyarakat karena aktivitas operasi perusahaan memiliki potensi dan kemungkinan berhubungan dengan kepentingan masyarakat luas. Menurut Anggraini 2006 perusahaan yang termasuk dalam tipe industri high profile adalah perusahaan yang memiliki tingkat sensitifitas tinggi terhadap lingkungan, tingkat risiko politik yang tinggi, atau tingkat kompensasi yang ketat. Perusahaan ini pada umumnya memiliki karakteristik memilki jumlah tenaga kerja yang besar dan proses produksinya mengeluarkan residu, seperti limbah dan polusi Zuhroh dan Sukmawati, 2003. Perusahaan low profile adalah perusahaan yang tidak terlalu memperoleh sorotan luas dari masyarakat ketika operasi yang mereka lakukan mengalami kegagalan atau kesalahan. Perusahaan yang termasuk dalam industri high profile diyakini akan memberikan informasi sosial lebih banyak dibandingkan perusahaan low profile. Oleh karena adanya perbedaan karakteristik dan juga pengungkapan yang dilakukan, pengaruhnya terhadap ERC juga kemungkinan besar akan berbeda. Jayanti 2012 menguji pengaruh pengungkapan tanggung jawab sosial terhadap ERCpada sektor pertambangan. Hasil penelitian menunjukkan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan memiliki pengaruh negatif terhadap ERC.Restuti dan Nathaniel 2012 meneliti mengenai pengaruh pengungkapan CSR terhadap ERC dan hasil penelitian ini yaitu bahwa pengungkapan CSR tidak berpengaruh terhadap ERC. Hal ini dapat dikatakan bahwa investor belum memperhatikan informasi sosial yang diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan sebagai informasi yang dapat mempengaruhi investor dalam melakukan keputusan investasi. Penelitian ini akan menguji pengaruh pengungkapan CSR terhadap ERC pada perusahaan high profile dan low profile. Pengungkapan pertanggungjawaban sosial yang dilakukan oleh perusahaan high profile akan mendapatkan lebih banyak perhatian dari investor, karena kegiatan usahanya yang memiliki pengaruh besar terhadap kondisi lingkungan dan sosial maka program pertanggungjawaban sosial yang diungkapkan akan mampu meningkatkan citra dari perusahaan tersebut yang akan berpengaruh pada peningkatan penjualan. Informasi dari CSR tersebut menjadi signifikan untuk digunakan oleh investor dalam pembuatan keputusan investasinya karena informasi yang terdapat dalam laporan CSR perusahaan high profile mampu mengurangi ketidakpastian perusahaan di masa mendatang. Sedangkan perusahaan low profile memiliki karakteristik yaitu kegiatan usahanya tidak mempengaruhi kondisi lingkungan dan sosial secara signifikan. Dengan karakteristik perusahaan low profile yang tidak berdampak secara signifikan terhadap kondisi lingkungan namun perusahaan ini tetap mampu melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial nya dengan baik maka akan memungkinkan timbulnya respon yang baik dari pihak investor karena dengan adanya pengungkapan ini mampu menunjukkan adanya kualitas dan tanggung jawab yang tinggi dari perusahaan ini. Perbedaan karakteristik yang terdapat pada kedua perusahaan ini berpotensi besar memunculkan respon investor yang berbeda pula.

2. KERANGKA TEORITIS

2.1 Teori Sinyal

Menurut Jama’an 2008 teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini dapat berupa informasi apa yang sudah

Dokumen yang terkait

M01939

0 16 418