Teori Sinyal KERANGKA TEORITIS
Pendekatan Keperilakuan Dalam Riset Manajemen Bisnis”
215
dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Teori sinyal merupakan sinyal informasi yang dibutuhkan oleh investor untuk mempertimbangkan dan menentukan apakah investor akan menanamkan
sahamnya atau tidak pada perusahaan yang bersangkutan Suwardjono, 2005. Teori sinyal menekankan pada pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar perusahaan.
Menurut Jogiyanto 2000: 392 informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan memberikan sinyal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Jika pengumuman tersebut mengadung nilai
positif, maka diharapkan pasar akan memberikan reaksi positif. Teori ini mengindikasikan bahwa laporan keuangan perusahaan merupakan suatu sinyal yang dapat
mempengaruhi nilai saham mereka. Apabila sinyal perusahaan menginformasikan kabar yang baik pada pasar, maka akan dapat meningkatkan harga saham sebaliknya jika sinyal perusahaan menginformasikan kabar buruk
maka harga saham perusahaan akan mengalami penurunan. Perusahaan pastinya ingin menyampaikan informasi yang baik mengenai perusahaannya kepada pihak di luar perusahaan. Informasi tentang pengungkapan CSR ini
menjadi suatu sinyal dari perusahaan untuk mengkomunikasikan kinerja perusahaan yang berorientasi jangka panjang. Laporan CSR ini mampu menjelaskan tanggung jawab perusahaan terhadap kondisi lingkungan dan
sosial yang dakibatkan oleh aktivitas operasi perusahaan. Penjelasan dari laporan CSR ini mampu mengurangi ketidakpastian perusahaan di masa mendatang.
2.1
Corporate Social Responsibility Disclosure
Menurut Chariri dan Ghozali 2007, praktik pengungkapan sosial perusahaan memainkan peranan penting bagi perusahaan karena perusahaan hidup di lingkungan masyarakat dan kemungkinan aktivitasnya
memiliki dampak sosial lingkungan. Definisi Pengungkapantanggungjawabsosialperusahaanmenurut Gray et al. 1987 dalamRosmasita 2007 adalah proses pengkomunikasianefek-efeksosialdanlingkunganatastindakan-
tindakanekonomiperusahaanpadakelompok- kelompoktertentudalammasyarakatdanpadamasyarakatsecarakeseluruhan. Pengertian lainnya menurut Hackston
dan Milne 1996 yaitu bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan adalah proses pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus
yang berkepentingan dan terhadap masyarakat secara keseluruhan. Tujuan dari pengungkapan sosial perusahaan yang diungkapkan oleh Darwin 2007 yaitu untuk menjalin komunikasi yang baik dan efektif antara perusahan
dengan publik dan stakeholders lainnya tentang bagaimana telah mengintegrasikan kepedulian dan tanggung jawab sosial dalam setiap aspek kegiatan operasinya.
Pengungkapan informasi tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan secara terbuka dan jujur memiliki banyak manfaat bagi kelangsungan kegiatan operasi perusahaan terutama manfaat jangka panjang
yang akan dirasakan oleh perusahaan. Dengan adanya peningkatan mutu pengungkapan sosial yang dilakukan perusahaan maka akan memberikan manfaat sosial bagi perusahaan dimana hal ini dapat meminimalkan biaya-
biaya yang mungkin timbul di masa depan akibat adanya kerusakan kondisi sosial maupun lingkungan sebagai dampak aktivitas operasi perusahaan. Informasi CSR menjadi informasi bagi masyarakat sehingga mereka
mengetahui sejauh mana perusahaan telah melaksanakan aktivitas sosial sehingga kehidupan masyarakat sekitar sejahtera. Menurut Global Reporting Initiative GRI, definisi dari pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan yaitu praktik dalam mengukur, mengungkapkan, dan menjadi bertanggung jawab kepada para stakeholder baik internal maupun eksternal untuk kinerja organisasi yang mengarah kepada perkembangan yang
berkelanjutan untuk menggambarkan pelaporan ekonomi, lingkungan, dan dampak sosial.
Pendekatan Keperilakuan Dalam Riset Manajemen Bisnis”
216
2.3
Earning Response Coefficient ERC
Earning Response Coefficient ERC digunakan untuk mengukur besaran reaksi pasar terhadap informasi yang disajikan dalam laporan tahunan perusahaan terutama informasi mengenai laba. Pengertian ERC
menurut Cho dan Jung 1991 adalah efek dari setiap dolar unexpected earnings terhadap return saham, dan biasanya diukur dengan slopa koefisien dalam regresi abnormal return saham dan unexpected earnings. Respon
pasar terhadap laba dapat berbeda-beda karena adanya hal-hal yaitu persistensi laba, beta, struktur permodalan perusahaan, kualitas laba, peluang pertumbuhan perusahaan Scott, 2009. Nilai ERC diprediksi akan tinggi
apabila laba perusahaan lebih persisten di masa yang akan datang, kualitas laba semakin baik dan memiliki peluang untuk bertumbuh.
ERC merupakan koefisien yang mengukur respon abnormal return sekuritas terhadap unexpected earning perusahaan yang menerbitkan sekuritas Naimah dan Utama, 2006. Widiastuti 2002 mendefinisikan
ERC sebagai sensitifitas perubahan harga saham terhadap perubahan laba akuntansi. Kuatnya reaksi pasar terhadap informasi laba yang tercermin dengan tingginya ERC, menunjukkan informasi laba yang dilaporkan
berkualitas. Sebaliknya lemahnya reaksi pasar terhadap informasi laba yang tercermin dari rendahnya ERC menunjukkan informasi laba yang dilaporkan kurang atau tidak berkualitas.
ERC merupakan salah satu bentuk pengujian terhadap kandungan informasi laba. Pada saat diumumkan, pasar telah mempunyai harapan tentang berapa besarnya laba perusahaan atas dasar informasi yang
tersedia secara publik Soewardjono, 2005 dalam Delvira dan Nelvirita, 2011. Jika investor mempunyai persepsi bahwa informasi keuangan itu memiliki kredibilitas tinggi, maka ia akan bereaksi terhadap laporan
keuangan tersebut secara kuat Novanti dan Erni, 2008
2.4
Penelitian Terdahulu
Sayekti dan Wondabio 2007 menguji pengaruh tingkat pengungkapan informasi CSR dalam laporan tahunan perusahaan terhadap ERC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif signifikan
antara pengungkapan CSR dan ERC. Hal ini menunjukkan bahwa investor turut memperhatikan informasi CSR yang diungkapkan oleh perusahaan dalam mengambil keputusan investasi. Adisusilo 2011 menguji pengaruh
pengungkapan informasi CSR dalam laporan tahunan terhadap ERC studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dan negatif antara CSR
terhadap ERC secara parsial.Jayanti 2012 menguji pengaruh pengungkapan tanggung jawab sosial terhadap ERC pada sektor pertambangan. Hasil penelitian menunjukkan variabel pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan memiliki pengaruh negatif terhadap ERC. Restuti dan Nathaniel 2012 meneliti mengenai pengaruh pengungkapan CSR terhadap ERC dan hasil
penelitian ini yaitu bahwa pengungkapan CSR tidak berpengaruh terhadap ERC. Hal ini dapat dikatakan bahwa investor belum memperhatikan informasi-informasi sosial yang diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan
sebagai informasi yang dapat mempengaruhi investor dalam melakukan keputusan investasi.Wulandari dan Wirajaya 2013 melakukan penelitian tentang pengaruh pengungkapan CSR terhadap ERC dan hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengungkapan CSR tidak berpengaruh terhadap ERC. Hal ini disebabkan oleh rendahnya keyakinan investor terhadap informasi CSR yang diungkapkan dan sedikitnya jumlah informasi CSR yang
diungkapkan oleh perusahaan.Fabita 2014 menguji pengaruh pengungkapan informasi CSR terhadap ERC pada perusahaan high profile dan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pengungkapan informasi CSR tidak
Pendekatan Keperilakuan Dalam Riset Manajemen Bisnis”
217
berpengaruh terhadap ERC. Hasil ini mengindikasikan bahwa pengungkapan CSR tidak mampu membantu investor dalam menginterpretasikan laba dengan lebih baik sehingga investor tidak akan mempertimbangkan
pengungkapan CSR dalam pengambilan keputusan investasi.
2.5 Pengembangan Hipotesis 2.5.1 Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap ERC Perusahaan
High Profile
Perusahaan high profile adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan sumber daya alam. Perusahaan ini memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi terhadap lingkungan, tingkat risiko politik atau tingkat
kompetisi yang ketat dan pada umumnya merupakan perusahaan yang memperoleh sorotan dari masyarakat karena aktivitas operasinya memiliki potensi untuk bersinggungan dengan kepentingan masyarakat secara luas.
Masyarakat umumnya lebih sensitif terhadap tipe industri ini karena kelalaian perusahaan dalam pengamannan proses produksi dan hasil produksi dapat membawa dampak yang besar bagi masyarakat.
Industrihigh profile diyakini melakukan pengungkapan sosial yang lebih banyak daripada industri yang low profile. Selama periode 2011 industri high profile mengimplementasikan kegiatan CSR-nya secara detail
dan menyeluruh ke dalam semua aspek kehidupan agar limbah industrinya tidak membahayakan bagi alam,lingkungan, serta dapat menyejahterakan masyarakat sekitar Rachman, 2012. Hackston dan Milne 1996
dalam Rahardjo 2009 menjelaskan bahwa perusahaan yang berorientasi pada konsumen diperkirakan akan memberikan informasi mengenai pertanggungjawaban sosial karena hal ini akan meningkatkan image
perusahaan dan mempengaruhi penjualan. Dengan adanya pengungkapan sosial yang lebih tinggi pada laporan keuangan tahunan pada perusahaan high profile maka potensi dari informasi CSR disclosure untuk dapat
mempengaruhi keputusan investor dalam mengambil keputusan investasi akan lebih tinggi pula. Hasil penelitian Anggraini 2006 menunjukkan bahwa perusahaan dengan kepemilikan manajemen
yang besar dan termasuk dalam industri yang memiliki risiko politis tinggi high profile cenderung mengungkapkan informasi sosial yang lebih banyak dibandingkan perusahaan lain. Hasil penelitian Hidayati
dan Murni 2009 menunjukkan bahwa pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan high profile berpengaruh secara negatif terhadap ERC. Hasil ini menunjukkan bahwa informasi CSR dapat digunakan oleh
investor sebagai salah satu masukan dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak hanya menggunakan informasi mengenai laba saja dalam membuat keputusan investasi tetapi juga menggunakan informasi yang
terkandung dalam laporan CSR sehingga pertimbangan investor ini akan mempengaruhi respon pasar terhadap laba perusahaan.
Pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial yang dilakukan oleh perusahaan high profile lebih mendapatkan perhatian investor, terkait karakteristik perusahaan ini yang memiliki risiko dan sensitifitas lebih
tinggi membuat investor asing maupun lokal akan concern pada operasi perusahaan. Pengungkapan Corporate Social Responsibility juga akan meningkatkan citra dari perusahaan tersebut yang dapat berpengaruh pada
peningkatan penjualan perusahaan. Selain itupengungkapan informasi CSR yang dilakukan mampu menjadi informasi tambahan bagi investor serta mampu mengurangi ketidakpastian perusahaan di masa yang akan
datang. Informasi tersebut akan menjadidasar bagi penilaian dan pertimbangan investor dalam mengambil keputusan investasinya. Karena dengan melihat kinerja keuangan perusahaan saja tidak akan cukup memberikan
penilaian mengenai baik buruknya kinerja perusahaan. Laba merupakan salah satu informasi yang sering dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan investasi oleh investor. Namun kegunaan informasi mengenai
laba ini sangat terbatas dan hanya beorientasi pada kinerja jangka pendek perusahaan saja sedangkan investor
Pendekatan Keperilakuan Dalam Riset Manajemen Bisnis”
218
juga harus memperhatikan informasi yang berorientasi pada kinerja jangka panjang perusahaan seperti informasi CSR sehingga investor mampu mempertimbangkan kondisi perusahaan di masa yang akan datang. Dengan
semakin tingginya pengungkapan informasi CSR memungkinkan informasi mengenai laba tidak lagi menjadi perhatian utama investor, investor bisa menggunakan informasi CSR sebagai salah satu faktor dalam
pengambilan keputusan investasi, sehingga perhatian terhadap laba akan menurun secara tidak langsung. Ketika pengungkapan pertanggungjawaban sosial yang dilakukan lebih tinggi maka respon pasar terhadap laba akan
semakin rendah karena investor akan menggunakan informasi dalam CSR. Berdasarkan hal ini, maka hipotesis yang penelitian ini dinyatakan sebagai berikut:
H
1
: Pengungkapan informasi CSR berpengaruh negatif terhadap ERC pada perusahaan high profile.