Kesimpulan Saran Kesimpulan Dan Saran

Pendekatan Keperilakuan Dalam Riset Manajemen Bisnis” 322 Munawir, 1990, Analisis Laporan Keuangan, edisi Kelima, Liberty, Yogyakarta. Mohamed, Mustafa Omar, and Taib, Fauziah. 2010. Testing the Performance Measures Based on Maqasid al-Shari’ah PMMS Model on 24 Selected Islamic and Conventional Banks. 2nd Langkawi INSANIAH-IRTI International Conference LIFE 2010. Langkawi Pantai Chenang, Kedah, 13-15 December 2010. Mohamed, Mustafa Omar and Syahidawati Shahwan. 2013. The Objective Of Islamic Economic And Islamic Banking In Light Of Maqasid Al-Shariah: A Critical Review. Middle-East Journal of Scientific Research 13. ISSN 1990-9233. IDOSI Publications Mohamed, Mustafa Omar,et al. 2008. The Performance Measures of Islamic Banking Based on the Maqasid Framework. IIUM International Accounting Conference INTAC IV held at Putra Jaya Marriott, 25 June. Siegel Joel G. dan Joek Shim. 1994. Kamus Istilah Akuntansi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Supardi. 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UII Press. Thuba Jazil and Syahruddin. 2013 The Perfomance Measures Of Selected Malaysian And Indonesian Islamic Banks Based On The Maqasid Al-Shari’ah Approach, jurnal Volume 7 Nomor 2. www.bi.go.id BIOGRAFI PENULIS Penulis Pertama adalah dosen di Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Aktif mengajar di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen dengan konsentrasi ilmu Keuangan dan Perbankan Syariah. Beliau mendapatkan gelar Magister Ekonomi Islam MEI dari Universitas Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2011 dan gelar Sarjana Ekonomi SE dari Universitas Sebelas Maret Surakarta pada tahun 2009. Fokus pengajaran dan penelitian adalah manajemen operasi, manajemen perbankan syariah dan ekonomi Islam. Untuk informasi lebih lanjut, beliau dapat dihubungi melalui putri.decegmail.com . Pendekatan Keperilakuan Dalam Riset Manajemen Bisnis” 323 ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA Andika Setiawan dan Wafiatun Mukharomah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta E-mail: wafiatun_mukharomahums.ac.id Abstract The purpose of this study was to determine how the level of profit expected from each portfolio composition and risk of the each composition and determines the composition of the portfolio which can form an efficient portfolio. The formation of the portfolio by Markowitz model is one model that can be used to form an efficient portfolio. The sampling technique in this study using purposive sampling so that the sample used in this study is AMAG, AHAP, ASRM and ASJT. Data analysis techniques used in this study is the return profit rate, expected return expected profit rate, standard deviation and variance level of risk, correlation coefficient degree of closeness of the relationship between variables, the expected return on the portfolio and the portfolio risk. Based on calculations that have been done, it can be concluded that an efficient portfolio is a portfolio of stocks between ASRM ASJT 60 and 40 can be selected as an efficient portfolio amounted to 2.54 with a risk of 18.24. Because it has the advantage of 1.14 time to 1.03 time the risk level of the portfolio between AHAP combination of shares and ASJT. Keywords: Portfolio, Return, Risk,Markowitz Model Pendahuluan Perusahaan asuransi adalah salah satu jenis perusahaan yang ada dipasar modal dan asuransi akan memiliki peran penting dalam pengembangan pasar keuangan di Asean, yaitu menyediakan perlindungan bagi masyarakat, bisnis, dan pemerintah, serta menjadi sumber pendanaan jangka panjang. Pada masa memasuki MEA, maka prsaingan perusahaan semakin berat. Masyarakat harus lebih cerdas berinvestasi, apakah tetap diasuransi atau investasi portfolio dengan bidang lain, isal: manufacture. Berdasarkan riset yang dikeluarkan oleh EU-ABC, penetrasi asuransi di Asean mencapai 3,2 pada 2013 dan berpeluang untuk terus tumbuh di atas penentrasi rata-rata negara berkembang pada saat yang sama sebesar 2,7. Tidak hanya itu, EU-ABC menilai industri perasuransian memainkan peran penting, yaitu menyediakan perlindungan bagi masyarakat, bisnis, dan pemerintah, serta menjadi sumber pendanaan bagi jangka panjang. Oleh karena itu, pemerintah dinilai harus turut serta dalam mengenjot perkembangan industri asuransi di Asean. Dengan demikian bahwa asuransi semakin penting dalam kehidupan kita, akan tetapi pemilihan asuransi yang kurang tepat, dapat menjadikan masalah baru. Memilih perusahaan asuransi yang salah akan menyita banyak energi untuk menyelesaikan konflik. Kalau yang demikan terjadi, berarti misi pengelolaan risiko gagal. Karena itulah memilih produk asuransi dan perusahaan jasa asuransi yang dapat dipercaya, menjadi sangat penting. Masyarakat pasti akan tertarik berinvestasi pada bidang asuraansi ni, karena kedepannya akan lebih banyak yang membutuhkan. Banyaknya perusahaan asuransi di Indonesia, maka masyarakat harus bisa memilih perusahaan assuransi mana yang credible. Karena investasi adalah penenaman modal jangka panjang yang Pendekatan Keperilakuan Dalam Riset Manajemen Bisnis” 324 mengandung unsur ketidak pastian, oleh karena itu perlunya analisa yang matang. Menanamkan uang sekarang, berarti uang tersebut dialihkan untuk ditanamkan bagi keuntungan masa depan. Dengan demikan maka pengertian dari investasi dapat dirumuskan sebagai mengkorbankan peluang konsumsi saat ini, untuk mendapatkan manfaat di masa mendatang Noor, 2009. Manusia pada dasarnya tidak menyukai resiko, padahal investasi apapun tidak akan lepas dari resiko, maka dalam investasi perlunya melakukan portfolio. Dengan membentuk portfolio dalam berinvestasi bertujuan meminimkan resiko yang mungkin ditanggung. Untuk membentuk portofolio yang optimal, investor harus menentukan portofolio yang efisien terlebih dahulu. Portofolio efisien adalah portofolio yang menghasilkan tingkat keuntungan tertentu dengan risiko terendah, atau risiko tertentu dengan tingkat keuntungan tertinggi. Sehingga pemodal harus berusaha memaksimalkan tingkat pengembalian yang diharapkan dari investasi dan risiko yang diterima. Sedangkan portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio yang efisien. Dengan melakukan analisis portofolio, akan membantu investor dalam mengambil keputasan untuk menentukan portofolio yang lebih efesien dan optimal, dengan tingkat keuntungan yang diharapkan besar dan risiko tertentu, atau dengan risiko terkecil dengan tingkat keuntungan yang diharapkan tertentu. Model Markowitz menekankan pada hubungan return dan risiko investasi, model ini dapat mengatasi kelemahan dari diversifikasi random. Model ini menyakini bahwa penambahan saham secara terus menerus pada satu portofolio, pada suatu titik tertentu akan semakin mengurangi manfaat diversifikasi dan justru akan memperbesar tingakat risiko Tandelilin, 2010. Penentuan portofolio yang efisien merupakan hal terpenting dalam menentukan portofolio yang optimal. Tinjauan Pustaka Investasi adalah menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan atas uang atau dana tersebut Suhartono dan Qudsi, 2009. Menurut Sunariyah 2003, investasi langsung diartikan sebagai suatu pemilikan surat-surat berharga secara langsung dalam suatu entitas berwujud yang secara resmi telah go public dengan harapan akan mendapatkan keuntungan berupa penghasilan deviden dan capital gains. Investasi tidak langsung Inderect Investment adalah investasi bukan pada aset atau faktor produksi, tetapi pada aset keuangan, seperti deposito, investasi pada surat berharga sekuritas, seperti saham obligasi, reksadana dan sebagainya. Manfaat masa depan dari investasi ini lebih dikenal dengan istilah balas jasa investasi, berupa deviden atau capital gain untuk menyederhanakan disebut istilah bunga. Menurut Sembiring 2007, pada jenis investasi tidak langsung, investornya tidak perlu hadir secara fisik, sebab pada umumnya tujuan utama dari investor bukanlah mendirikan perusahaan, melainkan hanya membeli saham dengan tujuan untuk dijual kembali. Tujauan investor disini adalah bagaimana memperoleh hasil maksimal dengan rentan waktu yang tidak terlalu lama sudah bisa meikmati keuntungan. Dengan kata lain jenis investasi seperti ini, yang diharapkan oleh investor adalah capital gains, artinya adanya penghasilan dari selisih antara jual dan beli saham di bursa efek. Menurut Susilo 2000, saham adalah sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Investor dalam berinvestasi mengaharapkan Pendekatan Keperilakuan Dalam Riset Manajemen Bisnis” 325 adanya pengembalian Expected Return, besarnya pengembalian yang diharapkan akan diperhitungkan dengan besarnya resiko yang mungkin akan ditanggung. Tingkat pengembalian yang diinginkan investor dapat didefinisikan sebagai tingkat pengembalian minimum yang dibutuhkan yang dapat menarik para investor untuk membeli atau memiliki investasi Keown, 1999. Sedangkan Menurut Tandelilin 2001, bahwa tingkat pengembalian merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinteraksi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor dalam menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Resiko Keown ,1999 adalah penyimpangan arus kas yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Semakin besar rentang penyimpangan yang mungkin terjadi, maka akan semakin besar risikonya. Risiko investasi menganalisis kemungkinan tidak tercapainya hasil keuntungan yang diharapkan. Tidak tercapainya hasil yang diharapkan tersebut berarti terjadinya penyimpangan atas hasil yang diperoleh dibandingkan dengan hasil yang direncanakan diharapkan. Meskipun investasi selalu ada resikonya, tetapi resiko suatu investasi haruslah yang minimum, maka perlunya melakukan inestasi secara portofolio investasi pada lebih dari satu asset. Investasi secara portofolio adalah salah satu cara investasi untuk menekan resiko yang ditanggung investor, sehingga tidak bembarangan dalam menentukan portofolio, tetapi portfolio yang effisien. Menurut Jogiyanto 2000, portofolio yang efisien efficient portofolio didefinisikan sebagai pertofolio yang memberikan return ekspektasi terbesar dengan resiko yang sudah tertentu atau memberikan risiko yang terkecil dengan return ekspektasi yang sudah tertentu. Sedangkan untuk membentuk portofolio yang efisien, kita harus berpegang pada asumsi tentang bagaimana perilaku investor dalam pembuatan keputusan investasi yang akan diambilnya Tandelilin, 2001. Salah satu asumsi yang paling penting adalah bahwa semua investor tidak menyukai risiko risk averse. Investor seperti ini jika dihadapkan pada dua pilihan investasi yang menawarkan return yang sama dengan risiko yang berbeda, akan cenderung memilih investasi dengan risiko rendah Menurut Markowitz 1959, risiko portofolio dipengaruhi oleh rata-rata tertimbang setiap risiko aset individual dan kovarians antara aset yang membentuk portofolio. Varians dan standar deviasi dari return merupakan ukuran umum risiko. Risiko portofolio juga dapat diukur dengan besarnya standar deviasi atau varian dari nilai-nilai return sekuritas-sekuritas tunggal yang ada di dalamnya. Risiko portofolio mungkin akan menurun sesuai dengan banyaknya saham yang berbeda ditambahkan, dapat dikurangi dengan menggabungkan beberapa sekuritas tunggal ke dalam bentuk portofolio Jogiyanto: 2003. Penelitian Terdahulu 1. Cristian 2013, melakukan penelitian mengenai “Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Pada Tiga Saham Perusahaan Transportasi di Bursa Efek Indonesia Berdasarkan Metode Markowitz Terhadap Keputusan Investasi”. Penelitian ini menggunakan tiga sampel yang dimulai dari periode Maret 2010-2012. Hasilnya yaitu: investor yang menyukai risiko risk seeker dapat memilih portofolio ke-4 sebagai portofolio yang efisien, dengan proporsi dana saham Zebra Nusantara 50, saham Panorama Transportasi 15, saham Steady Safe 35 karena mempunyai return ekspektasi terbesar yaitu 0,0662 dengan risiko sebesar 0,5597. Sedangkan untuk investor yang tidak menyukai risiko risk averse dapat memilih portofolio ke-5 sebagai portofolio yang efisien, dengan proporsi saham ZBRA 20, WEHA 50, dan SAFE 30 menghasilkan expected return 3,82 dan risiko sebesar 36,73. Karena mempunyai risiko terkecil dengan return ekspektasi sebesar 0,0382 dan risiko sebesar 0,3674. Pendekatan Keperilakuan Dalam Riset Manajemen Bisnis” 326 2. Widodo 2015, melakukan penelitian mengenai “Analisis Portofolio Sekuritas Sektor Industri Perbankan Dengan Menggunakan Model Markowitz di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014”. Hasil dari penelitian ini yaitu bagi investor yang menyukai risiko atau investor yang mementingkan tingkat risikonya, maka investor tersebut akan memilih portofolio yang ke-11 sebagai portofolio yang efisien. Sedangkan bagi investor yang tidak menyukai risiko atau investor yang bersifat menghindari risiko, maka investor akan memilih portofolio yang ke- 9 sebagai portofolio yang efisien, karena investor ini memilih portofolio dengan risiko terendah dan menerima tingkat keuntungan terendah pula. Metode Penelitian Berdasarkan data sekunder dari perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI periode 2012 – 2014 dan dianalisis dengan menggunakan Metode Markowitz. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menghitung Return tingkat keuntungan tiap perusahaan. Menurut Husnan 2003:51 Persamaan yang digunakan adalah dengan rumus sebagai berkut: atau Keterangan: = Return pada waktu yang diharapkan = Natural logaritm = Harga saham pada akhir periode = Harga saham pada awal periode 2. Menghitung Expect Return nilai yang diharapkan saham tiap perusahaan. Menurut Husnan 2003:46 perhitungan dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: Keterangan: E = Tingkat keuntungan yang diharapkan dari investasi i = Tingkat keuntungan dari investasi i N = Banyaknya data yang dimiliki 3. Menghitung Risiko varians dan standar deviasi investasi tiap perusahaan. Ukuran penyebaran ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh kemungkinan nilai yang akan kita peroleh menyimpang dari nilai yang akan diharapkan. Menurut Husnan 2003: 49 perhitungan dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: atau Keterangan: = Varians = Standar deviasi = Tingkat keuntungan yang telah diperoleh = Tingkat keuntungan yang diharapkan dari investasi i N = Banyaknya peristiwa yang mungkin terjadi = ‐ E ∑ ∑ = Pendekatan Keperilakuan Dalam Riset Manajemen Bisnis” 327 4. Menghitung Koefisien Korelasi harga saham antar perusahaan. Besar kecilnya koefisien akan berpengaruh terhadap risiko portofolio. Menurut Husnan, 2006: 66 Rumus yang digunakan untuk menghitung korelasi adalah sebagai berikut: Keterangan: = Koefisien korelasi n = Jumlah observasi X = tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham X Y = tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham Y 5. Menentukan Proporsi masing-masing saham Proporsi akan dibentuk dengan melihat dari covariannya. Menurut Brigham dan Houston 2001 dimana semakin tinggi covarian maka akan semakin besar pula risiko yang didapatkan. Hasil dari covarian akan dijumlah dan disamakan dengan seratus persen maka akan terbentuk proporsi dari empat sekuritas tersebut. 6. Menghitung Expect Return tingkat keuntungan yang diharapkan dari portofolio. Tingkat keuntungan yang diharapkan expect return dari portofolio. Menurut Husnan 2003: 56, dapat dihtung menggunakan persamaan sebagai berikut: Keterangan: E =Tingkat keuntungan yang diharapkan dari portofolio = Proporsi dana yang diinvestasikan pada saham i =Tingkat keuntungan saham yang diharapkan dari saham i 7. Menghitung Resiko varians dan standar deviasi dari portofolio. Menurut Hartono, 2013: 254 Varians dan standar deviasi dari portofolio dapat dihitung dari persamaan sebagai berikut: Keterangan: = Varians portofolio = Varian saham 1 = Varians saham 2 = Koefisien korelasi antar tingkat keuntungan saham 1 dan 2 , = Proporsi dana yang di investasikan pada saham 1 dan 2 E ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ Pendekatan Keperilakuan Dalam Riset Manajemen Bisnis” 328 Hasil Penelitian

1. Perhitungan Return Investasi tiap Sekuritas

Berdasarkan hasil perhitungan diatas tingkat keuntungan pada sekuritas PT. Asuransi Jasa Tania Tbk sebesar 1,0976 dan memiliki return tertinggi dari pada sekuritas lain, selama periode 2012- 2014. Hal ini menunjukkan bahwa return yang diterima oleh investor setiap bulan sebesar 1,0976.

2. Perhitungan Tingkat Keuntungan yang Diharapkan Expected Return tiap Perusahaan

Berdasarkan hasil perhitungan tingkat keuntungan yang diharapkan expected return tertinggi pada perusahaan PT. Asuransi Jasa Tania Tbk sebesar 3,05, sedangkan tingkat keuntungan yang diharapkan expected return terendah adalah perusahaan PT. Asuransi Multhi Artha Guna Tbk sebesar 1,38.

3. Perhitungan Risiko Investasi varians dan standar deviasi tiap Perusahaan

Berdasarkan hasil perhitungan tingkat risiko tertinggi pada perusahaan PT. Asuransi Ramayana Tbk sebesar 20,06, sedangkan tingkat risiko terendah adalah perusahaan PT. Asuransi Multhi Artha Guna Tbk sebesar 18,86.

4. Hasil perhitungan Koefisien Korelasi

Berdasarkan pengujian yang dilakukan maka hasil koefisien korelasi sebagai berikut:

a. Saham AMAG Asuransi Multhi Artha Guna Tbk dan Saham ASRM Asuransi Ramayana

Tbk Koefisien korelasi antara kedua saham ini adalah 0,698 dengan signifikan 0,000 yang menunjukkan hubungan antara keduanya kuat dan searah, karena tingkat signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka ada hubungan yang nyata antara kedua saham tersebut. Hal ini menyebabkan timbulnya hubungan yang kuat antara saham AMAG dan saham ASRM.

b. Saham AMAG Asuransi Multhi Artha Guna Tbk Saham AHAP Asuransi Harta Aman

Pratama Tbk Koefisien korelasi antara kedua saham ini adalah 0,799 dengan signifikan 0,000 yang menunukkan hubungan antara keduanya kuat dan searah, karena tingkat signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka ada hubungan yang nyata antara kedua saham tersebut. Hal ini menyebabkan timbulnya hubungan yang kuat antara saham AMAG dan saham AHAP.

c. Saham AMAG Asuransi Multhi Artha Guna Tbk dan saham ASJT Asuransi Jasa Tania

Tbk Koefisien korelasi antara kedua saham ini adalah 0,781 dengan signifikan 0,000 yang menunukkan hubungan antara keduanya kuat dan searah, karena tingkat signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka ada hubungan yang nyata antara kedua saham tersebut. Hal ini menyebabkan timbulnya hubungan yang kuat antara saham AMAG dan saham ASJT.

d. Saham ASRM Asuransi Jasa Tania Tbk dan Saham AHAP Asuransi Harta Aman

Pratama Tbk Koefisien korelasi antara kedua saham ini adalah 0,795 dengan signifikan 0,000 yang menunukkan hubungan antara keduanya kuat dan searah, karena tingkat signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka ada hubungan yang nyata antara kedua saham tersebut. Hal ini menyebabkan timbulnya hubungan yang kuat antara saham ASRM dan saham AHAP. Pendekatan Keperilakuan Dalam Riset Manajemen Bisnis” 329

e. Saham ASRM Asuransi Jasa Tania Tbk dan ASJT Asuransi Jasa Tania Tbk

Koefisien korelasi antara kedua saham ini adalah 0,686 dengan signifikan 0,000 yang menunukkan hubungan antara keduanya kuat dan searah, karena tingkat signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka ada hubungan yang nyata antara kedua saham tersebut. Hal ini menyebabkan timbulnya hubungan yang kuat antara saham ASRM dan saham ASJT.

f. Saham AHAP Asuransi Harta Aman Pratama Tbk dan ASJT Asuransi Jasa Tania Tbk

Koefisien korelasi antara kedua saham ini adalah 0,691 dengan signifikan 0,000 yang menunukkan hubungan antara keduanya kuat dan searah, karena tingkat signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka ada hubungan yang nyata antara kedua saham tersebut. Hal ini menyebabkan timbulnya hubungan yang kuat antara saham AHAP dan saham ASJT. Penentuan Portofolio Efisien Berdasarkan hasil dari perhitungan expected return portofolio dan standar deviasi dapat diketahui bahwa: a. Kombinasi saham portofolio antara AMAG dan ASRM dengan komposisi proporsi AMAG 60,87 dan ASRM 39,13 diperoleh hasil tingkat keuntungan yang diharapkan expected return dari portofolio sebesar 1,7 dan risiko standar deviasi portofolio sebesar 17,9. b. Kombinasi saham portofolio antara AMAG dan AHAP dengan komposisi proporsi AMAG 56 dan AHAP 44 diperoleh hasil tingkat keuntungan yang diharapkan expected return dari portofolio sebesar 1,55 dan risiko standar deviasi portofolio sebesar 19,14. c. Kombinasi saham portofolio antara AMAG dan ASJT dengan komposisi proporsi AMAG 70 dan ASJT 30 diperoleh hasil tingkat keuntungan yang diharapkan expected return dari portofolio sebesar 1,88 dan risiko standar deviasi portofolio sebesar 18,11. d. Kombinasi saham portofolio antara ASRM dan AHAP dengan komposisi proporsi ASRM 45 dan AHAP 55 diperoleh hasil tingkat keuntungan yang diharapkan expected return dari portofolio sebesar 1,97 dan risiko standar deviasi portofolio sebesar 18,43. e. Kombinasi saham portofolio antara ASRM dan ASJT dengan komposisi proporsi ASRM 60 dan ASJT 40 diperoleh hasil tingkat keuntungan yang diharapkan expected return dari portofolio sebesar 2,54 dan risiko standar deviasi portofolio sebesar 18,24. f. Kombinasi saham portofolio antara AHAP dan ASJT dengan komposisi proporsi AHAP 64,7 dan ASJT 35,3 diperoleh hasil tingkat keuntungan yang diharapkan expected return dari portofolio sebesar 2,23 dan risiko standar deviasi portofolio sebesar 17,69. Simpulan Berdasarkan dari hasil perhitungan keempat portofolio dengan proporsi dana yang berbeda, maka ada dua proporsi dana yang dapat dibandingkan untuk dipilih oleh investor sebagai portofolio yang efisien. Portofolio dana yang akan dibandingkan antara portofolio ASRM dan ASJT dengan portofolio AHAP dan ASJT. Dengan hasil perbandingan yaitu memberikan tingkat keuntungan portofolio ASRM dan ASJT adalah sebesar 1,14 kali dari tingkat keuntungan portofolio AHAP dan ASJT. Dengan tingkat risiko portofolio ASRM dan ASJT adalah sebesar 1,03 kali dari tingkat risiko portofolio AHAP dan ASJT. Sehingga investasi yang dapat dipilih investor sebagai portofolio yang efisien merupakan portofolio antara ASRM dan ASJT, karena tingkat keuntungan portofolio yang diharapkan adalah sebesar 1,14 kalinya dari

Dokumen yang terkait

M01939

0 16 418