Hubungan Komitmen dengan Lingkungan Kerja

Pendekatan Keperilakuan Dalam Riset Manajemen Bisnis” 164

3.5. Hubungan Komitmen dengan Kompetensi

Penelitian sebelumnnya Faustyana 2014 menunjukkan kompetensi dan komitmen secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Kompensasi, kompetensi dan komitmen berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada KSP di Tuban. Apabila kompetensi dan komitmen tinggi maka akan meningkatkan kepuasan kerja. H 5 : Diduga bahwa kompetensi berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen kerja karyawan.

4. Metodologi Penelitian

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian yang menggunakan metode survei untuk menjelaskan pengaruh kepemimpinan transformasional, motivasi, lingkungan kerja, etika kerja dan kompetensi terhadap komitmen kerja karyawan, survey pada karyawan Batik Brotoseno. Metode survei merupakan metode pengambilan data primer yang diperoleh secara langsung dari sumber asli Indriantoro, 2002. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode survei, yang mana data pokok dari sampel suatu populasi dikumpulkan dengan menggunakan instrument kuesioner di lapangan .

4.2. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari subyek penelitian Arikunto, 1998. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan sebuah usaha kecil dan menengah yang berjumlah 300 orang.

4.2.2 Sampel dan Teknik Sampling

Sampel merupakan bagian dari populasi yang diteliti. Apabila populasi kurang dari 100, lebih baik diambil semua hingga penelitiannya merupakan penelitian populasi Arikunto, 1998. Sedangkan teknik penelitian ini menggunakan teknik random sampling, yaitu pengambilan sampel secara acak. 4.3. Data dan Sumber Data Dalam hal ini data primer yang diperlukan meliputi data mengenai asas kepemimpinan transformasional, asas motivasi, asas lingkungan kerja, asas etika kerja dan asas kompentensi dimana data tersebut diperoleh dengan menyebarkan kuisioner pada karyawan sebuah usaha kecil dan menengah, selanjutnya dilakukan penentuan nilai atau skor dari alternatif jawaban dengan menggunakan skala likert. Peneliti menggunakan skala likert dikarenakan metode tersebut mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau tidak setuju terhadap subyek dan obyek tertentu. 4.4. Definisi Operasional Variabel

4.4.1. Kepemimpinan Transformasional

Kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki oleh tiap pemimpin untuk mempengaruhi dan menggerakkan bawahannya sedemikian rupa agar bawahannya tersebut dapat bekerja lebih semangat, bersedia bekerja sama dan mampu bekerja dengan disiplin tinggi terhadap tugas yang telah diberikan. Kepemimpinan transformasional dapat diartikan sebagai penilaian kemampuan pemimpin mempengaruhi bawahan untuk membangkitkan kesadarannya akan pentingnya hasil kerja, mendahului kepentingan kelompok dan meningkatkan kebutuhan-kebutuhan bawahan pada tingkatan yang lebih tinggi sehingga tercapai kualitas hidup yang lebih baik.

Dokumen yang terkait

M01939

0 16 418