Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu

25 kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai dan meningkatkan pengelolaan sumberdaya pesisir, laut dan pulau-pulau kecil berkelanjutan adalah: 1 Pembangunan pulau-pulau kecil secara berkelanjutan dan berbasis masyarakat, khususnya di pulau-pulau terluar 2 Sosialisasi peringatan dini dan penanggulangan bencana alam di laut dan pesisir mitigasi bencana 3 Managemen kawasan pesisir secara terpadu 4 Rencana Tata Ruang Pembangunan kawasan pesisir secara terpadu 5 Pengelolaan kawasan konservasi laut sebagai reservoir 6 Pengendalian pencemaran 7 Bersih pantai dan laut 8 Rehabilitasi ekosistem mangrove 9 Rehabilitasi ekosistem karang 10 Pembuatan daerah perlindungan laut dan kawasan konservasi laut daerah, cagar alam laut, dan 11 Identifikasi penamaan laut.

2.5 Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu

Berdasarkan ketentuan umum dalam Undang Undang Nomor 27 Tahun 2007 pasal 1 angka 1 disebutkan bahwa pengelolaan wilayah pesisir dan pulau- pulau kecil adalah suatu proses perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan pengendalian sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil antarsektor, antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah, antara ekosistem darat dan laut, serta antara ilmu pengetahuan dan manajemen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam kegiatan pembangunan dan pengalaman empiris, terbukti bahwa perencanaan pembangunan yang dilakukan secara sektoral, tidak atau belum membuahkan hasil maksimal dalam mencapai pemanfaatan ekosistem pesisir dan laut secara berkelanjutan. Oleh karena itu dalam setiap perencanaan pembangunan perlu pendekatan pengelolaan pesisir secara terpadu, dengan teknik bahwa pengelolaan pesisir terpadu menjadikan fasilitator optimalisasi keuntungan ekonomi sosial, pemanfaatan sumberdaya alam, serta jasa-jasa lingkungan di 26 wilayah pesisir. Pendekatan pengelolaan pesisir terpadu dapat menjamin pemeliharaan struktur dan integritas fungsional ekosistem serta aliran sumberdaya alam secara berkesinambungan, dan sangat baik untuk negara-negara yang sedang berkembang dimana pembangunan ekonominya sangat tergantung pada kualitas lingkungan dan sumberdaya alam. Dalam perencanaan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil seperti yang diatur dalam perundangannya yaitu : 1 Rencana Strategis adalah rencana yang memuat arah kebijakan lintas sektor untuk Kawasan perencanaan pembangunan melalui penetapan tujuan, sasaran dan strategi yang luas, serta target pelaksanaan dengan indikator yang tepat untuk memantau rencana tingkat nasional. 2 Rencana Zonasi adalah rencana yang menentukan arah penggunaan sumber daya tiap-tiap satuan perencanaan disertai dengan penetapan struktur dan pola ruang pada Kawasan perencanaan yang memuat kegiatan yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan serta kegiatan yang hanya dapat dilakukan setelah memperoleh izin. 3 Rencana Pengelolaan adalah rencana yang memuat susunan kerangka kebijakan, prosedur, dan tanggung jawab dalam rangka pengoordinasian pengambilan keputusan di antara berbagai lembagainstansi pemerintah mengenai kesepakatan penggunaan sumber daya atau kegiatan pembangunan di zona yang ditetapkan. 4 Rencana Aksi Pengelolaan adalah tindak lanjut rencana pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang memuat tujuan, sasaran, anggaran, dan jadwal untuk satu atau beberapa tahun ke depan secara terkoordinasi untuk melaksanakan berbagai kegiatan yang diperlukan oleh instansi Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pemangku kepentingan lainnya guna mencapai hasil pengelolaan sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil di setiap Kawasan perencanaan. 5 Rencana Zonasi Rinci adalah rencana detail dalam 1 satu Zona berdasarkan arahan pengelolaan di dalam Rencana Zonasi yang dapat disusun oleh 27 Pemerintah Daerah dengan memperhatikan daya dukung lingkungan dan teknologi yang dapat diterapkan serta ketersediaan sarana yang pada gilirannya menunjukkan jenis dan jumlah surat izin yang dapat diterbitkan oleh Pemerintah Daerah. Dengan pelaksanaan perencanaan pembangunan pengelolaan pesisir secara terpadu merupakan suatu proses yang dinamis dan terus menerus, dimana segala keputusan dibuat untuk penggunaan yang berkelanjutan, serta pembangunan dan perlindungan terhadap sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil. Menurut Cicin-Sain dan Knecht 1998 tujuan pengelolaan pesisir terpadu adalah: 1 Untuk mencapai pembangunan daerah pesisir dan lautan yang berkelanjutan 2 Untuk mengurangi gangguan alam yang membahayakan daerah pesisir dan makhluk hidup yang terdapat di dalamnya 3 Untuk mempertahankan proses ekologi, sistem pendukung kehidupan, dan keanekaragaman hayati di daerah pesisir dan lautan. Pada prinsipnya pengelolaan pesisir terpadu dapat mengakomodasikan adanya spektrum zonasi dari wilayah pesisir dan lautan yaitu 1 daerah pedalaman inland areas, 2 daerah pantai coastal lands, 3 perairan pantai coastal water, 4 perairan lepas pantai offshore waters, dan laut bebas high sea. Masing-masing zona tersebut memiliki kepemilikan, ketertarikan pemerintah serta institusi yang berbeda. Melalui beberapa dimensi integrasi yang ada dalam pengelolaan pesisir terpadu, proses pengambilan keputusan dalam pengelolaan menjadi sesuatu yang penting dalam keberlanjutan sumberdaya Dahuri 2003.

2.6 Prinsip Dasar Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu