Prinsip pembangunan berkelanjutan Prinsip keterbukaan, peran serta dan pemberdayaan masyarakat

29 negara tersebut. Keterpaduan kebijakan ataupun perencanaan antarnegara antara lain mengendalikan faktor-faktor penyebab kerusakan sumber daya pesisir yang bersifat lintas negara, seperti di pesisir antara Pulau Batam dengan Singapura.

2.6.2 Prinsip pembangunan berkelanjutan

Tujuan utama pengelolaan pesisir terpadu adalah untuk memanfaatkan sumber daya pesisir dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat dan pelaksanaan pembangunan nasional, dengan tidak mengorbankan kelestarian sumber daya pesisir dalam upaya memenuhi kebutuhan tersebut, baik untuk generasi sekarang maupun generasi yang akan datang. Untuk itu, laju pemanfaatan sumber daya pesisir harus dilakukan kurang atau sama dengan laju regenerasi sumber daya hayati, atau laju inovasi untuk menemukan substitusi sumber daya nir-hayati di pesisir. Dalam hal ketidakmampuan manusia mengantisipasi dampak lingkungan di pesisir akibat berbagai aktivitas, maka setiap pemanfaatan harus dilakukan dengan hati-hati precautionary principles, selain mengantisipasi dampak negatifnya.

2.6.3 Prinsip keterbukaan, peran serta dan pemberdayaan masyarakat

Keterbukaan dalam penyusunan peraturan perundang-undangan akan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memahami bahwasanya perencanaan perundang-undangan yang ditetapkan Pemerintah pada dasarnya adalah untuk kepentingan masyarakat. Prinsip ini juga memberi kesempatan kepada masyarakat untuk ikut berperan menyusun perencanaan, melaksanakan, serta memantau sekaligus mengendalikan pelaksanaannya, sehingga masyarakat pesisir menjadi lebih berdaya. Keterbukaan Pemerintah dalam menginformasikan rumusan kebijakan dan rencana kegiatan sebelum ditetapkan oleh pihak yang berwenang akan memberi peluang kepada masyarakat untuk berpartisipasi menyampaikan gagasan, persepsi, keberatan, usulan perubahan, ataupun gagasan mereka lainnya yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya pesisir. Keterbukaan tersebut juga dapat menambah wawasan masyarakat tentang proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pemerintah. 30 Dengan demikian, kebijakan atau kegiatan yang dilaksanakan Pemerintah dapat mengurangi potensi konflik pemanfaatan atau konflik yuridiksi yang muncul akibat penetapan kebijakan itu sendiri. Oleh sebab itu, konsultasi publik yang melibatkan stakeholders utama sejak proses perencanaan, pelaksanaan, sampai tahap pengendalian adalah sesuatu yang sangat penting.

2.7 Hak-Hak pada Sumberdaya Properti Bersama