231
5.53.3 Integrasi stakeholders di daerah bagi pengelolaan pesisir dan pulau-
pulau kecil secara terpadu
Kerjasama dan koordinasi horizontal dan vertikal antar-instansi adalah sangat krusial bagi pengelolaan pesisir terpadu. Disadari bahwa kompleksitas
dinamika permasalahan pengelolaan di wilayah pesisir harus melibatkan banyak sektor pemerintahan dan stakeholders lain, termasuk organisasi non-pemerintah,
aparat penegak hukum seperti kepolisian, jaksa, dan lembaga peradilan, serta wakil rakyat DPRD. Karena itu, kesadaran bagi kerjasama dan koordinasi dari
semua pihak diatas sangat penting. Hal tersebut menyiratkan pula perlunya pengembangan kapasitas institusi,
bukan hanya bagi institusi pemerintahan, juga institusi non-pemerintah seperti LSM, lembaga penelitian, universitas, serta komunitas masyarakat pesisir.
5.54 Pembentukan institusi lintas sektoral bagi pengelolaan pulau kecil
terluar
Direkomendasikan pengkajian lebih dalam bagi pembentukan institusi lintas sektoral tersendiri, yang akan menangani pengelolaan pulau terluar yang
merupakan bagian dari wilayah pesisir dan lautan di tingkat provinsi dan kabupatenkota. Pembentukan institusi ini, yang menangani koordinasi antar
institusi secara horizontal, dianggap penting karena kompleksitas dan luasnya cakupan permasalahan di wilayah pesisir, sehingga membutuhkan institusi yang
menanganinya secara tersendiri dan kontinu.
5.54.1 Peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir
Potensi kekayaan sumberdaya pesisir dan kelautan, seperti perikanan dan pariwisata, bila dikelola secara berkelanjutan oleh pemerintah dan masyarakat
daerah harus dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Masalah kemiskinan masyarakat pesisir khususnya, harus dapat dipecahkan dengan
memberdayakan dan mengikutsertakan mereka dalam pengelolaan sumberdaya pesisir yang bermanfaat bagi peningkatan kehidupan ekonomi masyarakat miskin
di pesisir.
232
5.54.2 Peran aktif masyarakat dalam identifikasi potensi sumberdaya bagi
perencanaan pengelolaan pulau kecil perbatasan
Identifikasi potensi sumberdaya pulau kecil melalui proses yang partisipatoris, transparan, dan komprehensif, adalah hal penting yang
direkomendasikan pula. Identifikasi menjadi kunci penting bagi pengelolaan pulau khususnya dan wilayah pesisir pada umumnya, karena tahap ini menjadi
masukan penting bagi penyusunan serta penetapan kebijakan dan peraturan rencana pemanfaatan wilayah pesisir. Termasuk dalam perencanaan tersebut
adalah penyusunan tata ruang wilayah pesisir.
5.54.3 Edukasi dan percontohan tentang pengelolaan dan pemanfaatan yang
berkelanjutan bagi masyarakat pesisir.
Terkait dengan pengembangan kapasitas institusi, faktor edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang praktek pengelolaan dan pemanfaatan
yang berkelanjutan menjadi perhatian penting pula. Peran Organisasi non-politik seperti LSM dan Universitas menjadi krusial bagi asistensi teknis dan bimbingan
kepada komunitas masyarakat pesisir, untuk mengelola pemanfaatan sumberdaya pulau di wilayah pesisir secara terpadu agar bermanfaat bagi peningkatan
kesejahteraan mereka secara berkelanjutan. Percontohan pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat yang
berhasil misalnya pengelolaan daerah perlindungan laut di berbagai daerah di Indonesia, kiranya dapat menjadi pembelajaran bagi daerah-daerah lain untuk
melakukan yang sama.
5.54.4 Permodalan dan investasi