Aspek biofisik Aspek sosial, ekonomi, dan budaya

234 kepentingan nasional. Apabila jawabannya adalah tidak, maka kita hanya melakukan penetapan dari peraturan pemerintah dan atau peraturan lainnya yang sudah ada untuk di revisi dan atau dijadikan Undang-Undang. Dalam menentukan materi yang akan diatur, materi sebuah Undang-Undang cukup umum karena menyangkut kepentingan internasional, nasional, regional dan adat, sementara detil-detil pengaturan diserahkan pada Peraturan Pemerintah PP. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, dan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 Tentang Wilayah Negara, sendiri belum bisa menjadi dasar hukum yang memberi kejelasan dan kepastian bagi pengelolaan pulau-pulau kecil perbatasan negara oleh pemerintah daerah. Sehingga berbagai konflik kewenangan, konflik hukum, konflik pemanfaatan, dan konflik pengelolaan masih akan tetap berlangsung. Untuk itu diperlukan produk-produk hukum baik berupa Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, atau Peraturan Daerah, yang akan memberi pedoman atas pemanfaatan sumberdaya pulau-pulau kecil dalam wilayah pesisir daerah. Produk hukum tersebut tentunya dijabarkan hingga ke tingkat aturan-aturan desa. Penegakan hukum sendiri, juga menjadi faktor krusial atas pelanggaran- pelanggaran yang terjadi dengan sanksi hukum yang jelas dan memadai. Sehingga dapat memberi kepastian hukum bagi berbagai bentuk pengelolaan sumberdaya pesisir.

5.56 Rekomendasi Hal-Hal Pokok Rancangbangun Hukum Pengelolaan

Pulau-Pulau Kecil Sejumlah isu pokok berhasil diidentifikasikan, yang dianggap penting untuk dicakup pada RUU nantinya. Isu-isu pokok tersebut terbagi dalam 3 tiga kelompok yakni, biofisik, sosial, ekonomi, dan budaya, serta hukum atau kelembagaan.

5.56.1 Aspek biofisik

1 Karakteristik dan cakupan pulau-pulau kecil. 2 Program pemerintah pusat, seperti RTRN, RTRWPK, dan sinkronisasi program pusat-daerah. 3 Manajemen tata ruang dan delimitasigaris batas. 235 4 Pencegahan degradasi kualitas dan kuantitas habitat dan sumberdaya: 1 Mitigasi dan penanggulangan bencana alam. 2 Pengelolaan dan rehabilitasi hutan mangrove. 3 Pengelolaan dan rehabilitasi terumbu karang. 4 Eksploitasi dan sumberdaya perikanan dan pembatasannya. 5 Pengaturan pencegahan dan rehabilitasi akibat abrasi pantai. 6 Pencegahan intrusi air laut. 7 Penangkapan ikan dengan teknik merusak, seperti bom dan lainnya. 8 Preservasi dan konservasi. 9 Aturan tentang kegiatan reklamasi pantai. 10 Pengambilan harta karun. 5 Pencemaran, yang dikategorikan berasal dari: 1 Rumah tangga. 2 Industri di darat. 3 Submarine Tailing Disposal. 4 Pencemaran lainnya: seperti penambangan yang menghasilkan senyawa metil merkuri, yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan.

5.56.2 Aspek sosial, ekonomi, dan budaya

1 Strategi dan identifikasi sosial, ekonomi, dan budaya, bagi pemberdayaan masyarakat pesisir. 2 Masalah kemiskinan dan sosial budaya masyarakat pesisir. 3 Pengakomodasian kepentingan masyarakat, termasuk adat. 4 Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan, termasuk pada tahap perencanaan. 5 Valuasi ekonomi economic valuation. 6 Fungsi atau peran masyarakat dalam proses sertifikasi wilayah pesisir. 7 Pengendalian aktivitas yang menyebabkan abrasi pantai. 8 Mekanisme penyelesaian konflik. 9 Bantuan pemerintah bagi masyarakat pesisir. 236 10 Pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat nelayan, termasuk pemberdayaan perempuan. 11 Pengambilan peninggalan sejarah di bawah laut, seperti harta karun, dan lain-lain. 5.56.3 Aspek hukum dan kelembagaan 1 Kajian dan inventarisasi UU dan PP yang sudah ada yang terkait dengan sumberdaya wilayah pesisir. 2 Kejelasan kewenangan dan tanggung jawab pengelolaan di kabupatenkota, provinsi, dan pusat. 3 Kejelasan posisi UU PWP terhadap UU dan peraturan lain dan agar tidak overlapping. 4 Kewenangan yang dimiliki oleh institusi khusus pengelola wilayah pesisir. 5 Mekanisme proses sertifikasi program pengelolaan. 6 Sanksi-sanksi hukum yang baku, akurat dan tepat bagi pelanggaran yang terjadi. 7 Penegakan hukum. 8 Kepemilikan individu atau adat perlu diatur. 9 Kejelasan kewenangan dan tanggung jawab bagi preservasi dan konservasi. 10 Mendorong percepatan pengelolaan konservasi laut. 11 Tidak bertentangan dengan hukum alam. 12 Pengaturan sistem informasi yang terintegrasi mengenai potensi dan pemanfaatan sumberdaya. Rekomendasi diberikan bagi pembahasan aspek-aspek lain yang penting untuk dibahas dalam Naskah Akademik dan RUU ini yakni: aspek pertahanan dan keamanan, kesehatan masyarakat, dan lainnya. Pembahasan ini akan memberi tambahan perspektif mengenai pentingnya pengelolaan pulau kecil secara khusus ditinjau dari aspek tersebut dan bagaimana integrasi aspek tersebut dalam pengelolaan wilayah pesisir nasional dan daerah yang berkelanjutan sesuai peraturan perUndang-Undangan yang berlaku. 237

5.57 Rekomendasi