Penanganan Pulau-Pulau Kecil Perbatasan Negara
2.11 Penanganan Pulau-Pulau Kecil Perbatasan Negara
Menurut Sabarno 2003, penanganan pulau-pulau kecil perbatasan negara substansinya menyangkut justifikasi tentang administrasi perbatasan negara, untuk menjaga stabilitas politik, ekonomi, dan sosial dalam rangka menjaga keutuhan NKRI. Untuk menangani administrasi perbatasan negara Indonesia dengan negara tetangga, pemerintahan membentuk beberapa lembaga-lembaga ad-hoc seperti: 1 General Border Committee GBC Republik Indonesia-Malaysia, yang penangananya dilakukan oleh MABES TNI 2 Joint Commission Meeting JMC Republik Indonesia-Malaysia, penanganannya diserahkan kepada oleh Kementerian Luar Negeri RI. 3 Joint Border Committee JBC Republik Indonesia-Papua New Guinea, penanganannya dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri RI. 4 Joint Border Committee JBC Republik Indonesia - Republik Demokratik Timor Leste, penanganannya dikoordinasikan oleh Kementerian Dalam Negeri RI. 5 Sub Komisi Teknis Batas Landas Kontinental, penanganannya diserahkan kepada Kementerian Luar Negeri. 6 Sub Komisi Teknis Survey dan Demarkasi untuk batas darat Republik Indonesia - Malaysia, penangannya diserahkan kepada Kementerian Dalam Negeri RI. 36 7 Sub Komisi Teknis Survey Penegasan dan Penetapan Batas Republik Indonesia - Papua New Guinea, penangananya oleh MABES TNI. 8 Sub Komisi Teknis Border Demarcation and Regulation Republik Indonesia - Republik Demokratik Timor Leste, penanganannya oleh MABES TNI dan BAKOSURTANAL. Lebih lanjut dikemukakan Sabarno 2003, bahwa kejelasan batas negara Indonesia dengan negara tetangga harus mendapat prioritas utama, karena sangat mempengaruhi kontinuitas pelaksanaan pembangunan. Pengalaman menunjukkan bahwa secara yuridis formal pelaksanaan pembangunan di wilayah perbatasan negara masih menghadapi kesulitan karena belum adanya kejelasan kesepakatan perbatasan sehingga sejumlah program pembangunan tidak dapat diimplementasikan.2.12 Kebijakan Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil Perbatasan Negara
Parts
» Rancangbangun hukum dalam pengelolaan pulau pulau kecil terluar di Provinsi Sulawesi Utara
» Kerangka Pemikiran Ruang Lingkup Penelitian
» Laut Wilayah pesisir Manfaat Penelitian
» Pulau-pulau kecil Manfaat Penelitian
» Tujuan Penelitian Potensi Pulau-Pulau Kecil Terluar di Perbatasan Negara
» Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu
» Prinsip keterpaduan Prinsip Dasar Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu
» Prinsip pembangunan berkelanjutan Prinsip keterbukaan, peran serta dan pemberdayaan masyarakat
» Hak-Hak pada Sumberdaya Properti Bersama
» Aspek Yuridis Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil Perbatasan Negara
» Penanganan Pulau-Pulau Kecil Perbatasan Negara
» Kebijakan Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil Perbatasan Negara
» Kejahatan Wilayah Perbatasan Dimensi Hukum Pengelolaan Wilayah Perbatasan
» Rancangan Penelitian Tahapan Penelitian Analisis Data
» Analisis SWOT Metode Analisis
» Analisis Diagnosa dan Terapi Hukum Diagnosis and Therapy Analisys
» Kabupaten Kepulauan Sangihe Metode Analisis
» Kabupaten Kepulauan Talaud Metode Analisis
» Potensi perikanan Kabupaten Kepulauan
» Kejahatan di Perbatasan Negara
» Batas Maritim Negara Indonesia dan Filipina belum disepakati
» Hak Berdaulat Zona Ekonomi Eksklusif dan Landas Kontinen Indonesia
» Perbandingan antara ketentuan Undang-Undang tentang Zona Ekonomi
» Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia
» Keterpaduan Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil
» Pengesahan United Nation Convention on the Law of The Sea UNCLOS
» Penataan ruang Perairan Indonesia
» Pengelolaan pulau-pulau kecil Perairan Indonesia
» Wilayah negara Perairan Indonesia
» Peraturan presiden pengelolaan pulau kecil terluar
» Pedoman umum pengelolaan pulau-pulau kecil
» Penetapan Batas Zona Ekonomi Eksklusif
» Kebijakan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia dan Filipina
» Prinsip Penetapan Batas Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia-Filipina
» Prinsip Sama Jarak Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia Filipina
» Kebijakan pengambilan keputusan masyarakat
» Dasar kebijakan pengelolaan pulau-pulau kecil
» Faktor eksternal Analisis Hierahi Proses Rancangbangun Hukum Pengelolaan Pulau-
» Faktor internal Analisis Hierahi Proses Rancangbangun Hukum Pengelolaan Pulau-
» Evaluasi faktor eksternal Hasil Evaluasi Faktor Eksternal dan Internal
» Evaluasi faktor internal Hasil Evaluasi Faktor Eksternal dan Internal
» Evaluasi Gabungan Faktor Strategis Eksternal dan Internal
» Analisis SWOT Rancangbangun Hukum Pengelolaan Pulau-Pulau
» Pelaksanaan program pengelolaan SDA dan jasa lingkungan kelautan
» Peningkatan kerjasama bilateral dan internasional Penataan ruang wilayah pulau-pulau kecil terluar
» Hirarki Rancangbangun Hukum Pesisir Kriteria
» Skenario Strategi Peningkatan Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Terluar
» Sintesis Sensitivitas Analisis Sensitivitas dinamis
» Analisis Penentuan Prioritas Strategi Peningkatan Pengelolaan Pulau-Pulau
» Landasan Formil dan Materiil Konstitusional
» Dasar Penentuan Batas Laut dan Penanganan Hukum
» Politik dan Pertahanan Keamanan Prinsip dan Mekanisme Rancangbangun Hukum Pengelolaan Pulau-
» Prinsip partisipasi dan keterbukaan Prinsip kepastian hukum
» Mekanisme koordinasi pada tingkat pusat
» Mekanisme pentaatan dan penegakan hukum
» Kebutuhan Pengaturan bagi Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Perbatasan
» Aspek biofisik Aspek sosial, ekonomi, dan budaya
» Proses Pembuatan Peraturan perUndang-Undangan
Show more