Kabupaten Kepulauan Sangihe Metode Analisis

60 Potensi wisata di Sulawesi Utara cukup beragam, di antaranya wisata alam, wisata bahari, dan wisata budaya. Keberadaan taman nasional, seperti Taman Nasional Laut Bunaken dan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, juga berpotensi sebagai salah satu aset wisata alam di Sulawesi Utara. Sebagai tujuan investasi, provinsi ini juga memiliki berbagai sarana dan prasarana penunjang diantaranya kawasan industri Bitung Industrial Estate yang terletak di Bitung-Sulawesi Utara, Bandara Sam Ratulangi di Manado, Bandara Naha Natuna di Kepulauan Sangihe, Bandara Melonguane di Kepulauan Taulud dan Bandara Mopait di Bolaang Mongondow serta memiliki Pelabuhan UKI dan Kotabunan, Pelabuhan Belang, Pelabuhan Tahuna, Pelabuhan Ulu Siau, Pelabuhan Petta, Pelabuhan Manado, Pelabuhan Marore dan Pelabuhan Bitung. Provinsi Sulawesi Utara merupakan salah satu dari 7 tujuh Provinsi Kepulauan di Indonesia yang terletak di tepian Samudera Pasifik dan berbatasan langsung dengan Negara Filipina. Luas wilayah Provinsi Sulawesi Utara 15.466,25 km2 dengan Jumlah penduduk 2.176.000 jiwa, memiliki 6 Kabupaten 3 Kota yakni, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten, Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Talaud, Kota Bitung, Kota Tomohon, dan Kota Manado. Dengan telah ditetapkannya 4 Daerah Otonom Baru 3 tiga Kabupaten dan 1 satu Kota sesuai Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kota Kotamobagu, Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Minahasa Tenggara, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2007 Kabupaten Bolang Mongondow, dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2007 Kabupaten Kabupaten Siau Tagulandang Biaro maka Provinsi Sulawesi Utara saat ini telah memiliki 9 sembilan Kabupaten dan 4 empat Kota.

4.1.1 Kabupaten Kepulauan Sangihe

Kabupaten Kepulauan Sangihe terletak di antara 02°0413 sampai 04°4422 Lintang Utara dan 125°928 sampai 125°5657 Bujur Timur. Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah daerah perbatasan juga disebut daerah Kepulauan karena terdiri dari pulau-pulau terbentang dari utara ke selatan dengan batas-batasnya sebagai berikut : 61 1 Sebelah Utara berbatasan dengan Negara Filipina 2 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Minahasa 3 Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Sulawesi 4 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Talaud dan Laut Maluku Sebagai sebuah daerah kepulauan, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe dengan kebijakan pengembangan wilayahnya menetapkan 3 tiga gugusan kepulauan berupa gugusan kepulauan Sangihe, gugusan kepulauan Siau dan gugusan kepulauan Tagulandang – Biaro. Selanjutnya gugusan kepulauan ini dibagi dalam 6 klaster yang menunjukkan karakter dan ciri khasnya sendiri. Tabel berikut memperlihatkan pembagian klaster yang ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Tabel 5 Pembagian Klaster di Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten SITARO No Klaster Nama Pulau 1 Pulau-pulau perbatasan Marore, Ehise, Memanuk, Matutuang, Kawaluso dan Dumarehe 2 Sangihe Sangihe dan pulau-pulau sekitar pulau Sangihe 3 Tatoareng Para, Kalama, Kahikitang, Mahangetang, Salengkere, Apelabu dan Nitu. 4 Siau Siau, Makalehi, Mahoro, Buhias, Pahepa, Kapuliha, Masare, Laweang, Batu Tikus, Bawondeke dan Sanggeluhang. 5 Tagulandang Tagulandang, Ruang, Pasighe, Walalang dan Tahanusangputeng 6 Biaro Biaro dan pulau-pulau sekitar Biaro Sumber: Bappeda Kabupaten Kepulauan Sangihe, 2006

4.1.1.1 Klaster pulau-pulau perbatasan

Daerah perbatasan adalah berupa daerah terluar dan termasuk dalam wilayah NKRI yang berada di Kabupaten Kepulauan Sangihe dan daerah yang dimaksud adalah pulau Marore dan pulau-pulau di sekitarnya. Pulau-pulau yang masuk dalam wilayah perbatasan ini oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe ditetapkan dalam satu klaster yaitu klaster pulau-pulau perbatasan, dari enam klaster yang ada. 62 Pada klaster pulau-pulau perbatasan, Pulau Marore merupakan pulau yang terletak paling depan dan terdekat dengan perbatasan antara Negara Filipina dan Indonesia, dengan kondisi tersebut menjadikan pulau Marore sebagai pintu gerbang perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pulau Marore terletak paling utara dari wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe dengan posisi geografi 4 44 ’ 14 ‖ LU – 125 28 ’ 42 ‖ BT yang memiliki luas + 3,12 km 2 dan dibatasi oleh wilayah laut yang tidak dapat dilayari secara bebas karena jaraknya yang jauh baik dari pusat kecamatan ibukota kecamatan bahkan dengan ibukota kabupaten dan keadaan cuaca yang sering tidak bersahabat sehingga menjadi hambatan bagi transportasi laut yang menjadi andalan keterhubungan pulau ini. Kondisi ini pun berlaku pada pulau-pulau yang termasuk dalam klaster pulau- pulau perbatasan. Situasi yang tidak menguntungkan, menyebabkan penduduk terisolir dari wilayah dan kegiatan lain di Republik Indonesia dan sangat rentan terhadap pengaruh-pengaruh asing. Klaster Sangihe berada pada posisi geografis 3 17 ’ – 3 59 ’ LU dan 125 20 ’ – 125 50 ’ BT dengan luas mencapai + 702,27 km 2 atau 69,33 luas wilayah kabupaten secara keseluruhan menjadikan klaster Sangihe sebagai terbesar dari enam klaster yang ada. Klaster Sangihe merupakan klaster utama sebab pada klaster ini terdapat pusat pemerintahan kabupaten serta fasilitas-fasilitas yang berfungsi primer karena melayani seluruh kebutuhan penduduk kabupaten baik dari sektor ekonomi perdagangan dan jasa, sektor transportasi darat, laut dan udara, sektor pendidikan, sektor pertanian-perkebunan, sektor perikanan, sektor kesehatan dan sektor pertahanan dan keamanan. Pusat kegiatan ini klaster terletak di Tahuna yang juga merupakan ibukota kabupaten, pada klaster ini terdapat 10 wilayah administrasi kecamatan dan keterhubungan dengan pusat klaster pada umumnya dilayani oleh angkutan darat. 63 Klaster Sangihe memiliki kondisi topografis yang bervariasi yaitu dari dataran landai, kelerengan curam sampai dataran tinggi dan puncak gunung dengan ketinggian mencapai + 1.320 m dpl. Klaster ini memiliki gunung berapi aktif Gunung Awu yang berada di bagian utara pulau Sangihe Besar. Keaktifan gunung berapi ini memberi pengaruh yang sangat besar bagi lahan-lahan pertanian dan perkebunan yang ada disekitarnya. Pengaruh ini memberi dampak yang sangat besar terhadap hasil bumi yang terdapat di kepulauan ini. Hasil perkebunan berupa kelapa, cengkih dan pala yang juga berupa primadona bagi kabupaten, kebanyakan berasal dari klaster ini. Gambar 10 Peta administrasi Kabupaten Kepulauan Sangihe

4.1.1.2 Wilayah administrasi

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Kepulauan Sangihe di Provinsi Sulawesi Utara, dan mulai tanggal 10 64 April 2002. Secara administrasi Kabupaten Kepulauan Sangihe pada tahun 2005 terbagi dalam 24 kecamatan.dengan jumlah desa dan kelurahan berjumlah 197 desa dan 26 kelurahan. Wilayah administrasi dapat dilihat pada Tabel 6 di bawah. Tabel 6 Jumlah Kecamatan, Luas Kecamatan dan Jumlah DesaKelurahan Di Kabupaten Kepulauan Sangihe No Kecamatan Ibukota Kecamatan Luas Km 2 Jumlah Desa Kelurahan Klaster 1 Biaro Lamanggo 20,85 5 Desa Biaro 2 Tagulandang Buhias 55,53 14 Desa Tagulandang 3 Tagulandang Selatan Kisihang 21,63 5 Desa Tagulandang 4 Tagulandang Utara Bawoleu 17,91 6 Desa Tagulandang 5 Siau Timur Ulu 55,94 10 Desa 4 Kelurahan Siau 6 Siau Timur Selatan Sawang 24,06 14 Desa Siau 7 Siau Barat Ondong 34,92 10 Desa Siau 8 Siau Tengah Beong 11,80 4 Desa Siau 9 Siau Barat Utara Hiung 18,20 7 Desa Siau 10 Siau Barat Selatan Talawid 15,10 7 Desa Siau 11 Tatoareng Kahakitang 4,57 6 Desa Tatoareng 12 Manganitu Selatan Lapango 87,98 9 Desa Sangihe 13 Tamako Tamako 69,42 16 Desa Sangihe 14 Tabukan Selatan Manalu 68,76 11 Desa Sangihe 15 Tabukan Selatan Tengah Salurang 46,84 7 Desa Sangihe 16 Tabukan Selatan Tenggara Pintareng 22,29 6 Desa Sangihe 17 Tabukan Tengah Kuma 87,39 15 Desa Sangihe 18 Manganitu Manganitu 66,46 15 Desa Sangihe 19 Tahuna Apengsambeka 18,55 8 Kelurahan Sangihe 20 Tahuna Barat Kolongan Mitung 40,66 6 Kelurahan Sangihe 21 Tahuna Timur Tona 32,36 8 Kelurahan Sangihe 22 Tabukan Utara Enemawira 121,18 17 Desa Sangihe dan Pulau-pulau perbatasan 23 Nusa Tabukan Nusa 14,73 4 Desa Sangihe 24 Kendahe Kendahe 55,79 9 Desa Sangihe dan Pulau-pulau perbatasan Jumlah 1.012,94 197 Desa 26 Kelurahan Sumber : Bappeda Kabupaten Kepulauan Sangihe, 2005 65

4.1.1.3 Kependudukan

Jumlah penduduk yang terbanyak di Kabupaten Kepulauan Sangihe saat ini terdapat di Kecamatan Tabukan Utara yaitu sebesar 22.062 jiwa sampai dengan tahun 2005 dan Kecamatan Tabukan Selatan Tenggara merupakan kecamatan yang paling sedikit penduduknya dengan jumlah 2.438 jiwa pada tahun yang sama. Kepadatan penduduk yang tertinggi adalah di Kecamatan Tatoareng, mencapai 1.098 jiwakm 2 , walaupun dengan luas wilayah yang relative kecil yaitu 28,70 km 2 sedangkan kepadatan penduduk terendah adalah Kecamatan Tabukan Selatan Tengah dengan kepadatannya hanya mencapai 57 jiwakm 2 , dari 23 kecamatan di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Tabel 7 Jumlah dan Kepadatan Penduduk No Kecamatan Luas Km 2 Jumlah Penduduk jiwa Kepadatan jiwakm 2 2001 2002 2003 2004 2005 1 Biaro 20,85 3.391 2.983 3.133 3.139 150 2 Tagulandang 55,53 22.294 14.929 14.680 15.803 11.806 212 3 Tagulandang Selatan 21,63 3.851 178 4 Tagulandang Utara 17,91 5.470 5.472 4.077 4.077 227 5 Siau Timur 55,94 21.905 14.646 15.499 15.365 15.365 274 6 Siau Timur Selatan 24,06 7.001 7.179 7.357 7.357 305 7 Siau Barat 34,92 16.357 12.919 8.956 9.181 7.340 210 8 Siau Tengah 11,80 1.761 149 9 Siau Barat Utara 18,20 4.141 4.114 4.222 231 10 Siau Barat Selatan 15,10 3.961 4.049 3.504 3.504 232 11 Manganitu Selatan 87,98 17.266 11.925 11.906 11.836 11.996 136 12 Tatoareng 28,70 5.359 5.161 5.019 5.019 1.098 13 Tamako 69,42 12.816 13.351 13.015 13.640 13.629 196 14 Tabukan Selatan 63,88 11.778 12.234 6.638 6.455 6.455 93 15 Tabukan Selatan Tengah 46,84 3.935 2.993 2.689 57 16 Tabukan Selatan Tenggara 22,29 1.831 2.438 2.438 109 17 Tabukan Tengah 87,39 11.124 11.637 11.485 11.485 11.254 128 18 Manganitu 68,76 13.412 14.544 14.595 13.887 13.887 208 19 Tahuna 18,55 28.190 30.065 30.763 30.385 13.729 740 20 Tahuna Barat 40,66 5.153 126 21 Tahuna Timur 32,36 11.396 352 22 Tabukan Utara 121,18 23.630 21.580 22.251 21.847 22.062 182 23 Nusa Tabukan 14,73 3.243 3.038 3.164 3.190 216 24 Kendahe 55,79 7.097 7.224 7.143 7.145 7.171 128 Jumlah 1.012,93 185.869 193.479 194.720 192.684 192.490 190 Sumber : RTRW Kab Kep Sangihe, Kab Sangihe dalam Angka, 2007 66

4.1.1.4 Perekonomian wilayah

Kabupaten Kepulauan Sangihe merupakan salah satu kabupaten yang terletak paling utara di Indonesia dan berbatasan langsung dengan negara Filipina. Jarak Tahuna sebagai ibukota Kabupaten Kepulauan Sangihe ke Manado sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Utara relatif hampir sama dengan jarak Tahuna ke General Santos dan Davao City yang merupakan dua kota besar di Mindanao Selatan. Beberapa gugus kepulauan di Utara Tahuna bahkan memiliki jarak yang lebih dekat dengan beberapa wilayah di Mindanao Selatan. Walaupun komoditas- komoditas yang dihasilkan oleh Kepulauan Sangihe relatif sama dengan komoditas yang dihasilkan oleh beberapa wilayah di Mindanao Selatan, faktor jarak yang relatif dekat membuat wilayah Filipina Selatan menjadi alternatif tujuan pemasaran yang penting, disamping Manado dan Bitung yang menjadi tujuan pemasaran selama ini. Demikian juga, berbagai kebutuhan rumah tangga, mulai dari beras hingga peralatan dapur selama ini didatangkan dari Pulau Jawa, baik secara langsung maupun melalui Manado atau Bitung. Dengan terbukanya jalur perdagangan dengan Mindanao Selatan, maka berbagai kebutuhan rumah tangga tersebut dapat didatangkan langsung dari sana. Karena faktor jarak, ada kemungkinan komoditas yang dipasarkan ke Mindanao Selatan memperoleh harga yang lebih tinggi, sedangkan berbagai kebutuhan rumah tangga yang didatangkan dibayar dengan harga yang lebih murah. Dalam melaksanakan hubungan dagang dengan Mindanao Selatan tersebut, kendala yang dihadapi adalah tidak tersedianya transportasi reguler serta penggunaan mata uang untuk melakukan transaksi.

4.1.2 Kabupaten Kepulauan Talaud