Peningkatan kerjasama bilateral dan internasional Penataan ruang wilayah pulau-pulau kecil terluar
5.21.2 Peningkatan kerjasama bilateral dan internasional
Peningkatan kerjasama bilateral dan internasional sangat penting guna meningkatkan dukungan dari dunia internasional dalam pengelolaan pulau-pulau kecil terluar. Mengingat pulau-pulau terluar di Provinsi Sulawesi Utara memiliki posisi geografis yang strategis sebagai pintu masuk dan keluar bagi Peraturan Daerahgangan barang dan jasa dari negara-negara tetangga dan memiliki tingkat kerawanan yang tinggi terjadinya konflik pemanfaatan antar negara maka salah satu upaya untuk mendukung stabilitas politik, ekonomi, pertahanan dan keamanan kawasan adalah dengan melakukan kerjasama bilateral dan internasional.5.21.3 Penataan ruang wilayah pulau-pulau kecil terluar
SDA dan jasa lingkungan kelautan yang besar serta posisi geografis yang cukup tinggi merupakan kekuatan yang dimiliki oleh pulau-pulau kecil terluar di Provinsi Sulawesi Utara. Kekuatan internal ini perlu ditingkatkan nilainya untuk menjadi kekuatan utama dengan cara melakukan penataan ruang wilayah terhadap pemanfaatan SDA dan jasa lingkungan kelautan di pulau tersebut. Penataan ruang wilayah pulau-pulau kecil terluar bertujuan untuk menentukan lokasi atau wilayah yang dijadikan sebagai tempat penangkapan ikan, budidaya perairan, wisata dan konservasi. Hal ini sangat penting dilakukan agar tidak terjadi tumpang tindih kebijakan dan konflik pengelolaan. Sebelum dilakukan penataan ruang, perlu diidentifikasi terlebih dahulu potensi dan keunggulan pulau tersebut sehingga pemanfaatan ruang wilayah didasarkan pada potensi pulau yang bersangkutan. 169 Kebijakan pemerintah dalam mendorong investasi dan pemberian otonomi daerah menjadi motivasi pada pelaksanaan strategi ini. Dengan penataan ruang wilayah, maka calon investor akan lebih tertarik menginvestasikan dana karena melihat prospek yang cukup menguntungkan. Begitu juga dengan pemberian otonomi daerah akan membuat pemerintah daerah menjadi lebih leluasa menggunakan perannya dalam mengatur kepentingan pengelolaan daerah masing- masing.5.21.4 Penetapan batas wilayah yang disepakati Indonesia dan Filipina S2,
Parts
» Rancangbangun hukum dalam pengelolaan pulau pulau kecil terluar di Provinsi Sulawesi Utara
» Kerangka Pemikiran Ruang Lingkup Penelitian
» Laut Wilayah pesisir Manfaat Penelitian
» Pulau-pulau kecil Manfaat Penelitian
» Tujuan Penelitian Potensi Pulau-Pulau Kecil Terluar di Perbatasan Negara
» Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu
» Prinsip keterpaduan Prinsip Dasar Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu
» Prinsip pembangunan berkelanjutan Prinsip keterbukaan, peran serta dan pemberdayaan masyarakat
» Hak-Hak pada Sumberdaya Properti Bersama
» Aspek Yuridis Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil Perbatasan Negara
» Penanganan Pulau-Pulau Kecil Perbatasan Negara
» Kebijakan Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil Perbatasan Negara
» Kejahatan Wilayah Perbatasan Dimensi Hukum Pengelolaan Wilayah Perbatasan
» Rancangan Penelitian Tahapan Penelitian Analisis Data
» Analisis SWOT Metode Analisis
» Analisis Diagnosa dan Terapi Hukum Diagnosis and Therapy Analisys
» Kabupaten Kepulauan Sangihe Metode Analisis
» Kabupaten Kepulauan Talaud Metode Analisis
» Potensi perikanan Kabupaten Kepulauan
» Kejahatan di Perbatasan Negara
» Batas Maritim Negara Indonesia dan Filipina belum disepakati
» Hak Berdaulat Zona Ekonomi Eksklusif dan Landas Kontinen Indonesia
» Perbandingan antara ketentuan Undang-Undang tentang Zona Ekonomi
» Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia
» Keterpaduan Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil
» Pengesahan United Nation Convention on the Law of The Sea UNCLOS
» Penataan ruang Perairan Indonesia
» Pengelolaan pulau-pulau kecil Perairan Indonesia
» Wilayah negara Perairan Indonesia
» Peraturan presiden pengelolaan pulau kecil terluar
» Pedoman umum pengelolaan pulau-pulau kecil
» Penetapan Batas Zona Ekonomi Eksklusif
» Kebijakan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia dan Filipina
» Prinsip Penetapan Batas Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia-Filipina
» Prinsip Sama Jarak Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia Filipina
» Kebijakan pengambilan keputusan masyarakat
» Dasar kebijakan pengelolaan pulau-pulau kecil
» Faktor eksternal Analisis Hierahi Proses Rancangbangun Hukum Pengelolaan Pulau-
» Faktor internal Analisis Hierahi Proses Rancangbangun Hukum Pengelolaan Pulau-
» Evaluasi faktor eksternal Hasil Evaluasi Faktor Eksternal dan Internal
» Evaluasi faktor internal Hasil Evaluasi Faktor Eksternal dan Internal
» Evaluasi Gabungan Faktor Strategis Eksternal dan Internal
» Analisis SWOT Rancangbangun Hukum Pengelolaan Pulau-Pulau
» Pelaksanaan program pengelolaan SDA dan jasa lingkungan kelautan
» Peningkatan kerjasama bilateral dan internasional Penataan ruang wilayah pulau-pulau kecil terluar
» Hirarki Rancangbangun Hukum Pesisir Kriteria
» Skenario Strategi Peningkatan Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Terluar
» Sintesis Sensitivitas Analisis Sensitivitas dinamis
» Analisis Penentuan Prioritas Strategi Peningkatan Pengelolaan Pulau-Pulau
» Landasan Formil dan Materiil Konstitusional
» Dasar Penentuan Batas Laut dan Penanganan Hukum
» Politik dan Pertahanan Keamanan Prinsip dan Mekanisme Rancangbangun Hukum Pengelolaan Pulau-
» Prinsip partisipasi dan keterbukaan Prinsip kepastian hukum
» Mekanisme koordinasi pada tingkat pusat
» Mekanisme pentaatan dan penegakan hukum
» Kebutuhan Pengaturan bagi Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Perbatasan
» Aspek biofisik Aspek sosial, ekonomi, dan budaya
» Proses Pembuatan Peraturan perUndang-Undangan
Show more