Prinsip keterpaduan Prinsip Dasar Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu

28 pengelolaan, pembangunan berkelanjutan, dan keterbukaan serta partisipasi masyarakat. Prinsip-prinsip dasar pengelolaan pesisir terpadu meliputi: 1 keterpaduan, 2 desentralisasi pengelolaan, 3 pembangunan berkelanjutan, 4 keterbukaan dan peran serta masyarakat, dan 5 kepastian hukum.

2.6.1 Prinsip keterpaduan

1 Keterpaduan perencanaan sektor secara horisontal Keterpaduan perencanaan horisontal adalah memadukan perencanaan dari berbagai sektor, seperti sektor pertanian dan sektor konservasi yang berada di hulu, sektor perikanan, sektor pariwisata, sektor perhubungan laut, sektor industri maritim, sektor pertambangan lepas pantai, sektor konservasi laut, dan sektor pengembangan kota, yang berada dalam satu tingkat pemerintahan yaitu KabupatenKota, Provinsi, atau pemerintah pusat. 2 Keterpaduan perencanaan secara vertikal Keterpaduan perencanaan vertikal meliputi keterpaduan kebijakan dan perencanaan mulai dari tingkat Desa, Kecamatan, KabupatenKota, Provinsi, sampai tingkat Nasional. 3 Keterpaduan ekosistem darat dan laut Perencanaan pengelolaan pesisir terpadu diprioritaskan dengan menggunakan kombinasi pendekatan batas ekologis, misalnya daerah aliran sungai DAS, dan wilayah administratif Provinsi, KabupatenKota, dan Kecamatan sebagai basis perencanaan; sehingga dampak dari suatu kegiatan di DAS, seperti kegiatan pertanian dan industri, perlu diperhitungkan dalam pengelolaan pesisir. 4 Keterpaduan sains dan manajemen Pengelolaan pesisir terpadu perlu didasarkan pada masukan input data dan informasi ilmiah yang absah untuk memberikan berbagai alternatif dan rekomendasi bagi pengambil keputusan dengan mempertimbangkan kondisi, karakteristik sosial-ekonomi-budaya, kelembagaan, dan biogeofisik lingkungan setempat. 5 Keterpaduan antar negara Pengelolaan pesisir di wilayah perbatasan negara tetangga perlu mengintegrasikan kebijakan dan perencanaan pemanfaatan sumber daya pesisir masing-masing 29 negara tersebut. Keterpaduan kebijakan ataupun perencanaan antarnegara antara lain mengendalikan faktor-faktor penyebab kerusakan sumber daya pesisir yang bersifat lintas negara, seperti di pesisir antara Pulau Batam dengan Singapura.

2.6.2 Prinsip pembangunan berkelanjutan