Pedoman umum pengelolaan pulau-pulau kecil

116 Pemerintah, dan Pemerintah Daerah, meliputi bidang-bidang: a. sumberdaya alam dan lingkungan hidup; b. infrastruktur dan perhubungan; c. pembinaan wilayah; d. pertahanan dan keamanan; e. ekonomi, sosial, dan budaya

5.8.9 Pedoman umum pengelolaan pulau-pulau kecil

Kawasan pulau-pulau kecil memiliki potensi pembangunan yang cukup besar karena didukung oleh adanya ekosistem dengan produktivitas hayati tinggi seperti terumbu karang, padang lamun sea grass, rumput laut sea weeds dan hutan bakau mangrove. Sumber daya hayati laut pada kawasan ini memiliki potensi keragaman dan nilai ekonomis yang tinggi seperti kerapu, napoleon, ikan hias, kuda laut, kerang mutiara, kima raksasa Tridacna gigas, dan teripang. Selain itu, pulau-pulau kecil ini juga memberikan jasa-jasa lingkungan yang tinggi nilai ekonomisnya dan sekaligus sebagai kawasan berlangsungnya kegiatan kepariwisataan. Selama ini kawasan pulau-pulau kecil kurang mendapat sentuhan pembangunan yang berarti karena Pembangunan Nasional di waktu lampau lebih berorientasi ke darat. Walaupun terdapat kegiatan pembangunan, kegiatan tersebut lebih mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi, sehingga kurang memperhatikan kelestarian lingkungan dan bahkan seringkali memarjinalkan masyarakat setempat. Di sisi lain, fakta menunjukkan bahwa perairan pulau-pulau kecil yang memiliki potensi perikanan cukup tinggi cenderung menjadi tempat penangkapan ikan yang dilakukan baik oleh nelayan asing maupun nelayan lokal dengan cara tidak ramah lingkungan, seperti pemboman, pembiusan, penggunaan racun, dan sebagainya. Selain itu, terdapat fakta bahwa pulau-pulau kecil yang terpencil sering dijadikan sebagai tempat penyelundupan, pembuangan limbah danatau penambangan pasir secara liar. Era globalisasi saat ini yang berciri perdagangan bebas serta dilengkapi sistem komunikasi dan informasi tanpa batas, dapat mengakibatkan penduduk pulau-pulau kecil di wilayah perbatasan menjadi lebih dekat serta lebih menguntungkan jika berhubungan dengan negara-negara lain dibandingkan dengan Provinsi atau KabupatenKota yang melingkupinya. Hal ini juga harus 117 menjadi pertimbangan dalam pembangunan kawasan pulau-pulau kecil di wilayah perbatasan dengan negara tetangga. Sasaran pembangunan pulau-pulau kecil antara lain : 1 Terarahnya pengembangan kebijakan operasional pengelolaan pulau-pulau kecil di daerah Provinsi dan KabupatenKota. 2 Terwujudnya mekanisme pengelolaan pulau-pulau kecil, baik yang dilakukan oleh Pemerintah, masyarakat, maupun dunia usaha dengan menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama dengan tetap memperhatikan kaidah-kaidah kelestarian lingkungan. 3 Tertatanya perencanaan dan implementasi kegiatan pengelolaan pulau-pulau kecil yang sedang berjalan dan yang masih dalam tahap perencanaan sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan sustainable development. Mekanisme pelaksanaan pengelolaan pulau-pulau kecil diatur sebagai berikut: 1 Pengelolaan pulau-pulau kecil sepenuhnya dilakukan oleh Pemerintah Daerah KabupatenKota bekerja sama dengan masyarakat dan dunia usaha sesuai dengan peraturan perUndang-Undangan yang berlaku. 2 Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat melakukan inventarisasi dan penamaan untuk pulau-pulau kecil yang belum mempunyai nama dengan tetap memperhatikan penamaan pulau yang telah digunakan masyarakat, dan sesuai dengan peraturan perUndang-Undangan yang berlaku. 3 Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan KabupatenKota menyusun rencana strategis dan rencana permintakatan zonasi untuk pengelolaan pulau-pulau kecil di wilayahnya. 4 Dalam perencanaan pengelolaan pulau-pulau tersebut, para pihak yang berkepentingan harus menyusun rencana pengelolaan pulau-pulau kecil dan membuat mintakat zona sesuai dengan tujuan pemanfaatannya. 118 5 Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat memberikan izin pengelolaan pulau-pulau kecil dan wilayah perairannya kepada pihak ketiga sesuai dengan hukum adat dan peraturan perUndang-Undangan yang berlaku. 6 Khusus untuk pengelolaan pulau kecil oleh pihak ketiga dari luar negeri, sebelum izin dikeluarkan, Pemerintah Daerah KabupatenKota terlebih dahulu mengkonsultasikannya kepada Pemerintah. 7 Pihak ketiga yang akan melakukan pengelolaan wajib menyusun rencana investasi dan rencana aksi yang sejalan dengan rencana strategis pembangunan daerah Propeda secara transparan yang akan dinilai oleh Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupatenkota. 8 Pihak ketiga dari luar negeri yang akan melakukan pengelolaan perlu menyusun rencana investasi dan rencana aksi yang sejalan dengan rencana strategis pembangunan daerah Propeda secara transparan yang dinilai oleh Pemerintah. 9 Pihak ketiga bersama Pemerintah Daerah Provinsi dan KabupatenKota diwajibkan melakukan dialog awal dengan masyarakat untuk mendapatkan kesepakatan ide pengelolaan. Setelah mendapatkan kesepakatan, maka dilakukan perencanaan pengelolaan pulau-pulau kecil dengan melibatkan masyarakat setempat. 10 Sebagai tindak lanjut pelaksanaan pengelolaan pulau-pulau kecil, pihak ketiga harus melakukan Studi Amdal, termasuk Rencana Pemantauan Lingkungan RPL dan Rencana 11 Pengelolaan Lingkungan RKL untuk kegiatan-kegiatan yang diperkirakan akan menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan. 12 Dalam pelaksanaan pengelolaan pulau-pulau kecil, pihak ketiga disarankan dapat memanfaatkan potensi energi yang tersedia sebagai sumber energi baru yaitu angin, pasut, gelombang, Ocean Thermal Energy Conversion OTEC, dan tenaga surya. 13 Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan KabupatenKota menetapkan pulau-pulau kecil yang akan dipergunakan sebagai tempat usaha industri strategis sesuai dengan peraturan perUndang-Undangan yang berlaku. 119 14 Pemerintah Daerah Provinsi dan KabupatenKota bila diperlukan, dapat menunjuk lembagadinas teknis yang membidangi kelautan dan perikanan sebagai instansi di daerah yang bertanggung jawab dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan pengelolaan pulau-pulau kecil dengan luas kurang atau sama dengan 2.000 km2. 15 Masyarakat berperan serta dalam pengawasan pengelolaan pulau-pulau kecil sejak dari tahap perencanaan sampai pelaksanaan. 16 Dalam rangka pengendalian pengelolaan pulau-pulau kecil baik yang sedang dan akan berjalan, Pemerintah Daerah Provinsi dan KabupatenKota wajib memberikan laporan secara berkala kepada Menteri Kelautan dan Perikanan. 17 Apabila pengelolaan pulau tersebut akan dikerjasamakan dengan pihak ketiga, harus ada jaminan pengelolaan dan asuransi lingkungan environmental insurance kepada Pemerintah. 18 Dalam hal pengelolaan pulau-pulau kecil yang dilakukan oleh pihak ketiga, yang aktivitas fisiknya dapat mengorbankanmenghilangkan fungsi dan nilai-nilai ekosistem bioma penyangga setempat, maka Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan KabupatenKota mempunyai hak untuk mencairkan jaminan pengelolaan pulau-pulau kecil secara langsung tanpa persetujuan dari pihak ketiga.

5.9 Penetapan Batas Zona Ekonomi Eksklusif