43
3 METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian telah dilakukan di Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud di Provinsi Sulawesi Utara. Lokasi yang dipilih
untuk penelitian sangat menarik karena berbatasan langsung dengan negara Filipina. Waktu penelitian pengambilan data primer telah dilakukan pada bulan
Mei dan Juni, karena keadaan cuaca dan laut di wilayah penelitian sangat menunjang untuk penelitian, sedangkan pengambilan data sekunder dilakukan
sejak penyusunan usulan penelitian hingga proses pengolahan data.
3.2 Rancangan Penelitian
Berpijak dari kerangka pemikiran bahwa pengelolaan pulau-pulau kecil terluar sangat strategis sehingga penelitan tentang perbatasan negara serta
pengelolaan pulau kecil dikaitkan dengan kebijakan dan penegakan hukum, perlu diteliti dengan menganalisis potensi dan permasalahannya yang mencakup aspek
sumberdaya alam, sosial, ekonomi, budaya, hukum dan kelembagaan termasuk pertahanan dan keamanan.
Hasil yang ditemukan dari penelitian yaitu konsep tentang pengelolaan pulau-pulau kecil di daerah perbatasan negara dan konsep peraturan perundang-
undangan yang khusus mengatur tentang perbatasan negara. Gambar 2 Peta perbatasan Indonesia
– Filipina di Sulawesi Utara
Sumber : Microsoft Encarta 2009
44
3.3 Tahapan Penelitian Analisis Data
Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud ditetapkan sebagai lokasi penelitian setelah memperhatikan aspek-aspek yang spesifik yaitu:
1 Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan negara Filipina.
2 Dari sekitar 124 pulau yang terdiri atas tiga gugusan kepulauan, maka terdapat 11 pulau yang posisinya tercatat sebagai pulau-pulau terluar, baik berpenghuni
maupun tidak berpenghuni. 3 Terdapatnya potensi sumberdaya alam dan jasa lingkungan seperti: perikanan
laut, pertanian tanaman kelapa pala dan cengkih; pariwisata bahari, sehingga penanganan serta pemanfaatan pulau-pulau kecil terluar dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, harus segera diimplementasikan. 4 Perhatian pemerintah terhadap pulau-pulau kecil terluar harus lebih
ditingkatkan, karena sangat rentan terjadinya permasalahan: perusakan lingkungan, pencurian ikan, pelintas batas, penyelundupan, dan perdagangan
manusia, pertahanan keamanan. 5 Kebijakan pengelolaan pulau-pulau kecil terluar belum tersedia secara
lengkap, sehingga penelitian ini dapat menghasilkan konsep formulasi hukum dan pelaksanaannya serta informasi terkait untuk pengelolaan pulau-pulau
kecil terluar. Berdasarkan kriteria di atas maka kegiatan penelitian telah dilakukan
dengan tahap persiapan yang mencakup penetapan lokasi, penyusunan kuesioner, penentuan respondenkey person untuk menjawab tujuan penelitian. Tahap
selanjutnya adalah pengumpulan data yang meliputi: data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dari respondenkey person dengan
menggunakan kuesioner dan wawancara yang mendalamindept interview. Pengumpulan data dilakukan di tiga lokasi, yaitu: Jakarta, Provinsi Sulawesi
Utara, dan Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Talaud. Setelah data terkumpul dilakukan pengolahan data dan analisis, kemudian dilanjutkan
dengan penyusunan disertasi sebagai tahap akhir. Skematis disajikan pada Gambar dibawah ini:
45
Gambar 3 Diagram tahapan penelitian
Tahapan penelitian pengumpulan data sekunder menggunakan metode partipafory appraisal dalam bentuk field research. Menurut Babbie 1991, bahwa
field research merupakan metode penelitian sosial yang menggunakan pengamatan langsung terhadap status subjek penelitian pada kondisi yang
sebenarnya. Field research rnerupakan gabungan dari pengamatan partisipasi, pengamatan langsung dan studi kasus, dan secara umum adalah metode penelitian
sosial yang bersifat kualitatif. Teknik untuk melihat hubungan antar stakeholder dari berbagai lembaga
yang dijadikan expert berdasarkan analisis AHP, menggunakan teknik dengan diagram Venn, yaitu merupakan teknik yang bermanfaat untuk melihat hubungan
masyarakat dengan berbagai lembaga yang terdapat di dalam lingkup penelitian. Diagram venn memfasilitasi diskusi untuk mengidentifikasi pihak-pihak yang
berkaitan secara langsung maupun tak langsung terhadap permasalahan yang dihadapi, serta menganalisa dan mengkaji perannya, kepentingannya untuk
masyarakat dan kelembagaan. Lembaga yang dikaji meliputi lembaga-lembaga
Persiapan penelitian
Perumusan dan penyusunan
proposal penelitian
Pengumpulan data
Penyusunan kuesioner
Data Primer
Data Sekunder
Studi Pustaka
Provinsi
Pusat
Kabupaten P
enulisan Disertasi Pengolahan dan validasi data
Analisis Data
46
lokal, lembaga-lembaga pemerintah, perguruan tinggi dan lembaga-lembaga swasta termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat LSM dan orang-orang yang
berpengaruh. Diagram Venn bisa sangat umum atau topikal; mengenai orang atau lembaga-lembaga tertentu yang menjadi objek informasi expert, dan kegiatannya
berhubungan dengan kebijakan nasional, daerah dan hal-hal yang besifat khusus.
Gambar 4 Diagram Venn untuk hubungan stakeholder sumber: http:www.ci.neenah.wi.us
Untuk kebutuhan penelitian diperlukan data primer dan data sekunder. Data sekunder berupa data akurat valid dari instansi terkait dalam penelitian,
berupa data dan informasi yang langsung diperoleh melalui pengamatan lapangan dan wawancara dengan expert pejabat pemerintah pusat dan pemerintah daerah
termasuk masyarakat di lokasi penelitian. Data dan informasi diperlukan untuk memperoleh pemikiran key person dan responden sebagai bahan formulasi
kebijakan rancangbangun hukum dan pelaksanaan pengelolaan pulau-pulau kecil terluar di daerah perbatasan negara. Secara rinci key person yang dipilih yang
memiliki relevansi tugas dan fungsi secara langsung maupun tidak langsung ditetapkan sebagai responden penelitian adalah yang memiliki peran strategis
tertera pada Tabel 1 berikut ini :
47
Tabel 1 Daftar ekspert dan instansi responden
No Expert
Jabatan Fungsi
1 Kementerian Luar
Negeri, Kasubdit Perjanjian Politik, Keamanan
dan Kewilayahan, Ditjen Hukum dan Perjanjian Internasional
Penyelesaian Perbatasan
2 Kementerian Dalam
Negeri Kasubdit Pesisir, Laut, dan Pulau-pulau
Kecil Ditjen
Bina Bangda
Pembangunan Daerah Pengelolaan Wilayah
Pesisir Daerah 3
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Direktur Tata Ruang Laut, Pesisir dan Pulau Kecil
Pengelolaan Wilayah Pesisir PPK
4 Kementerian Pekerjaan
Umum Kasubdit Pembinaan Pemanfaatan dan
Pengendalian Penataan Ruang Direktorat Penataan Ruang Wilayah II
Pembangunan Infrastruktur
5 TNI AL
Kasi Hukum Lantamal VIII Manado Pertahanan
Keamanan Negara 6
DPR RI Anggota Dewan
Penetapan Kebijakan Nasional
7 DPRD SULUT
Wakil Ketua DPRD Sulut Penetapan Kebijakan
Daerah 8
Pemerintah RI Diplomat Ahli Hukum Laut
Peran Internasional di PBB
9 Pemerintah Filipina
Konsulat Jenderal Konjen Filipina, di Manado
Peran Internasional di PBB
10 Pemerintah Provinsi
SULUT Kabid Pengembangan Wilayah Bappeda
Sulut Pelaksanaan tugas
pembantuan 11
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Pelaksanaan tugas pembantuan
12 Pemerintah Kabupaten
Kepulauan Talaud Bupati Kepulauan Talaud
Pelaksanaan tugas pembantuan
13 Akademisi
Dosen UNSRATUNPATI Kajian Akademik
14 Investor
Ketua HNSI Sulut Pengembangan
Investasi 15
Tokoh MasyarakatAdat Ketua Pusat Kajian Komunitas Adat dan
Budaya Bahari Yayasan Marin-CRC Manado
Informasi Sejarah dan Adat Istiadat
Tahapan analisis data rancangan bangun hukum dan pelaksanaan pengelolaan pulau kecil terluar di perbatasan negara disajikan pada Gambar 3.
Analis data dilakukan dengan analisis kondisi awal dan kebijakan yang telah dilakukan tentang pengelolaan pulau-pulau kecil terluar di perbatasan negara
dengan teknik field research survey.
3.4 Metode Analisis