15
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Batasan Laut, Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
2.1.1 Laut
Laut adalah keseluruhan rangkaian air asin yang menggenangi permukaan bumi. Definisi ini hanya bersifat fisik saja, sedangkan laut menurut definisi
hukum adalah keseluruhan air laut yang berhubungan secara bebas di seluruh permukaan bumi Mauna 2005.
Dalam Naskah Akademik Pengelolaan Wilayah Pesisir DKP 2001, wilayah laut adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap
unsur terkait padanya yang terbatas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administrasi dan atau aspek fungsional. Laut merupakan jalan raya yang
menghubungkan seluruh pelosok dunia, melalui laut masyarakat dari berbagai bangsa mengadakan segala macam pertukaran dari komoditi perdagangan sampai
ilmu pengetahuan. Dapat dikatakan bahwa laut merupakan sarana penting dalam hubungan internasional, sebagai contoh-contoh kompetisi antar negara-negara
besar untuk menguasai laut, karena barangsiapa yang menguasai laut akan menguasai lalu-lintas laut dan barangsiapa menguasai lalu-lintas laut juga akan
menguasai dunia. Khusus bagi negara pantai, dalam menjalankan kegiatan di laut, maka
perlu adanya pengawasan yang dilakukan secara bersama oleh negara-negara pantai melalui konvensi untuk menjaga kebebasan di laut lepas atau kepentingan-
kepentingan khusus negara pantai. Mauna 2005. Lebar laut negara pantai menetapkan laut teritorialnya hinga suatu batas
yang tidak melebihi 12 mil laut, diukur dari garis pangkal Pasal 3 UNCLOS. Sedangkan batas luar laut teritorial adalah garis jarak setiap titiknya dari titik yang
terdekat garis pangkal, sama dengan lebar laut teritorial. pasal 4 UNCLOS.
2.1.2 Wilayah pesisir
Wilayah pesisir coastal zone belum dididefiniskan secara baku, namun terdapat kesepakatan umum di dunia bahwa wilayah pesisir adalah suatu wilayah
peralihan antara daratan dan lautan Dahuri et al. 2001. Sebagai kawasan daratan,
16
wilayah pesisir yang masih dipengaruhi oleh proses dan dinamika laut seperti pasang surut, intrusi air laut dan kawasan laut yang masih mendapat pengaruh dari
proses dan dinamika daratan seperti sedimentasi dan pencemaran. Sementara itu pendekatan administrasi membatasi wilayah pesisir sebagai wilayah administrasi
pemerintahan memiliki batas terluar sebelah hulu dari kecamatan atau kabupatenkota yang mempunyai laut dan ke arah laut sejauh 12 dua belas mil
laut dari garis pantai untuk provinsi dan sepertiganya untuk kabupatenkota. Dalam konteks pendekatan perencanaan, wilayah pesisir merupakan wilayah
perencanaan pengelolaan sumberdaya yang difokuskan pada penanganan isu yang akan dikelola secara bertanggung-jawab.
Pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil sebagai bagian integral dari pembangunan kelautan dan perikanan, perlu mendapat perhatian dengan skala
prioritas yang tinggi dan menjadi bagian dari orientasi kebijakan perencanaan pembangunan nasional. Mengingat wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
merupakan tempat bermukim sebagian penduduk 60 penduduk Indonesia tinggal di wilayah pesisir, juga memiliki potensi kekayaan sumberdaya alam
yang besar karena didukung oleh adanya sumberdaya hayati dan non-hayati, sehingga dalam melaksanakan program pengelolaan pesisir pulau-pulau kecil
memerlukan pendekatan terpadu yaitu pendekatan: ekologi, adminsitasi, perencanaan, sosial, budaya, dan hukum.
2.1.3 Pulau-pulau kecil