Mekanisme daerah dalam pengelolaan wilayah pesisir dan pulau kecil Integrasi stakeholders di daerah bagi pengelolaan pesisir dan pulau-

230 sesuai dengan pedoman nasional. Selain itu, kabupatenkota perlu memperbaharui ijin program secara berkala, misalnya tiap lima tahun sekali. Pemerintah pusat, sesuai persyaratan yang menyangkut kepentingan nasional dan hukum internasional, akan memberlakukan sanksi dan penegakan persyaratan bagi komponen-komponen dari sebuah program kabupatenkota. Namun, tidak ada sanksi atau denda untuk komponen program yang bersifat sukarela. Sebaliknya, jika kabupatenkota tidak melaksanakan program sebagaimana mestinya, pemerintah pusat akan menunda hibah atau bantuan. Kabupatenkota akan diberi kesempatan untuk memperbaiki kekurangannya, dan bila berhasil, baru hibah akan dikucurkan. Namun demikian, bila pelaksanaan program tetap keluar dari jalur semula, maka bantuan dapat dibatalkan, dan pada akhirnya perijinan juga akan dicabut.

5.53.2 Mekanisme daerah dalam pengelolaan wilayah pesisir dan pulau kecil

sebagai pelaksanaan otonomi daerah Implementasi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, memberikan peluang bagi pemerintah dan masyarakat lokal untuk mengambil peran aktif dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya pesisir secara berkelanjutan. Untuk itu dibutuhkan komitmen dan peran serta stakeholdes di daerah baik di tingkat provinsi, kabupatenkota, dan desa-desa, untuk bersama-sama aktif mengatur dan menjaga pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya pesisir, serta meminimumkan munculnya konflik kewenangan dan pemanfaatan yang selama ini seringkali muncul di wilayah pesisir. Penyusunan Peraturan Daerah Perda sebagai penjabaran lebih lanjut kewenangan pemerintah dan masyarakat daerah di wilayah pesisir, adalah implementasi dari komitmen tadi sekaligus menjadi dasar bagi pengaturan pengelolaan wilayah pesisir daerah. Peraturan daerah penting pula agar ada arahan fungsi dan pemanfaatan wilayah pesisir dan laut daerah. 231

5.53.3 Integrasi stakeholders di daerah bagi pengelolaan pesisir dan pulau-

pulau kecil secara terpadu Kerjasama dan koordinasi horizontal dan vertikal antar-instansi adalah sangat krusial bagi pengelolaan pesisir terpadu. Disadari bahwa kompleksitas dinamika permasalahan pengelolaan di wilayah pesisir harus melibatkan banyak sektor pemerintahan dan stakeholders lain, termasuk organisasi non-pemerintah, aparat penegak hukum seperti kepolisian, jaksa, dan lembaga peradilan, serta wakil rakyat DPRD. Karena itu, kesadaran bagi kerjasama dan koordinasi dari semua pihak diatas sangat penting. Hal tersebut menyiratkan pula perlunya pengembangan kapasitas institusi, bukan hanya bagi institusi pemerintahan, juga institusi non-pemerintah seperti LSM, lembaga penelitian, universitas, serta komunitas masyarakat pesisir.

5.54 Pembentukan institusi lintas sektoral bagi pengelolaan pulau kecil