Kinerja Keuangan Financial Performance
w w
w .p
e rt
a mi
n a
.co m
117 116
L APO
R AN
T AH
U N
AN |
AN N
U AL
R EPO
R T
PER T
AMI N
A
2 1
ANALISIS DAN PEmbAHASAN mANAJEmEN ATAS KINERJA PERUSAHAAN MANAGEMENT’S DIScuSSION ANAlYSIS
• Penggantian Subsidi Jenis BBM Tertentu LPG dari Pemerintah
Penggantian subsidi jenis BBM tertentu dan LPG 3 Kg dari Pemerintah pada 2010 naik sebesar 84 dibandingkan
2009. Kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya harga Mid Oil Platts Singapore MOPS dan Crude Price CP Aramco
sebagai dasar perhitungan subsidi BBM dan LPG 3 Kg. Rata-rata realisasi MOPS Premium, Kerosene, dan Solar
PKS pada 2010 sebesar USD84.92barrel nilai penuh, meningkat dibandingkan 2009 sebesar USD64.72barrel
nilai penuh. Sedangkan realisasi CP Aramco pada 2010 sebesar USD714.63Metric Ton MT nilai penuh meningkat
dibandingkan 2009 sebesar USD514.58MT nilai penuh. Di samping itu terjadi kenaikan volume penjualan BBM PSO dan
LPG 3 Kg. Formula harga patokan untuk 2010 adalah MOPS +
Alpha, dimana Alpha adalah biaya distribusi + margin.
• Penjualan Ekspor Minyak Mentah dan Hasil Minyak
Penjualan ekspor minyak mentah dan hasil minyak meningkat sebesar 33, dari Rp28,6 triliun di 2009 menjadi
Rp37,9 triliun di 2010. Peningkatan ini disebabkan oleh naiknya harga produk.
• Imbalan Jasa Pemasaran
Imbalan jasa pemasaran terdiri dari tiga komponen, yaitu imbalan jasa pemasaran dari LNG, minyak mentah, dan
pipa gas. Penurunan imbalan jasa pemasaran selama 2010 sebesar 3 dibandingkan 2009. Penurunan terutama
disebabkan oleh berkurangnya imbalan jasa pemasaran LNG sebesar 10.
• Pendapatan Usaha Lainnya
Pendapatan usaha lainnya terdiri dari pendapatan usaha dari anak perusahaan, kecuali PT Pertamina EP,
PT Pertamina Geothermal Energy, PT Pertamina Hulu Energi, PHE PETRAL, Pertamina Energy Trading Ltd.
dan PT Pertamina Retail, serta amortisasi pendapatan tangguhan. Pendapatan usaha lainnya ini dikelompokkan
menjadi pendapatan usaha dari jasa perdagangan minyak, jasa penjualan gas bumi, jasa penunjang perminyakan,
jasa asuransi, jasa transportasi udara, jasa kesehatan dan rumah sakit. Peningkatan pendapatan usaha lainnya pada
2010 disebabkan oleh kenaikan jasa teknik dan transportasi, jasa transportasi gas bumi, serta jasa perkapalan.
II. BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BIAyA LANGSUNG LAINNyA SERTA BEBAN
USAHA
Beban pokok perusahaan dan biaya langsung Lainnya serta beban usaha di tahun 2010 sebesar Rp410,2 triliun,
terdiri dari beban pokok penjualan, beban produksi hulu dan liftings, beban eksplorasi, beban dari aktivitas operasi
lainnya, beban Penjualan dan pemasaran serta beban umum dan administrasi.
Beban Pokok Penjualan dan Beban Langsung Lainnya
Cost of Sales and Other Direct Costs
dalam Miliar Rp in Billion Rp
Keterangan 2010
2009 Δ
Description
Beban Pokok Penjualan 371,024
309,342 19.9
Cost of goods sold Beban Produksi Hulu dan Lifting
16,140 12,415
30.0 Upstream production and lifting costs
Beban Eksplorasi 1,356
1,978 31.5
Exploration costs Beban dari Aktivitas Operasi Lainnya
3,943 2,620
50.5 Expenses in relation to other operating
activities Beban Penjualan dan Pemasaran
7,833 7,086
10.5 Selling and marketing expenses
Beban Umum dan Administrasi 9,935
10,405 4.5
General and administration expenses
Total 410,231
343,846 19.3
Kenaikan beban pokok penjualan, beban langsung lainnya, serta beban usaha disebabkan oleh meningkatnya pembelian
bahan baku dan hasil minyak sebagai imbas dari kenaikan harga produk impor dan harga beli minyak mentah dari
USD61.58barrelnilai penuh di 2009 menjadi USD79.40 barrelnilai penuh di 2010. Selain itu, juga disebabkan oleh
kenaikan beban depresiasi, deplesi, dan amortisasi aset, terutama karena adanya kapitalisasi aset baru.
• Laba Usaha
Di tahun 2010 Pertamina membukukan Laba Usaha sebesar Rp27,8 triliun atau 0,4 dari tahun 2009 sebesar
Rp27,7 triliun.
• Pendapatan Beban Lain-Lain Bersih
Pendapatan beban lain-lain meningkat dari Rp0,02 triliun di 2009 menjadi Rp2,1 triliun di 2010. Peningkatan
ini disebabkan oleh adanya koreksi atas estimasi biaya restorasi dan reklamasi lingkungan hidup.
• The Subsidy Reimbursement for Certain Fuels LPG from the Government
The subsidy reimbursement for certain fuels and 3-kg LPG from the Government in 2010 increased by 84
compared to 2009. The increase was due to higher Mid Oil Platts Singapore MOPS and Aramco Crude Price CP
as the calculation basis for Fuel and 3-kg LPG subsidies. The average MOPS realization of Premium, Kerosene,
and Diesel PKS in 2010 was USD84.92barrel full amount, an increase from USD64.72barrel full amount
in 2009. Meanwhile the Aramco CP realization in 2010 was USD714.63Metric Ton MT full amount an increase from
USD514.58MT full amount in 2009. There was also an increase in PSO Fuel and 3 kg LPG sales volume. The
formula for 2010 benchmark price was MOPS + alpha, whereas alpha is distribution costs + margin.
• Export Sales Of Crude Oil and Oil Products
The export sales of crude oil and oil products saw a 33 increase from Rp28.6 trillion in 2009 to Rp37.9 trillion in
2010. The increase was due to the hike in prices of products.
• Marketing Fees
Marketing fees consisted of three components, namely marketing fees from LNG, crude oil and gas pipeline. The
marketing fees declined 3 during 2010 compared to the fees in 2009. The decline was due to 10 decrease in LNG
marketing fees.
• Other Operating Revenues
Other operating revenues consisted of operating revenues from subsidiaries excluding PT Pertamina EP, PT Pertamina
Geothermal Energy PT Pertamina Hulu Energi, PHE PETRAL, Pertamina Energy Trading Ltd. and PT Pertamina
Retail, as well as deferred revenue amortization. Other operating revenues were grouped into operating revenues
from oil trading services, natural gas sales services, oil support services, insurance services, air transportation
services, health services and hospitals, as well as deferred revenue amortization. The increase in 2010 other
operating revenues was due to increase in engineering and transportation services, natural gas transportation services
and shipping services.
II. COST OF SALES, OTHER DIRECT COSTS AND OPERATING EXPENSES
The cost of sales and other direct costs in 2010 amounted to Rp410.2 trillion, consisted of cost of goods sold,
upstream production and lifting costs, exploration cost, other operating costs, Sales and marketing costs as well as
general and administration costs.
The increase in cost of goods sold and other direct costs as well as operating expenses were due to increased
purchase of raw material and oil producs as the effect of crude oil price hike from USD61.58barrel full amount in
2009 to USD79.40barrel full amount in 2010. It was also due to increase in depreciation costs, depletion, and asset
amortization, particularly with new asset capitalization.
• Income From Operations
In 2010, Pertamina booked Income from Operations amounted to Rp27.8 trillion or 0.4 increase from
Rp27.7 trillion in 2009.
• Net Other Income Expense
Other Income expense increased from Rp0.02 trillion in 2009 to Rp2.1 trillion in 2010. The increase was due to the
correction on estimated costs of environment restoration and reclamation.
Kinerja Keuangan Financial Performance
w w
w .p
e rt
a mi
n a
.co m
119 118
L APO
R AN
T AH
U N
AN |
AN N
U AL
R EPO
R T
PER T
AMI N
A
2 1
ANALISIS DAN PEmbAHASAN mANAJEmEN ATAS KINERJA PERUSAHAAN MANAGEMENT’S DIScuSSION ANAlYSIS
Pertamina memperoleh pendapatan bunga sebesar Rp0,8 triliun, turun 61,1 dibanding 2009. Sebagian besar
pendapatan bunga tersebut berasal dari penerimaan bunga Medium Term Notes, jasa giro dan investasi jangka pendek,
serta realisasi bunga deposito on call deposit dan ixed term deposit. Sementara itu, beban bunga mengalami
kenaikan yang berasal dari realisasi biaya bunga Trust Receipt untuk pembelian minyak mentah dan produk, serta
bunga atas pinjaman jangka panjang.
• Laba Sebelum Manfaat Beban Pajak
Naiknya Laba Usaha ditambah dengan Pendapatan Beban Lain-lain Bersih selama tahun 2010 menyebabkan Laba
Sebelum Pajak naik sebesar 7,2 menjadi Rp29,9 triliun.
• Beban Pajak – Bersih
Sejalan dengan peningkatan Laba sebelum Manfaat Beban Pajak, naik sebesar 11,2 menjadi Rp13,1 triliun
pada tahun 2010. Hal ini disebabkan oleh naiknya pajak kini di perusahaan dan anak perusahaan.
• Hak Minoritas Atas Laba Bersih Anak Perusahaan
Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan turun 103,4 menjadi Rp4,0 miliar pada 2010.
• Laba Bersih
Pada 2010, Pertamina membukukan laba bersih sebesar Rp16,8 triliun atau meningkat 3,5 dibandingkan dengan
laba bersih di 2009 sebesar Rp16,2 triliun.
III. ASET