Coal Bed Methane Kegiatan Usaha Penunjang

w w w .p e rt a mi n a .co m 95 94 L APO R AN T AH U N AN | AN N U AL R EPO R T PER T AMI N A 2 1 ANALISIS DAN PEmbAHASAN mANAJEmEN ATAS KINERJA PERUSAHAAN MANAGEMENT’S DIScuSSION ANAlYSIS Analisis dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management’s Discussion Analysis • Niaga Gas Volume Satuan 2009 2010 Niaga Gas Gas Trading 5,120 5,595 GSIL Talisman BBTU 5,120 4,215 BBWM BBG - 1,380 Niaga Gas tahun 2010 mencapai 5,595 BBTU, mengalami kenaikan 9.3 jika dibandingkan dengan realisasi di tahun 2009 yang angkanya sebesar 5,120 BBTU. Realisasi Niaga Gas juga melampaui target RKAP 2010. Hal itu disebabkan oleh keberhasilan Pertamina Gas melakukan kontrak baru untuk Perjanjian Jual Beli Gas PJBG pada bulan Agustus 2010, dengan PT Bayu Buana Gemilang dan PT BBWM BUMD Kabupaten Bekasi. Dari kontrak tersebut Pertamina Gas mendapatkan realisasi niaga gas sebesar 1,380 BBTU. Dengan tambahan kontrak tersebut nilai realisasi Niaga Gas 2010 lebih tinggi jika dibandingkan dengan RKAP 2010.

g. Gas Metana Batubara

Selain geothermal, Pertamina juga telah mengembangkan bisnis coal bed methane CBM atau GMB. CBM adalah gas alam yang terjebak di dalam matriks batubara, sehingga memerlukan teknologi yang sedikit berbeda dalam mengusahakannya dibanding pengusahaan gas bumi. Sampai akhir tahun 2010, Pertamina telah memiliki 6 anak perusahaan yang mengelola blok CBM. Keenam anak perusahaan tersebut adalah: 1 PHE Metana Kalimantan A untuk mengelola blok Sangatta I, Kalimantan Timur; 2 • Gas Trading Gas Trading in 2010 reached 5,595 BBTU, increased 9.3 when compared with the realization in 2009 amounted to 5,120 BBTU. Realization of Gas Trading also exceeded the target 2010 WPB. It is caused by the success of Pertamina Gas in signing a new contract for Gas Sales Purchase Agreement SPA in August 2010, with PT Bayu Buana Gemilang and PT BBWM a Bekasi Regency government- owned company. Of the contracts, Pertamina Gas would get the realization of 1.380 BBTU of gas trading. With the addition of the contract, the realization of Gas Trading in 2010 exceeded the target in the 2010 WPB.

g. Coal Bed Methane

In addition to geothermal, Pertamina has also developed coal bed methane CBM business. CBM is natural gas trapped inside the coal matrix, thus requiring a slightly different technology than in working on natural gas exploitation. Until the end of 2010, Pertamina has had 6 subsidiaries that manage the company’s CBM blocks. The six subsidiaries are: 1 PHE Methane Kalimantan A to manage Sangatta I block, East Kalimantan, 2 PHE Methane Kalimantan B to manage the Sangatta II block, PHE Metana Kalimantan B untuk mengelola blok Sangatta II, Kalimantan Timur; 3 PHE Metana Sumatera Tanjung Enim untuk mengelola blok Tanjung Enim, Sumatera Selatan; 4 PHE Metana Sumatera 2 untuk mengelola blok Muara Enim, Sumatera Selatan; 5 PHE Metana Sumatera 1; 6 PHE Metan Tanjung II yang mengelola blok Tanjung I area II, Kalimantan Selatan. Kegiatan CBM sepanjang 2010 meliputi: Blok Sangatta I Pada 2010, telah dilakukan dua pengeboran core hole, yaitu sumur SWCBM 3 sampai kedalaman 594 meter dan SWCBM 4 sampai dengan kedalaman 500 meter. Blok Sangatta II Studi GG telah diselesaikan pada bulan November 2010. Dari hasil studi diketahui bahwa blok Sangatta-II memiliki potensi batubara yang sangat baik. Blok Tanjung Enim Studi GG telah selesai dilakukan di bulan Juni 2010 serta telah ditentukan usulan 6 titik lokasi pemboran core hole. Blok Muara Enim Sepanjang 2010, telah dilakukan pengurusan izin lokasi pengeboran ke Pemerintah Daerah Muara Enim dan Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

h. Kegiatan Usaha Penunjang

Perkembangan kinerja usaha Pertamina pada sektor hulu selama tahun 2010 tidak terlepas dari sejumlah aktivitas penunjang, di antaranya yang dilakukan PT Pertamina Drilling Services Indonesia PDSI. Selama periode 2010, PT PDSI telah melaksanakan pengeboran 174 sumur dengan menggunakan 30 buah rig. Tingginya aktivitas pengeboran dan Kerja Ulang Pindah Lapisan KUPL sepanjang 2010 membuat PDSI mampu mencapai tingkat utilisasi rig sebesar 92.38. Kegiatan usaha penunjang lainnya Exploration and Production Technology Center EPTC yang aktivitasnya difokuskan pada aspek pengembangan dan inovasi teknologi kebumian, untuk tujuan eksplorasi dan produksi dengan menyediakan end-to-end EP technology solution yang handal, cepat dan tepat guna. Selain menjalankan tugas pendampingan teknologi di berbagai anak perusahaan Pertamina, EPTC juga terus melanjutkan penelitian dan pengembangan teknologi kebumian, baik dilakukan sendiri maupun bekerja sama dengan lembaga penelitian dan perguruan tinggi. East Kalimantan, 3 PHE Methane Sumatra Tanjung Tanjung Enim to manage blocks Enim, South Sumatra, 4 Methane PHE Sumatra 2 to manage blocks of Muara Enim, South Sumatra, 5 Methane Sumatra PHE 1; 6 PHE Metan Cape II who manage the block I area II Tanjung, South Kalimantan. CBM activities during 2010 include: Sangatta I Block In 2010, two drilling core holes have been conducted, namely SWCBM 3 well to a depth of 594 meters and SWCBM 4 well to a depth of 500 meters. Sangatta II Block GG study was completed in November 2010. From the study results found that Sangatta block II has a very good coal potential. Tanjung Enim Block GG study was completed in June 2010 and has determined the proposal of six core hole drilling location points. Muara Enim Block Throughout 2010, drilling permits have been processed to Muara Enim and Ogan Ilir local governments, South Sumatra.

h. Supporting Business Activities