PENJUALAN DAN PENDAPATAN USAHA LAINNyA SALES AND OTHER OPERATING REVENUES
Kinerja Keuangan Financial Performance
w w
w .p
e rt
a mi
n a
.co m
115 114
L APO
R AN
T AH
U N
AN |
AN N
U AL
R EPO
R T
PER T
AMI N
A
2 1
ANALISIS DAN PEmbAHASAN mANAJEmEN ATAS KINERJA PERUSAHAAN MANAGEMENT’S DIScuSSION ANAlYSIS
Penjualan dan Pendapatan Usaha Lainnya Sales and Other Operating Revenues
dalam Miliar Rp in Billion Rp
Keterangan 2010
2009 Δ
Description
Penjualan dalam negeri minyak mentah, gas bumi, energi panas bumi, dan hasil
minyak 320,103
297,722 7.5
Domestic sales of crude oil,natural gas, geothermal energy, and oil products
Penggantian biaya subsidi dari Pemerintah
75,976 41,366
83.7 Subsidy reimbursements from the
Government Penjualan ekspor minyak mentah dan
hasil minyak 37,922
28,571 32.7
Export of crude oil and oil products Imbalan Jasa Pemasaran
1,367 1,409
3.0 Marketing fees
Pendapatan usaha dari aktivitas operasi lainnya
2,643 2,455
7.6 Revenues in relation to other operating
activities
Total 438,012
371,524 17.9
• Penjualan Dalam Negeri Minyak Mentah, Gas Bumi, Energi Panas Bumi dan Hasil Minyak
Total penjualan dalam negeri untuk minyak mentah, gas bumi, energi panas bumi, dan hasil minyak pada 2010 mencapai
Rp320,1 triliun atau meningkat 8 dibandingkan 2009. Kontribusi utama penjualan berasal dari Solar, Premium,
LPG, Petrokimia, minyak bakar, minyak tanah, Avtur, Avigas, Pertamax, Pertamax Plus, dan Pertamina Dex.
Penjualan BBM terdiri dari penjualan BBM PSO dan BBM Non PSO. Penjualan Jenis BBM PSO terdiri dari penjualan
Premium, Solar, dan minyak tanah dengan harga jual berdasarkan Peraturan Presiden. Sedangkan penjualan
BBM Non PSO terdiri dari Premium, Solar, Minyak Diesel, minyak tanah, dan minyak bakar yang dijual berdasarkan
harga pasar. BBM Non PSO diperuntukkan bagi konsumen tertentu, antara lain: Industri, PLN, TNIPolri, Bunker dan
lain-lain. Kenaikan penjualan minyak mentah dalam negeri dan
Domestic Market Obligation DMO fee dipengaruhi oleh kenaikan harga rata-rata
Indonesian Crude Price ICP dari USD61.58barrel nilai penuh di 2009 menjadi USD79.40
barrel nilai penuh di 2010. Sedangkan kenaikan penjualan domestik hasil minyak disebabkan oleh kenaikan volume
penjualan Premium, Solar, dan aviasi, serta kenaikan harga jual BBM Non PSO.
• Domestic Sales Of Crude Oil, Natural Gas, Geothermal Energy and Oil Products
Total domestic sales of crude oil, natural gas, geothermal energy and oil products in 2010 reached Rp320.1 trillion
or an 8 increase from 2009 sales. The main contribution to sales was from Diesel, Premium, LPG, Petrochemical,
marine fuel oil, kerosene, Avtur, Avigas, Pertamax, Pertamax Plus and Pertamina Dex.
Fuel sales consisted of Sales of subsidized Public Service Obligation PSO and Non-PSO fuels. Sales of subsidized PSO
fuel comprised products of Premium, Kerosene and Diesel for selected sectors with consumer selling price based on Presidential
Regulation after deduction of VAN Tax and PBBKB. Meanwhile, domestic sales of Non-PSO fuel comprised products of Premium,
Kerosene, Diesel Oil and Marine Fuel Oil, both sold in rupiah or foreign currencies for consumers from other sectors than those
speciied in subsidized fuel, including: Industries, PLN, TNI POLRI, Bunkers and others.
The increase of domestic sales and Domestic Market Obligation DMO fee for crude oil was due to the rise
in average price of Indonesian Crude Price ICP from USD61.58barrel full amount in 2009 to USD79.40barrel
full amount in 2010. Meanwhile the increase in domestic sales of oil products was due to increase in sales volume of
Premium, Diesel, and aviation, as well as increase in Non PSO Fuel selling price.
b. kIneRJa keuanGan
Pembahasan dan analisis berikut mengacu pada Laporan Keuangan Konsolidasian Pertamina untuk tahun buku
yang berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 yang disajikan dalam buku Laporan Tahunan ini. Laporan
Keuangan Konsolidasian ini disajikan berdasarkan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan
Keuangan tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana dan Rekan member of
PricewaterhouseCoopers, dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian
Unqualiied Opinion Kinerja Keuangan PERTAMINA tahun 2010
menggambarkan pencapaian kinerja hasil kegiatan bisnis Perusahaan selama periode 12 bulan dari 1 Januari sampai
dengan 31 Desember 2010.