REALIZATION OF LEARNING PROGRAM PARTICIPANTS THROUGHOUT 2010

w w w .p e rt a mi n a .co m 131 130 L APO R AN T AH U N AN | AN N U AL R EPO R T PER T AMI N A 2 1 ANALISIS DAN PEmbAHASAN mANAJEmEN ATAS KINERJA PERUSAHAAN MANAGEMENT’S DIScuSSION ANAlYSIS Analisis dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management’s Discussion Analysis

III. REALISASI PESERTA PROGRAM PEMBELAJARAN SELAMA 2010

I. Pre-Employment Program. Program pendidikan bagi calon pekerja Pertamina bertujuan mempersiapkan kaderisasi baik bagi calon pekerja baru maupun pekerja kontrak yang telah diseleksi sesuai dengan kualiikasi. Para pekerja akan diangkat menjadi pekerja tetap melalui masa pendidikan selama masa periode tertentu, program terdiri atas program Pre-Employment Training, Induction Training dan Pre- Employment Education. Pada tahun 2010, program ini telah diikuti oleh oleh 1.825 peserta dari 14 Angkatan sudah termasuk program pre-employment yang direkrut tahun 2009 namun pendidikannya masih berjalan di tahun 2010 II. Program Pendidikan Lanjutan. Selama tahun 2010 Program Pendidikan Lanjutan telah diikuti 212 peserta dari 23 Angkatan. Program PendidikanLanjutan berjenjang dari program pendidikan Diploma 1–4, bekerjasama dengan STEM Sekolah Tinggi Energi dan Mineral atau setara Strata 1 sampai dengan Strata 3 dimana program pendidikannya dilaksanakan oleh Institusi Pendidikan Terkemuka Dalam dan Luar Negeri, seperti UI, ITB, UGM, Rotterdam School of Management, IMD, Insead, serta beberapa Perguruan Tinggi lainnya. III. Program Pendidikan Non Gelar. Program Pendidikan kurang dari 1 Tahun bertujuan meningkatkan skillkompetensi pekerja melalui program On-The-Job-Training sesuai bidang pekerjaan yang diprioritaskan. Program ini sudah diikuti oleh 8 peserta dari 1 Angkatan sudah termasuk pendidikan non gelar tahun 2009 namun pendidikannya masih berjalan di tahun 2010. IV. Program Pelatihan Jangka Panjang dan Pendek telah diikuti oleh 74.923 Peserta dari 2.316 Angkatan. Program ini terdiri dari : a. Program Leadership Program ini ditujukan untuk mengukur potensi soft competency behavioral pekerja L4D keatas yang mengacu pada Pertamina Leaders Model dan hasilnya dijadikan dasar untuk program pembelajaran berbasis kompetensi dan berbasis kepemimpinan.

III. REALIZATION OF LEARNING PROGRAM PARTICIPANTS THROUGHOUT 2010

I. Pre-Employment Program. Educational programs for prospective employees of Pertamina, which aims to prepare cadres for both new prospective employees and contract workers who have been selected according to their qualiications. They will be appointed to become permanent employees through education during a certain period of time, which consists of Pre-Employment Training, Induction Training and Pre-Employment Education. In 2010, 1,825 participants of 14 batches have attended the program including pre-employment program participants recruited in 2009 but their education was still running in 2010 II. Advanced Education Program. Advanced Education Programs have been attended by 212 participants from 23 batches in 2010. The tiered Advanced Education programs are from the Diploma 1-4 education programs in collaboration with STEM School of Energy and Minerals or bachelor to doctorate equivalent education programs conducted by prominent national and foreign educational institutions including UI, ITB, UGM, Rotterdam School of Management, IMD, Insead, as well as several other universities. III. Non-degree Education Program. Education program of less than 1 Year aimed at improving the skillscompetencies of employees through On-The-Job-Training program according to the prioritized ield of work. This program was attended by 8 participants of one batch including non-degree education participants in 2009 but their education was still running in 2010. IV. The programs have been attended by 74,923 participants from 2,316 batches. These programs consist of: a. Leadership Program The program is aimed at measuring soft competency behavioral of employees of L4D level and above with reference to Pertamina Leaders Model and the results are used as the basis for competency-based and leadership-basedlearning programs. Program yang dilaksanakan ALP Advanced Leadership Program, CBDP Competency Based Leadership Program, PPEP Program Pengembangan Eksekutif Pertamina, TLE Transformational Leadership Engine, CBI Competence Based Interview, dan CBI Competence Based Interview. b. Program Mandatori. Program yang bertujuan meningkatkan kapabilitas dan kompetensi manajerial sesuai level pekerja dengan program-program yang disesuaikan dengan cascading level pekerja, dari level pekerja Biasa Basic Business Management Program, Madya Junior Business Management Program dan Utama Senior Business Management Program. Program lainnya meliputi pengayaan untuk instruktur TOT dan post program alumni PPEP dan TLE Advance Delivery Technique for Executives. c. Program General dan Functional Program yang bersifat Fungsional dan Umum serta bertujuan membentuk pondasi dasar kemampuan atau skill pekerja yang berkaitan dengan bidang pekerjaaannya, baik teknis specialist sertiikasi maupun yang bersifat Umum. d. Program Overseas Training. Program bersifat Training dimana pelaksanaanya diadakan di luar negeri dan bertujuan sebagai exposure pekerja. Program dukungan yang dilaksanakan diantaranya pemetaan kemampuan Bahasa Inggris yang melalui Fasilitas Grants ETS TOEIC. The programs are ALP Advanced Learning Program, CBDP Competency Based Leadership Program, PPEP Pertamina Executive Development Program, TLE Transformational Leadership Engine, CBI Competence Based Interview, and CBI Competence Based Interview. b. Mandatory Program. The program is aimed at improving managerial capability and competency in accordance with the employee levels with programs tailored for employee cascading level, from the level of regular employee Basic Business Management Program, Intermediate Junior Business Management Program and Primary Senior Business Management Program. Other programs include enrichment for instructors TOT and post program for alumni of PPEP and TLE Advance Delivery Technique for Executives. c. General and Functional Program. The program is functional and general and aimed at creating basic foundation for employee’s skills in relation with ield of work, both technical specialist certiication and General. d. Overseas Training Program. The program is a Training program which is held overseas and aimed to become employee’s exposure. Supporting program implemented including the mapping of English competency through ETS TOIECGrant Facilities. w w w .p e rt a mi n a .co m 133 132 L APO R AN T AH U N AN | AN N U AL R EPO R T PER T AMI N A 2 1 ANALISIS DAN PEmbAHASAN mANAJEmEN ATAS KINERJA PERUSAHAAN MANAGEMENT’S DIScuSSION ANAlYSIS Analisis dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management’s Discussion Analysis Pertamina memiliki komitmen untuk memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh pekerja demi tersedianya sumber daya manusia yang kreatif, inovatif, professional dan memiliki kompetensi di bidang migas dan panas bumi. Program pelatihan diselenggarakan berdasarkan tata nilai Pertamina melalui penyelenggaraan program pembelajaran yang berkualitas, dan secara terus menerus melakukan Continual Improvement. Jenis Program Pembelajaran Type Of Learning Program 2009 2010 Jumlah Program Batch Total Program Batch Jumlah Peserta Total Participant Jumlah Program Batch Total Program Batch Jumlah Peserta Total Participant Pre-Employment Program 13 714 14 1,292 Program Pendididkan Lanjutan Higher Education Program 19 206 23 183 Pendidikan non Gelar Non-Degree Education 1 8 Program Pelatihan Jangka Panjang dan Pendek Long Term and Short Term Training Programs 1,647 59,483 2,383 68,250 TOTAL 1,679 60,403 2,420 69,725 Pertamina is committed to provide extensive opportunities to all employees for the availability of human resources who are creative, innovative, professional and competent in oil and gas as well as geothermal sectors. The training programs are conducted based on Pertamina values through quality learning programs, and perpetually conducts Continual Improvement. e. Program Berbasis Maritim. Melalui Maritim Training Center MTC telah dilaksanakan program-program pembelajaran dalam rangka memenuhi sertiikasi Kemaritiman yang berlaku Internasional sesuai dengan Konvensi IMO International Maritime Organization. f. Program Berbasis HSE. Merupakan basis-basis pembelajaran program HSE untuk membangun kapabilitas pekerja Pertamina dalam sadar budaya kinerja berbasis HSE Health, Safety, and Environment, dengan mengutamakan praktek dan simulasi yang berlokasi di HSE Training Center Sungai Gerong, Plaju. Tahun 2010 merupakan tahun awal pencanangan program pelatihan berbasis HSE. Dalam aktivitasnya menjalankan dan memenuhi kebutuhan pekerja dalam bidang pembelajaran pendidikan dan pelatihan serta biaya pendidikan calon pekerja batu pre- employment program, maka selama tahun 2010 telah terrealisasi biaya pembelajaran untuk seluruh Pertamina sebesar ekuivalen Rp260,6 miliar. e. Maritime Base Program. Maritime Training Center MTC has conducted learning programs in order to comply withInternational Maritime certiication in line with IMO International Maritime Organization Convention. f. HSE Base Program. The program is basics of HSE learning program to develop Pertamina employees’ capabilities in HSE Health, Safety, and Environment based performance-conscious culture, by prioritizing practice and simulation located at HSE Training Center in Sungai Gerong, Plaju. The year of 2010 was the irst year of HSE base training program introduction. In its activities to carry out and fulill employees’ needs in learning education and training as well as tuition for new employee candidate pre-employment program, during 2010 the realization of learning costs for Pertamina was equivalent of Rp260.6 billion. Disamping program-program pembelajaran yang telah dilaksanakan selama tahun 2010 dan sebelumnya, Pertamina juga terus mengembangkan program-program pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pekerjanya. Rencana program pembelajaran yang diadakan oleh Pertamina ke depan antara lain: - Perluasan program kerja sama luar negeri untuk mendukung ekspansi bisnis Pertamina. Contohnya pada Bidang Hulu: GE Oil Gas University, Bidang HR: Kerjasama dengan Japan Cooperation Center, Petroleum JCCP. - Program Pengembangan Eksekutif Pertamina PPEP Singkat. - Kursus Kepemimpinan Suspi BUMN yang melibatkan beberapa BUMN di Indonesia. Aside from learning programs conducted throughout 2010 and the previous years, Pertamina also continues to develop learning programs to improve the quality of its employees. Learning programs planned by Pertamina for the coming years include: - Extension of overseas collaboration program to support Pertamina business expansion. Examples for Upstream Sector: GE Oil Gas University, HR Sector: Collaboration with Japan Cooperation Center, Petroleum JCCP. - Short-term Pertamina Executive Development Program PPEP. - Leadership Course Suspi for SOE involving several SOEs in Indonesia. bEKERJA DENGAN SEmANGAT TERbARUKAN we conTinue working wiTh renewable spiriT the conscience to uphold the true and transparent corporate management, like the children’s earnestness in disclosing the ultimate truth. TaTa kelola perusahaan GooD coRPoRaTe GoveRnance memiliki hati nurani untuk selalu memegang teguh kebenaran dan transparansi manajemen perusahaan, layaknya keseriusan bocah-bocah yang bersama-sama mengungkap ilmu kebenaran yang hakiki. w w w .p e rt a mi n a .co m 137 136 L APO R AN T AH U N AN | AN N U AL R EPO R T PER T AMI N A 2 1 TATA KELOLA PERUSAHAAN GooD coRPoRaTe GoveRnance Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Gevernance Sesuai dengan Visi Pertamina, yaitu Menjadi Perusahaan Minyak Nasional Kelas Dunia, maka program GCG Pertamina dilaksanakan dalam konteks menerapkan prinsip tata kelola korporasi setara dengan perusahaan publik dan membangun lingkungan bisnis yang sehat bersama mitra bisnis dan pemangku kepentingan lainnya. Komitmen Pertamina terhadap penerapan GCG terlihat dengan adanya Surat Dewan Komisaris No. 10K DK2006 tanggal 16 Januari 2006 kepada Direktur Utama, perihal penetapan unit organisasi dan Champion GCG di jajaran Direksi sebagai counterpart Komite GCG. Sebagai tindak lanjut atas surat tersebut, dibentuklah fungsi Management GCG di bawah organisasi Sekretaris Perseroan, menggantikan fungsi Legal Advisor yang telah ada sebelumnya. Fungsi ini bertugas untuk menjalankan program pengembangan dan penerapan GCG dan pada tahun 2010 fungsi Manajemen GCG berubah menjadi fungsi Compliance. Untuk memonitor kegiatan GCG di perusahaan, Dewan Komisaris pada 2010 membentuk Komite SDM, Umum dan Teknologi. Sementara, untuk mendukung kegiatan operasional Dewan Komisaris, membentuk beberapa komite antara lain Komite Audit, Komite Renumerasi, Komite Pengolahan, Komite Pemasaran dan Niaga.

I. SCORE GCG PERTAMINA