Pengertian Program Bimbingan dan Konseling

4. Prinsip-prinsip pokok penyusunan program Bimbingan dan Konseling

Dalam penyusunan program bimbingan dan konseling di sekolah perlu diperhatikan prinsip-prinsip pokok yang akan mendasari program yang akan disusun. Ada beberapa pendapat yang membahas tentang prinsip pokok ini, yang pada dasarnya tidak jauh berbeda dan bahkan saling melengkapi. Berikut ini akan diuraikan dua pendapat tentang prinsip pokok penyusunan program bimbingan. Yang pertama, disarikan oleh Romlah dari pendapat Roeber dkk. 1955, Gysbers dan Hendersen 1988, yaitu: a. Program bimbingan dan konseling merupakan bagian yang integral dari program pendidikan dan pengajaran dari sekolah yang bersangkutan secara keseluruhan. Program bimbingan dan konseling harus disusun selaras dengan program pendidikan dan pengajaran dan dengan memanfaatkan prasarana dan sarana yang ada seoptimal mungkin. b. Program bimbingan dan konseling membantu semua siswa agar dapat menjadi sadar terhadap kebutuhan, minat, kemampuannya, dan dapat mengembangkan dan memacu tercapainya tujuan-tujuan siswa, baik tujuan jangka pendek maupun panjang. c. Program bimbingan dan konseling membantu siswa agar dapat berfungsi secara efektif dalam kelompok. Program bimbingan dan konseling membantu semua siswa belajar berpartisipascara produktif dalam kelompok di sekolah, di rumah, dan di masyarakat. d. Program bimbingan dan konseling membantu perkembangan siswa dalam aspek pribadi, sosial, pendidikan, dan pekerjaan. Program bimbingan dan konseling yang komprehensif harus dapat membantu mengembangkan keempat aspek teraebut secara keseluruhan. e. Program bimbingan dan konseling menyediakan layanan konsultasi dan koordinasi kepada guru, orang tua siswa, administrator, dan lembaga masyarakat yang memberi layanan kepada siswa. Konselor sekolah sesuai dengan latihan yang diperolehnya dan peranannya berperan sebagai orang sumber dan perantara bagi siswa dengan orang-orang atau lembaga-lembaga yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan siswa. f. Program bimbingan dan konseling menyediakan layanan bantuan kepada siswa, baik yang bersifat pencegahan, pengembangan, maupun perbaikan. g. Program bimbingan dan konseling disusun dengan mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan staf sekolah dalam bidang bimbingan dan konseling. Kemampuan dan keterampilan yang perlu diidentifikasi meliputi latar belakang pendidikan, latihan bimbingan konseling yang pernah diperoleh, kepribadian dan minat terhadap kegiatan bimbingan. h. Program bimbingan dan konseling secara berkelanjutan perlu disempurnakan melalui perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, dan penilaian yang sistematis. Untuk menjamin bahwa program bimbingan dan konseling dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan siswa dan masyarakat, maka selama program dilaksanakan peninjauan, pemantauan, dan penilaian. Pendapat kedua tentang prinsip-prinsip pokok penyusunan program bimbingan disampaikan oleh Miller 1961 yang mengemukakan sebagai berikut: a. Program bimbingan itu hendaknya dikembangkan secara berangsur-angsur atau tahap demi tahap dengan melibatkan semua unsur atau staf sekolah dalam perencanaannya. b. Program bimbingan harus memiliki tujuan yang ideal dan realistis dalam perencanaannya. c. Program bimbingan hendaknya mendorong komunikasi yang terus menerus antara unsur atau anggota staf sekolah yang bersangkutan.