Dengan matrik sosiometri ini, secara mudah dan cepat dapat diketahui jumlah pemilih untuk setiap orang, siapa yang paling populer dan yang
tidak populer, akan tetapi masih sulit pula untuk mengetahui individu yang saling memilih, siapa saja yang menjadi anak kelompok dan lain-
lain. Maka akan lebih baik jika disajikan dalam bentuk sosiogram, seperti digambarkan di bawah ini:
A 5-
4- B
3- 2- C
D 1- E
F 0-
Keterangan:
0,1,2,3,4,5 frekuensi
pemilih. A,B, C, D, E, subyek terpilih.
Cara membuat:
1. Buat sumbu ordinat dan dibuat skala yang mencakup frekuensi pemilih yang terbanyak.
2. Letakkan masing-masing individu setinggi frekuensi pemilih yang diperoleh. Misalnya A pemilihnya 5 orang, A diletakkan
pada garis yang setinggi frekuensi 5. 3. Buat garis pilihan yang ditandai dengan tanda panah, misalnya:
A B berarti A memilih B
A B berarti A dan B saling memilih
A memilih B dan B Juga memilih A A
B berarti A menolak B A
B berarti A menolak B dan B juga menolak A
A B berarti A memilih B dan B menolak A.
Bentuk hubungan Bentuk hubungan antar individu dalam suatu kelompok
dapat bermacam-macam: 1. Berbentuk segitiga Triangle
Hubungan yang mempunyai intensitas yang cukup
kuat
2. Berbentuk bintang Star
A
Bila pusat A tidak ada, maka kelompok akan bubar, karena hubungan kurang menyeluruh
3. Berbentuk jala Net
Hubungan ini juga mempunyai intensitas cukup kuat. Hubungan cukup menyeluruh, baik, kuat dan hilangnya seseorang tidak
akan membuat kelompoknya bubar. 4. A B C D berbentuk rantai Chain
Hubungan searah atau sepihak tidak menyeluruh, kelompok yang demikian ini keadaannya rapuh.
Selain mengetahui bentuk kelompok, intensitas kelompok, ada tidaknya anak kelompok, arah hubungan dan lain-lain, maka hasil
sosiometri ini juga dapat dianalisis lebih lanjut, antara lain: 1. Status Pemilih
Pm A = jumlah pemilih A
N -1 N
= jumlah anggota kelompok Pm A
= indek status pemilih A Arti indeks:
Pm = 0 berarti tidak ada yang memilih Pm = 1 berarti semua anggota kelompok memilih
Indeks pemilih bergerak dari 0 – 1 2. Status Penolak
Pn A = jumlah penolak A
N -1 Pn A
= indeks status penolak A N
= jumlah anggota kelompok Arti indeks:
Pn = 0 berarti tidak ada yang menolak.
Pn = - 1 berarti semua orang menolak
Indeks penolakan bergerak dari – 1 sampai 0 3. Status Pemilihan dan Penolakan
PmPn A = jumlah pemilih A – jumlah penolak A
N – 1 Pm Pn A
= indeks pemilihan dan penolakan A N
= jumlah anggota kelompok
PmPn A = - 1 berarti semua orang menolak A
Pm Pn A = + 1 berarti semua orang memilih A populer
Indeks pemilihan dan penolakan bergerak dari -1 sampai +1.
C. Latihan
Buatlah kelompok belajar dari satu kelas dengan memanfaatkan teknik sosiometri, upayakan setiap kelompok belajar terdiri dari lima orang
dengan tetap memperhatikan komposisi jenis kelamin laki-laki dan perempuan, serta memperhatkan arah pilih siswa
D. Lembar Kegiatan
Sebarkan angket sosiometri pada siswa kelas akhir di mana saudara bertugas, selanjutnya carilah siswa yang menunjukkan gejala terasing
kemudian rencanakan program bimbingan individual untuknya
E. Rangkuman
Sosiometri banyak digunakan untuk mengumpulkan data tentang dinamika kelompok dan mengetahui popularitas seseorang
dalam kelompoknya, serta menyelidiki kesukaran seseorang terhadap teman sekelompoknya, baik dalam pekerjaan, sekolah maupun teman
bermain. Daftar pertanyaan yang dipergunakan untuk mendapatkan materi sosiometri dinamakan angket sosiometri. Hasil angket
sosiometri dapat dibuat dalam bentuk penyajian yang lebih baik yaitu dengan membuat sosiogram.
F. Tes Formatif
1. Buatlah rumusan dengan kalimat saudara sendiri, apa yang dimaksud dengan sosiometri
2. Jelaskan apa kegunaan sosiometri dalam bimbingan dan konseling 3. Jelaskan dari mana saudara bisa mengetahui bahwa seorang siswa
terasing di kelasnya jika saudar melihat data sosiogram.
BAB V INTERVIU Kegiatan Belajar 5
A. Kompetensi dan Indikator
Setelah mempelajaribab ini, diharapkan peserta pelatihan mampu melaksanakan interview dengan benar dalam rangka pelaksanaan
bimbingan dan konseling di sekolah. Kemampuan melakukan interviu ditampilkan dalam a mampu merumuskan tujuan interviu b mampu
menyusun panduan interviu c mampu melaksanakan interviu d mampu memanfaatkan hasil interviu untuk kepentingan layanan
bimbingan dan konseling.
B. Uraian Materi 1. Pengertian Interviu
Interviuwawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan baik secara
langsung atau tidak langsung kepada seseorang. Dalam wawancara pertanyaan yang diajukan kepada seseorang dilakukan
secara lisan. Aspek-aspek dalam interviu meliputi: 1 pertemuan tatap muka, 2 cara yang digunakan adalah cara lisan, 3
pertemuan tatap muka itu mempunyai tujuan tertentu.
2. Macam-macam Interviu
Dalam interviu terdapat bermacam-macam jenis sesuai dengan tujuan ataupun sifat-sifat lain yang ada dalam interviu.
Dilihat dari apa yang ingin dituju interviu dibedakan: a. The employment interview, yaitu interviu yang dilaksanakan
dengan suatu maksud yang berhubungan dengan employment. Pada umumnya interviu ini ditujukan untuk mendapatkan
gambaran sampai di mana sifat-sifat yang dipunyai oleh seseoramng terhadap kriteria yang diminta oleh sesuatu
employment.
b. Informational interview, yaitu interviu yang ditujukan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
c. Administrative interview, yaitu interviu yang dijalankan untuk keperluan administrasi, misal untuk kesejahteraan organisasi,
untuk mendapatkan perubahan dalam perilaku. d. Counseling interview, yaitu interviu yang dilaksanakan untuk
keperluan konseling. Dilihat dari jumlah orang yang diinterviu, dapat dibedakan:
a. Interviu individual, yaitu interviu yang dilaksanakan secara perorangan.
b. Interviu kelompok, yaitu interviu yang dilaksanakan secara kelompok. Dalam interviu ini seorang interviewer pewawancara
menghadapi beberapa orang interviewe orang yang diwawancarai.
Dilihat dari peran yang dimainkan, interviu dapat dibedakan: a. The non-directive interview, dalam interviu ini interviui diberi
kesempatan seluas-luasnya untuk menyampaikan hal-hal yang terkait dengan permasalahan yang sedang dihadapinya. Interviu
ini biasanya digunakan dalam proses konseling. b. The focused interview, yaitu interviu yang ditujukan pada orang-
orang tertentu yang mempunyai hubungan dengan obyek-obyek yang diselidiki.
c. The repeated interview, yaitu interviu yang berulang. Interviu ini terutama digunakan untuk mencoba mengikuti perkembangan
tertentu terutama proses sosial.
3. Bagian-bagian Interviu
Di dalam interviu terdapat bagian-bagian tertentu yang terdapat dalam semua interviu, yang dapat dibedakan: