Latihan Lembar Kegiatan Deskripsi

Secara garis besar yang menjadi tujuan konseling Trait dan Faktor, adalah membantu individu mencapai perkembangan kesempurnaan berbagai aspek kehidupan manusia. Sedangkan proses konseling Trait dan Faktor dibagi dalam lima tahap, yaitu : 1 analisis, 2 sintesis, 3 diagnosis, 4 konseling, dan 5 tindak lanjut. Beberapa teknik umum yang dapat digunakan dalam pendekatan sifat dan faktor, antara lain , yaitu teknik attending, opening, acceptance, paraprashing, restatement, reflection of feeling, clarification, structuring, lead, silence, reassurance, rejection, advice, confrontation, interpretation, summary dan termination. Di bawah ini yang menjadi teknik konseling Trait dan Faktor yang dikembangkan oleh William, adalah Establishing Rapport Pengukuran hubungan baik, Cultivatingself-understanding mempertajam pemahaman diri, Advising or planning of action memberi nasehat atau membantu merencanakan program tindakan, Carrying out the plan melaksanakan rencana, dan Refferal pengiriman pada ahli lain GLOSARIUM

1. Konseling

merupakan sistem dan proses bantuan untuk mengentaskan masalah yang terbangun dalam suatu hubungan tatap muka antara dua orang individu klien yang menghadapi masalah dengan konselor yang memiliki kualifikasi yang dipersyaratkan.

2. Konselor

adalah seseorang yang karena kewenangan dan keahliannya memberi bantuan kepada klien.

3. Klien

adalah seorang individu yang sedang mengalami masalah,

4. Helping relationship

yaitu hubungan untuk meningkatkan pertumbuhan, kematangan, fungsi, dan cara menghadapi kehidupan dengan memanfaatkan sumber-sumber internal pada pihak klien.

5. Kongruensi dalam hubungan konseling

dimaknakan dengan “menunjukkan diri sendiri” apa adanya, berpenampilan terus terang dan yang lebih penting adalah ada kesesuaian antara hal-hal yang dikomunikasikan secara verbal dengan non verbal.

6. Empati

merupakan suatu kemampuan untuk memahami cara pandang pikiran, ide dan perasaan orang lain.

7. Atending

dapat dipahami sebagai usaha pembinaan untuk menghadirkan klien dalam proses konseling

8. Paraprase

Adalahketrampilan konseling berupa pengulangan kata-kata atau pemikiran-pemikiran kunci dari klien dalam rumusan-rumusan yang menggunakan kata-kata konselor sendiri.

9. Refleksi Perasaan

merupakan keterampilan konselor untuk merespons keadaan perasaan klien terhadap situasi yang sedang dihadapi.

10. Konfrontasi dalam wawancara konseling

dimaknai sebagai pemberian tanggapan terhadap pengungkapan kontradiksi dari klien.

11. Pendekatan Sifat dan Faktor

Memandang manusia merupakan sistem sifat atau faktor yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya, seperti kecakapan, minat, sikap, dan temperamen.

12. Kepribadian

adalah suatu sistem yang saling tergantung dengan sifat dan faktor, seperti kecakapan, minat, sikap, dan temperamen.

13. Analisis

merupakan tahapan kegiatan yang terdiri dari pengumpulan informasi dan data mengenai klien.

14. Sintesis

merupakan langkah untuk merangkum dan mengatur data hasil analisis yang sedemikian rupa sehingga menunjukkan bakat klien, kelemahan dan kekuatan, serta kemampuan penyesuaian diri.

15. Diagnosis

merupakan tahapan untuk menemukan ketetapan dan pola yang dapat mengarahkan kepada permasalahan, sebab-sebabnya, serta sifat-sifat klien yang relevan dan berpengaruh terhadap proses penyesuaian diri. DAFTAR PUSTAKA Burk, H. M. Stefflre, B. 1979. Theories of Counseling. New York: McGraw-Hill Book Company Fauzan, Lutfi.1994. Pendekatan-Pendekatan Konseling Individual. Malang : Elang Mas Hutahuruk, Toga. 1983. Konseling Mikro. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti P2LPTK Rosjidan .1994. Pendekatan-Pendekatan Modern dalam Konseling. Malang: Jurusan PPB FIP IKIP Malang Shertzer, B. Stone, S. C. 1981. Fundamentals of Guidance. Boston: Hougton Mifflin Company. Surya, Muhamad. 1988. Dasar-Dasar Konseling. Jakarta: Depdikbud Dikti P2LPTK KONSELING KELOMPOK

BAB I PENDAHULUAN

A. Deskripsi

Buku ajar Model Bimbingan dan Konseling Kelompok ini berisi materi yang mencakup konsep dasar bimbingan dan konseling kelompok, proses pembentukan kelompok, tahap-tahap perkembangan kelompok dalam penyelenggaraan layanan konseling kelompok yang kesemuanya bermuara kepada penguasaan kompetensi melaksanakan bimbingan kelompok dan konseling kelompok siswa.

B. Prasyarat

Penguasaan kompetensi melalui pelatihan ini menuntut prasyarat berupa penguasaan keterampilan dasar konseling dan konsep dasar bimbingan dan konseling serta landasan psikologi sosial.

C. Petunjuk Belajar

Untuk melancarkan pembelajaran melalui buku ajar ini, peserta pelatihan perlu memadukan antara pengajian teoritik dan analisis hasil pengamatan terhadap model bimbingan dan konseling kelompok yang telah tersedia dalam rekaman video campact disc, juga mengaktifkan diskusi kelas maupun kelompok.

D. Kompetensi dan Indikator

Kompetensi yang hendak dicapai adalah peserta pelatihan dapat: 1. menjelaskan konsep dasar bimbingan dan konseling kelompok . 2. menjelaskan proses terbentuknya kelompok dan pengembangannya dalam konseling kelompok. 3. menjelaskan tahap-tahap perkembangan kelompok dalam penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling kelompok. 4. Terampil menyusun perencanaan layanan bimbingan dan konseling kelompok. 5. Terampil mempraktikkan layanan bimbingan dan konseling kelompok. Adapun indikatornya meliputi : 1. Mendeskripsikan pengertian bimbingan dan konseling kelompok. 2. Mengidentifikasikan perbedaan antara konseling kelompok, bimbingan kelompok, dan psikoterapi kelompok. 3. Mendeskripsikan proses terbentuknya kelompok. 4. Menyebutkan macam-macam kelompok. 5. Mendeskripsikan unsur-unsur utama suasana kelompok. 6. Mendeskripsikan bentuk dan peran anggota kelompok. 7. Mendeskripsikan miskonsepsi tentang kelompok. 8. Menyebutkan tujuan konseling kelompok. 9. Menyebutkan tahapan bimbingan dan konseling kelompok. 10. Mendeskripsikan kegiatan pada setiap tahapan bimbingan dan konseling kelompok 11. Mendeskripsikan peran pimpinan dan anggota kelompok 12. Mendeskripsikan kelebihan dan kelemahan konseling kelompok. 13. Peserta latihan dapat membuat operasionalisasi layanan bimbingan dan konseling kelompok 14. Peserta pelatihan terampil memraktikkan layanan bimbingan dan konseling kelompok.

BAB II KEGIATAN BELAJAR 1

A. Kompetensi dan Indikator

Setelah mempelajari bab ini, peserta pelatihan dapat menjelaskan konsep dasar bimbingan dan konseling kelompok . Adapun indikatornya peserta pelatihan dapat : 1. Mendeskripsikan pengertian bimbingan dan konseling kelompok. 2. Mengidentifikasikan perbedaan antara konseling kelompok, bimbingan kelompok, dan psikoterapi kelompok. 3. Menyebutkan tujuan konseling kelompok. 4. Mendeskripsikan kelebihan dan kelemahan konseling kelompok.

B. Uraian Materi

1. Pengertian Bimbingan konseling kelompok. Bimbingan dan konseling kelompok merupakan suatu proses di mana konselor terlibat dalam hubungan dengan sejumlah klien pada waktu yang sama. Jumlahnya dapat bervariasi yang ideal maksimal 6 orang, meskipun biasanya berkisar antara 4 orang sampai 8 orang. Bimbingan dan konseling kelompok mengaktifkan dinamika kelompok untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan pribadi danatau pengentasan masalah individu yang menjadi peserta kegiatan kelompok.Berbeda dari bimbingan kelompok, konseling kelompok adalah suatu proses interpersonal yang dinamis yang menitikberatkan memusatkan pada kesadaran berpikir dan tingkah laku, melibatkan fungsi terapeutis, berorientasi pada kenyataan, ada rasa saling percaya mempercayai, ada pengertian, penerimaan dan bantuan. Gazda et al 1967 menyatakan bahwa konseling kelompok adalah suatu proses antar pribadi yang dinamis yang terpusat pada pemikiran dan perilaku yang sadar dan melibatkan fungsi-fungsi