KETERAMPILAN MENGUNDANG PEMBICARAAN TERBUKA a. Pengertian

“Apa yang Anda akan bicarakan hari ini?” “Bagaimana keadaan Anda sejak pertemuan terakhir kita?” 2 Membantu klien menguraikan masalahnya, umpamanya : “Cobalah Anda menceritakan lebih banyak lagi tentang hal itu“ “Bagaimana perasaan Anda pada saat kejadian itu?” 3 Membantu memunculkan contoh-contoh perilaku khusus sehingga pewawancara dapat memahami dengan lebih baik apa yang dijelaskan oleh klien, umpamanya : “Apa yang Anda sedang rasakan pada saat Anda menceritakan hal ini kepada saya?” “Bagaimana perasaan Anda selanjutnya pada waktu itu?”

c. Pertanyaan yang tidak disarankan antara lain :

1 Pemakaian pertanyaan tertutup yang terlalu sering, umpamanya : “Apakah kita akan membicarakan kembali tentang hubungan antara anda dengan ibunya hari ini?” “Apakah telah terjadi perbaikan sejak pertemuan terakhir kita?” 2 Pengajuan pertanyaan lebih dari satu pada waktu yang sama,umpamanya: ”Dapatkah anda menceritakan lebih banyak lagi tentang hal itu?” “Apakah anda harus memasuki pekerjaan itu?” 3 Pengajuan pertanyaan “Mengapa”, umpamanya : “Mengapa anda tidak bergaul dengan baik?” Sebagai catatan, Pertanyaan “Mengapa” sering menyudutkan orang. Pertanyaan itu sukar dijawab karena kita tidak selalu mengetahui “Mengapa”. Pertanyaan- pertanyaan yang dimulai dengan “Apa”, “Bagaimana”, atau “Dapatkah” memberi peluang yang lebih banyak pada klien untuk mengemukakan hal-hal yang berkaitan dengan topiknya. 4 Memasukkan jawaban dalam pertanyaan anda, umpamanya: “Anda sebenarnya belum mengerti hal itu pada saat anda mengatakan tentang ayahnya, bukan?”

d. Penguatan minimal

Penguatan minimal yang disarankan antara lain : 1 Mengolaborasi aspek-aspek non verbal tentang perilaku atending yang baik, umpamanya : a Memelihara kontak mata b Badan condong ke depan dengan penuh perhatianminat c Gerak isyarat yang tepat d Tanpa gerakan-gerakan gugup yang mengganggu e Anggukan kepala f Gerakan badan ke depan bersama gerak isyarat yang hangat pada waktu yang tepat 2 Ungkapanucapan verbal yang singkat, umpamanya : a “Oh”, “Begitu”, “Kemudian”, “Dan” b “Ceritakan lagi” c “Mm”, “He” 3 Menyatakan kembali dengan kata yang tepat pernyataan klien yang terakhir 4 Mengulangi satu atau dua kata-kata kunci. Penguat minimal yang tidak disarankan antara lain : 1 Sikap badan yang kaku 2 Tidak bersinambung 3 Gerakan badan yang terlalu banyak 4 Keadaan diam yang menimbulkan perasaan malu

3. KETERAMPILAN PARAPRASE a. Pengertian

Paraprase adalah suatu keterampilan dasar dalam konseling yang bertujuan untuk memperbaiki hubungan antar pribadi. Kegiatan ini sebagai suatu keterampilan yang memerlukan perhatian yang cermat terhadap klien dan kemampuan menempatkan diiri konselor dalam pandangan klien dan meninjau segala sesuatunya dari sudut pandang klien. Esensi keterampilan ini adalah pengulangan kata-kata atau pemikiran-pemikiran kunci dari klien dalam rumusan-rumusan yang menggunakan kata-kata konselor sendiri. Cara ini dipergunakan konselor untuk memberi tahu klien bahwa ia sedang mendengarkan apa yang dikatakan dan konselor ingin mendengarkan lebih banyak lagi. Klien akan merasa dimengerti dan dipersiapkan untuk mengolah lebih dalam lagi masalah-masalah yang diajukannya. Jadi, maksud dari kegiatan paraprase adalah: 1 menyampaikan kepada klien bahwa konselor bersama klien, dan konselor berupaya memahami apa yang dinyatakan klien, 2 mengkritalisasi komentar klien dengan lebih memendekannya sehingga membantu mengarahkan wawancara, dan 3 memberi peluang untuk memeriksa kecermatan persepsi konselor. Memparaprase bukan merupakan upaya untuk membaca apa yang terlintas di benak, melainkan suatu bantuan untuk memperoleh klarifikasi tambahan yang cermat. Kalau paraprase konselor sukses, sering diiringi kata “ya” atau “benar”, dan klien akan terus berbicara lebih dalam tentang masalahnya. Paraprase yang baik mencakup pernyataan kembali pesan utama klien dengan jumlah kata yang lebih sedikit. Kalau konselor tidak begitu yakin apakah paraprasenya telah benar, bermanfaat pemakaian paraprase pengantar sebagai berikut: “apakah anda mengatakan......................................” atau “saya kira anda.......................................................” Contoh : Klien : “Kadang-kadang dia menampakkan kesukaannya kepada saya, tetapi secara tiba-tiba dia memarahi saya” Konselor : ”Apakah anda mengatakan bahwa perilakunya tidak konsisten terhadap anda?” Penting untuk membatasi paraprase yang dilakukan konselor. Berikan kesempatan kepada klien untuk berbicara, kemudian ketika ia berhenti sejenak atau menyampaikan sesuatu yang penting, tanggapilah dengan sebuah paraprase.

b. Cara Memparaprase

1 Dengarkan pesan utama klien 2 Nyatakan kembali kepada klien ringkasan pesan utamanya secara sederhana dan singkat 3 Amati pertanda atau minta respons dari klien tentang kecermatan paraprase. Paraprase yang tidak disarankan 1 Analisis, interpretasi, atau pertimbangan nilai tentang pesan klien dimasukan dalam respons konselor 2 Respon konselor hanya tertuju kepada bagian kecil dari pesan klien klien, bukan kepada tema utamanya 3 Pemakaian kata-kta paraprease atau pras eyang tidak tepat dalam wawancara kata-kata teknis, istilah psikologis yang berlebih-lebihan dsb.

c. Prosedur Latihan Keterampilan Paraprase

1 Bentuklah kelompok yang terdiri atas tiga orang peserta pelatihan, yang masing-masing akan memberikan paraprase terhadap pernyataan-pernyataan klien yang terdapat dalam panduan latihan paraprase. 2 Masing-masing peserta memberikan paraphrase secara tertulis terhadap pernyataan-pernyataan klien dalam panduan latihan paraphrase selama 10 menit. 3 Secara kelompok tiga orang peserta mendiskusikan, menganalisis ketepatan dan kekurangtepatan terhadap paraprase yang telah dikerjakan peserta lain. 4 Masing-masing kelompok menyimpulkan hasil paraprase terhadap pernyataan-pernyataan klien dalam panduan latihan paraprase.

d. Panduan Latihan Keterampilan Paraprase

Berikan paraprase terhadap pernyataan-pernyataan klien berikut ini : 1 “Dia tidak mengizinkan saya melamar pekerjaan itu. Saya menginginkan pekerjaan itu tetapi dia menggagalkan sama sekali. Sebenarnya dia hanya tidak membiarkan saya meninggalkan kota ini”. Paraprase : --------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------- 2 “Oh terhenti saya tidak tahu tarik napas. Kadang-kadang hal itu nampak tepat untuk saya laksanakan terhenti tetapi