Latihan Lembar Kegiatan Rangkuman

F. Tes Formatif

1. Sebut dan jelaskan tiga bentuk pengumpulan orang-orang secara ringkas. 2. Jelaskan faktor-faktor yang dapat mewujudkan suatu kelompok. 3. Jelaskan peran anggota kelompok dalam bimbingan kelompok. 4. Kemantapan, kekompakan kelompok tergantung pada beberapa hal. Jelaskan.

BAB IV KEGIATAN BELAJAR 3

A. Kompetensi dan Indikator

Setelah melakukan kegiatan belajar peserta pelatihan dapat menjelaskan tahap-tahap perkembangan kegiatan kelompok dalam bimbingan dan konseling kelompok. Adapun indikatornya, peserta pelatihan dapat: 1. Menyebutkan tahapan bimbingan dan konseling kelompok. 2. Mendeskripsikan kegiatan pada setiap tahapan bimbingan dan konseling kelompok 3. Mendeskripsikan peran pimpinan dan anggota kelompok

B. Uraian Materi

Pada prinsipnya antara Bimbingan kelompok dan konseling kelompok terdapat perbedaan dan persamaan dalam penyelenggaraannya . Persamaan keduanya adalah tampak pada tahap-tahap prosedurnya yang meliputi : 1. Tahap Pembentukan Klien-klien dalam bimbingan dan konseling kelompok pada dasarnya adalah individu-individu normal yang tidak memerlukan perubahan kepribadian dalam penanganannya. Klien dalam bimbingan dan konseling kelompok dapat menggunakan interaksi dalam kelompok untuk meningkatkan pemahaman dan penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan-tujuan, serta mempelajari atau menghilangkan sikap-sikap dan perilaku tertentu. Dalam memulai pembentukan kelompok perlu adanya perencanaan yang matang. Oleh karena itu keberhasilan kelompok yang dibentuk tidak terlepas dari perencanaan dan pelaksanaan konseling kelompok itu sendiri. Berbagai ahli telah mengenali tahap-tahap perkembangan itu. Mereka memakai istilah yang kadang-kadang berbeda namun pada dasarnya mempunyai isi yang sama. Beberapa tahapan dalam pembentukan kelompok adalah sebagai berikut: a. Mengembangkan alasan-alasan pembentukan kelompok. Alasan yang jelas dan terarah merupakan kunci yang paling penting dalam merencanakan pembentukan suatu kelompok. b. Adanya konsep teori yang jelas yang mendasari pembentukan suatu kelompok. Ward 1982; 1985 mengungkapkan bahwa perlu adanya batasan dan kekuatan untuk membentuk suatu kelompok. Waldo 1985 mengungkapkan konsep teorinya melalui I We It. “I” sebagai individual yaitu interpersonal yang difokuskan pada kepercayaan, sikap dan perasaan tentang dirinya. “We” sebagai interpersonal yang menyangkut hubungan antara anggota kelompok. “It” sebagai dimensi ekstrapersonal yang menyangkut isu-isu, tugas-tugas atau menyangkut kelompok. c. Mempertimbangkan kondisi kehidupan sehari-hari pembentukan suatu kelompok perlu mempertimbangkan hal- hal yang sifatnya spesifik, konkrit, dan tujuannya praktis serta prosedural. Pemimpin kelompok harus sensitif terhadap kondisi realita agar dapat mencegah reaksi-reaksi negatif dari para anggota kelompok. d. Mempublikasikan kelompok umtuk mendapatkan anggota kelompok yang potensial yang mau bergabung diperlukan publikasi kelompok agar diketahui secara umum CoreyCorey, Corey 1992. e. Latihan awalpre training dan seleksi anggota dan pimpinan kelompok. Kematangan dan kesiapan calon anggota kelompok menentukan keberhasilan suatu kelompok. Calon anggota yang potensial diseleksi melalui wawancara untu dapat dipilih