1 kondisi kegiatan yang menyenangkan, tidak memberatkan menekan, rileks;
2 berkembangnya potensi dan harapan masa depan. Tingkat pelayanan pra konseling meliputi: a pencegahan, b
pemeliharaan, c pengembangan. Adapun modus pelayanan pada tingkat pelayanan pra konseling terdiri dari
penempatanpenyaluran; penguasaan konten kompetensi, dan bimbingan kelompok. Pelaksana pada tingkat pelayanan
dasar dapat dilakukan oleh guru, pendamping, konselor.
c. Pelayanan Terapeutik
Pelayanan terapeutik hanya diperlukan apabila individu mengalami masalah dalam perkembangan dan kehidupan
sehari-hari yang benar-benar mengganggu atau serius. Pelayanan terapeutik ini dimakasudkan untuk mengentaskan
permasalahan tersebut dan mengembalikan individu ke perkembangan yang wajar dan kehidupan yang efektif. Kondisi
yang diharapkan pada tingkat pelayanan terapeutik adalah terentaskannya masalah beratserius. Tingkat pelayanan
terapeutik arah pelayanannya meliputi: a pengentasan; b Advokasi. Adapun modus pelayanan pada tingkat pelayanan
terapeutik terdiri dari konseling perorangan, konseling kelompok, konsultasi, mediasi dan pelayanan khusus.
Pelaksana pada tingkat pelayanan terapeutik hanya dapat dilakukan oleh konselor atau tenaga ahli lain. Langkah-langkah
proses konseling dilakukan melalui; 1 Identifikasi masalah;
2 diagnosis permasalahan; 3 prognosis;
4 treatment dan 5 penilaian dan tindak lanjut Follow up.
2. Spektrum Pelayanan Profesi Bimbingan dan Konseling.
Pendekatan dan teknik-teknik konseling profesional tercakup di dalam spektrum profesi konseling, dilandasi oleh wawasasn
konseling yang kuat, jenis layanan dan pendukung konseling yang merupakan perangkat persenjataan konselor dalam memerangi
permasalahan dan mendorong perkembangan individu yang optimal dan kehidupan yang efektif.
Kemampuan konselor dengan perangkatnya menjadi milik yang mempribadi pada diri konselor profesional sehingga dirasakan
sebagai keyakinan filsafat dan pendangan hidup yang tercermin di dalam sikap, tindakan dan komitmen dirinya. Semua itu untuk
kepentingan dan kebahagiaan klien.
a. Wawasan Konseling
Wawasan konseling itu perlu diperkuat oleh: 1. Paradigma; 2. visi: 3. misi; 4. bidang; 5. kegiatan; 6. kode etik; 7. pengertian; 8.
tujuan; 9. fungsi; 10. prinsip; 11. asas; dan 12. landasan.
1 Paradigma
Paradigma konseling adalah pelayanan bantuan psiko- pendidikan dalam bingkai budaya. Artinya, pelayanan
konseling berdasarkan kaidah-kaidah ilmu dan teknologi pendidikan serta psikologi yang dikemas dalam kaji-terapan
pelayanan konseling yang diwarnai oleh budaya lingkungan peserta didik.
2 Visi
Visi pelayanan konseling c1dalah terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang membahagiakan melalui tersedianya
pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar peserta didik
berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia.
3 Misi
a Misi pendidikan, yaitu memfasilitasi pengembangan peserta didik melalui pembentukan perilaku efektif-
normatif dalam kehidupan keseharian dan masa depan. b Misi pengembangan, yaitu memfasilitasi pengembangan
potensi dan kompetensi peserta didik di dalam lingkungan sekolah madrasah, keluarga dan
masyarakat. c
Misi pengentasan masalah, yaitu memfasilitasi pengentasan masalah peserta didik mengacu pada
kehidupan efektif seharihari.
4 Fungsi Bimbingan dan Konseling, meliputi;
a Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memahami diri dan lingkungannya.
b Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai
permasalahan yang dapat menghambat perkembangan dirinya.
c Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mengatasi masalah yang dialaminya.
d Pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memelihara dan menumbuh-
kembangkan berbagai potensi dan kondisi positif yang dimilikinya.
e Advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau
kepentingannya kurang mendapat perhatian.
5 Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling
Prinsip-prinsip konseling berkehaln dengan sasaran layanan, permasalahan yang dialami peserta didik, program
pelayanan, serta tujuan dari pelaksanaan pelayanan.
6 Azas-azas Bimbingan dan Konseling
Asas-asas konseling meliputi asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kegiatan, kemandirian, kekinian,
kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan, keahlian, alih tangan kasus, dan tut wuri handayani.
7 Bidang Pelayanan Konseling meliputi;
a Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang
pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan
kecakapan, bakat dan minat, sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.
b Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang
pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan
kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga
lingkungan sosial yang lebih luas. c
Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
mengembangkan kemampuan belajar dalam rangkd mengikuti pendidikan sekolahmadrasah dan belajar
secara mandiri. d Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.