KETERAMPILAN KONFRONTASI a. Pengertian

tentang mengapa fakta-fakta itu terjadi atau maknanya fakta- fakta itu. 3 Semakin dekat penerapan keterampilan konfrontasi dengan waktu berlangsung-nya peristiwa akan semakin baik. Bila konfrontasi dilakukan dengan segera, klien akan lebih mampu memperoleh kejelasan maknanya. 4 Konfrontasi dilaksanakan dalam waktu yang tepat, konselor yakin bahwa saat pemberian konfrontasi benar-benar saat dimana klien sedang dan sudah siap untuk menerimanya, sehingga pemberian konfrontasi benar-benar membantu klien. 5 Konfrontasi dinyatakan sespesifik mungkin. Usahakan mengemukakan contoh-contoh yang dimaksudkan oleh konselor, misalnya kata-kata aktual dari klien

6. KETERAMPILAN MERINGKAS a. Pengertian

Biasanya dalam berbagai wawancara tertuang sangat banyak ide dan wawasan. Maksud utama meringkas adalah untuk membantu klien dan konselor agar menggabung bagian-bagian yang telah dibicarakan, untuk mengklrifikasi dan memfokuskan sejumlah ide yang bertebaran dan menjelaskan cara berpindah kepada ide yang baru. Meringkas juga membantu klien agar merasakan suatu gerakan dalam mengeksplorasi ide dan perasaan, serta menyadari kemajuan wawasan diri dan pemecahan masalahntya. Ia juga mempunyai efek meyakinkan kembali klien bahwa konselor telah berada dalam permasalahan klien. Untuk onselor, kegiatan ini berperan sebagaui pemeriksa efektifnya kecermatan persepsi terhadap spektrum sepenunya pesan klien. Ringkasan yang tidak cermat tentang pengalaman orang lain akan menimbilkan distorsi, umpanya tiangkasn aitu lebijh menggambarkan persepsi konselor daripada persepsi klien. Distorsi konselor kadang-kadang sebagai produk lapangan persepsinya sendiri. Dengan kata lain, kita sebagai pendengar turut melibatkan sistem nilai, pengalaman dan pengetahuan kita, yang semuanya dapat mempengaruhui apa yang kita lihat dan dengar. Dengan menggunakan ringkasan secara periodik, kita dapat memeriksa sebagai kemampuan kita mendengarkan. Ringkasan juga membantu untuk mengakhiri wawancara dengan suatu catatan yang wajar, dan ringkasan pertemuan-pertemuan sebelumnya pada awal suatu wawancara membantu kelanjutan wawancara itu. Meringkas adalah suatu proses untuk memadu berbagai ide dan perasaan dalam satu pernyataan pada akhir suatu unit diskusi atau pada akhir suatu wawancara. Bila kita memakai ringkasan., kita berupaya merekapitulasi, memadatkan, dan mengkristalisasi esensi apa yang telah dikatakan. Sebagai catatan, seringkali bermanfaat mengajak klien untuk membuat ringkasan. Ini sebagai suatu tes pemahamannya dan sebagai suatu metode pemeliharaan inisiatif dan tanggung jawab bersama.

b. Panduan Umum Meringkas

1 Adakan refleksi atau atending terhadap berbagai variasi tema dan nada emosional pada saat klien berbicara 2 Gabungkan perasaan dan ide kunci ke dalam pernyataan- pernyataan yang pengertian dasarnya luas. 3 Jangan tambahkan ide-ide baru dalam ringkasan 4 Pertimbangkan kalau sekiranya dapat embantu kalau menyatakan ringkasan atau mengajak klien untuk membuat ringkasan Untuk membuat ringkasan yang baik disarankan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1 Membuat situasi hangat terhadap klien pada permulaan wawancara 2 Memfokuskan pemikiran dan perasaan klien yang bertebaran 3 Mendiskusikan hal-hal yang tidak keluar dari tema 4 Memeriksa pemahaman konselor akan kemajuan wawancara 5 Mendorong kien mengepelayanan konselinglorasi tema secara lebih mendalam 6 Menghentikan hubungan pada suatu pertemuan yang dilengkapi dengan ringkasan kemajuan 7 Membangkitkan keyakinan pada kllien bahwa wawancara itu berlangsung baik

C. Latihan

Untuk mendukung pemahaman peserta pelatihan, maka dalam pelatihan ini peseerta diminta untuk berlatih tentang materi kegiatan 3 ini dengan baik. Adapun bentuk latihannya, adalah : 1. Diskusikan apa perbedaan antara ketrampilan memparaprase dengan meringkas dalam proses konseling. 2. Bagaimanakah cara melakukan konfrontasi yang tepat sehingga bisa mengarahkan proses pengentasan masalah klien dengan efektif.