4 Jenis Tindakan Pada penelitian tindakan, melekat tindakan yang
berpengetahuan, berkomitmen dan bermaksud. 5 Pemantauan
Dalam penelitian tindakan dilakukan pemantauan sistematik untuk menghasilkan data yang valid.
6 Perlunya Validasi Klaim Peneliti Dalam penelitian tindakan dilakukan penjelasan tentang
tindakan. 7 Cara baru mempresentasikan penelitian
Dalam penelitian tindakan, terdapat cara baru mempresentasikan penelitian. Dalam bentuk tertulis, teknik-
teknik yang digunakan , mencakup: a tulisan tentang hasil refleksi diri, b percakapan tertulis yang dialogis, dengan
gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut, c narasi dan ceritera. Sementara itu, bentuk lisan mencakup model
visual dan diagram, gambar, dan teknik penjelasan. 8 Perlunya Validasi Pernyataan
Klaim yang dibuat dalam penelitian tindakan, perlu divalidasi. Dalam hal ini, validasi melibatkan: a pembuatan pernyataan,
b pemeriksaan kritis terhadap pernyataan lewat pencocokan dengan bukti, dan c pelibatan pihak lain dalam validasi.
Validasi terjadi dalam beberapa tingkatan, utamanya: 1 validasi diri, 2 Validasi sejawat dan 3 validasi publik.
3. Tujuan dan Fungsi Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan, bertujuan untuk mencapai tiga hal a peningkatan praktik, b peningkatan atau pengembangan
professional pemahaman praktik oleh praktisinya; dan c Peningkatan situasi tempat pelaksanaan praktik.
Dengan demikian, tujuan utama penelitian jenis ini adalah untuk mengubah perilaku penelitinya, perilaku orang lain, dan atau
mengubah kerangka kerja organisasi atau struktur lain, yang pada gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku peneliti-
penelitinya dan atau orang lain. Jadi, penelitian tindakan lazimnya dimaksudkan untuk mengembangkan keterampilan atau
pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung pada ruang kelas atau ajang dunia kerja.
Singkatnya, penelitian tindakan dimaksudkan untuk meningkatkan praktik tertentu dalam situasi kerja tertentu.
Penelitian tindakan berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan kerja. Di sekolah dan ruangan
kelas, misalnya, penelitian tindakan dapat memiliki lima kategori fungsi, sebagai berikut:
1. Sebagai alat untuk mengatasi masalah-masalah yang
didiagnosis dalam situasi spesifik, atau untuk meningkatkan keadaantertentu dengan cara tertentu.
2. Sebagai alat pelatihan dalam jabatan, membekali guru dengan keterampilan dan metode baru dan mendorong timbulnya
kesadaran diri. 3. Sebagai alat untuk memasukkan pendekatan tamabahan atau
inovatif terhadap pengajaran dan pembelajaran ke dalam sistem yang yang dalam keadaan normal menghambat inovasi dan
perubahan. 4. Sebagai alat untuk meningkatkan komunikasi yang biasanya
buruk antara guru dan peneliti. 5. Sebagai alat untuk menyediakan alternative bagi pendekatan
yang subyektif, impresionistik terhadap pemecahan masalah kelas.
Dari paparan di atas bisa difahami, bahwa penelitian tindakan dapat difungsikan sebagai cara untuk meningkatkan
kualitas praktik dalam berbagai situasi kehidupan nyata tertentu, misalnya situasi pelatihan, bimbingan, konsultasi, pengajaran,
pengembangan kurikulum, pengambilan keputusan, praktik manajemen, yang sangat sarat dengan nilai-nilai yang dipegang
oleh orang-orang yang terlibat di dalamnya. Dalam mencapai tujuan ini, penelitian sekaligus melibatkan semua pihak yang
berkepentingan dari proses awal sampai akhir.
4. Manfaat
Ada beberapa manfaat penelitian tindakan konseling bagi konselor, secara garis besar manfaat itu bisa dikelompokkan
menjadi dua, yaitu manfaat akademik dan manfaat praktis. Kedua manfaat itu dijelaskan berikut :
a. Manfaat Akademik
Ditinjau dari segi akademik, P T K
b e r m a n f a a t u n t u k m e m b a n t u g u r u • menghasilkan pengetahuan yang
sahih dan relevan bagi kelas mereka untuk memperbaiki pembelajaran dalam jangka pendek Raka Joni Ed, 1995.
Khususnya bagi bidang bimbingan dan konseling, penelitian tindakan amat bermanfaat bagi adaptasi teori-teori yang
disusun dengan latar belakang social dan budaya yang berbeda dengan kondisi Indonesia, sehingga pemanfaatan
teori itu menjadi bisa lebih optimal lantaran lebih sesuai dengan latar belakang konseli yang dilayani.
b. Manfaat Praktis Manfaat praktis dari pelaksanaan PTK bidang bimbingan
dan konseling: 1 pelaksanaan inovasi bimbingan dengan melibatkan konseli sebagai partisipan, 2 pengembangan program
bimbingan yang lebih sesuai dengan kondisi konseli dan lingkungan sekolah, dan 3 peningkatan profesionalisme konselor
melalui proses latihan sistematik secara berkelanjutan