BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis serta temuan data dari bab sebelumnya tentang teknik-teknik penerjemahan yang diterapkan, serta dampaknya terhadap kualitas
terjemahan, dalam kaitannya terhadap teknik penerjemahan yang disarankan terhadap ketepatan dan kejelasan terjemahan teks buku bilingual information and
communications Technology.
5.1 Kesimpulan
Dalam bab ini, peneliti akan menyimpulkan dan memberikan rekomendasi berdasarkan hasil analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab sebelumnya
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Tek
00 kali. Adapun total frekuensi yang dimaksud adalah tek
nik penerjemahan yang diterapkan berjumlah 13 teknik penerjemahan dari total 163 data yang dikaji, dalam variasi kombinasi teknik penerjemahan
tunggal sebanyak 10 data, kuplet 47 data, triplet 51 data, kwartet 32 data, kuintet 21 data, dan sekstet hanya sebanyak 2 data dengan total frekuensi
penggunaan sebanyak 5 nik harafiah yang merupakan teknik penerjemahan yang paling dominan
diterapkan dengan frekuensi kemunculan sebanyak 112 kali atau sebesar 22,40 disusul kemudian teknik peminjaman murni 101 kali 20,20,
amplifikasi 62 kali 12,40, peminjaman alamiah 58 kali 11,60, kalke 57 kali 11,40, modulasi 36 kali 7,20, transposisi 27 kali 5,40, reduksi
22 kali 4,40, kesepadanan lazim 18 kali 3,605, partikularisasi 4 kali
Universitas Sumatera Utara
0,80, adaptasi 1 kali 0,20, deskripsi 1 kali 0,20 dan generalisasi sebanyak 1 kali atau sebesar 0,20.
2. Dampak teknik penerjemahan terhadap kualitas terjemahan pada tingkat ketepatan dan kejelasan terjemahan teks pada bab 1 buku bilingual ICT,
menghasilkan terjemahan yang baik. Pada tingkat ketepatan, teridentifikasi sebanyak 121 data atau 74,23 didominasi oleh kategori terjemahan yang
sesuai, disusul kemudian 36 data atau 22,09 kategori terjemahan cukup sesuai, namun terdapat sebanyak 5 data atau 3,07 sebagai kategori
terjemahan yang tidak sesuai dan bahkan ditemukan pula 1 data atau 0,61 sebagai kategori terjemahan yang tidak sesuai sama sekali. Adapun faktor-
fak
4,91 kategori kurang jelas dan ditemukan pula 1 data atau 0,61 sebagai kategori
terjemahan yang tidak tepat. Pemilihan kata yang tidak lazim atau penerapan diksi yang kurang tepat serta kalimat yang berbeli-belit sehingga sulit
dipahami sebagai dampak dari teknik penerjemahan yang diterapkan, merupakan beberapa faktor yang mem engaruhi terjemahan yang tidak tepat.
3. Teknik penerjemahan yang disarankan terhadap ketepatan dan kejelasan terjemahan buku bilingual ICT ad lah teknik-teknik penerjemahan yang
tor yang menyebabkan terjemahan yang tidak sesuai sama sekali, disebabkan oleh rendahnya penguasaan bahasa target serta objek yang dikaji
melaui penerapan teknik penerjemahan yang terwujud dalam pilihan kata atau diksi yang kurang tepat.
Pada tingkat kejelasan, teridentifikasi sebanyak 132 data atau 80,98 didominasi oleh kategori terjemahan yang sangat jelas, disusul kemudian 22
data atau 13,50 kategori terjemahan cukup jelas, 8 data atau
p
a
Universitas Sumatera Utara
berorientasi ke dalam bahasa su teknik-teknik penerjemahan yang
berorientasi ke dalam ang mengacu ke dalam
bahasa sumber yaitu: teknik harafiah, teknik peminjaman murni, kalke dan pem
kan karena berpotensi dalam mewujudkan kualitas ng tepat dan jelas serta sesuai dengan kaedah bahasa sasaran
pulan dan saran, maka peneliti mengungkapkan mber dan
bahasa sasaran. Adapun teknik y
injaman alamiah. Sementara teknik yang berorientasi ke dalam bahasa sasaran yaitu teknik amplifikasi, modulasi, transposisi, reduksi, kesepadanan
lazim, deskripsi, partikularisasi dan adaptasi. Penerapan teknik-teknik penerjemahan tersebut merupakan solusi dalam mengatasi kesulitan
penerjemahan yang disaran terjemahan ya
5.2 Saran