Bagaimana anda mengintergrasikan kebijakan pendidikan karakter Menurut anda sudah efektif kah kebijakan pendidikan karakter dalam Menurut anda apakah kenakalan remaja telah diminimalisasi dari Faktor apa yang mendukung dan menghambat dalam proses kebijaka

192 ada di masyarakat itu apa aja, di keluargamu apa to, lalu kemudian ehm.. yang disesuaikan dengan iman kristen itu mempelajari nggak sih tentang itu. Misalnya kejujuran, gotong royong atau tolong menolong yah, ehm.. terus ya banyak hal itu sudah sebenarnya sudah masuk semua tentu ya sangat....sebenarnya sudah ada sejak awal. Tinggal didukung aja semua oleh guru, anak didik, sekolah, semuanya, orang tua yang kalo tidak saling bahu membahu ya nggak ada kolaborasi satu sama lain ya yang lain juga nggak bakal terjadi”

8. Menurut anda sudah efektif kah kebijakan pendidikan karakter dalam

meminimalisasi kenakalan remaja di SMAN 6 Yogyakarta? “Menurut saya efektif sekali ya nggak... karena anak-anak diajari terus menerus untuk dia menjadi terbiasa dengan pendidikan karakter. Jadi kalau nggak melakukan itu malah aneh gitu yah. Jadi yang nggak pernah tersenyum ya tersenyum, yang ngga menyapa jadi menyapa”

9. Menurut anda apakah kenakalan remaja telah diminimalisasi dari bentuk

pengintegrasian kebijakan pendidikan karakter dalam mata pelajaran agama? “Ya bersikap pada guru tapi ya nggak bersikap pada guru sih ya saling antara mereka juga lebih sih ya kalau sekarang yah. Bisa memahami arti kebersamaan atau gotong royong itu sekarang ya lebih enak”

10. Faktor apa yang mendukung dan menghambat dalam proses kebijakan

pendidikan karakter dalam meminimilasisasi kenakalan remaja di SMAN 6 Yogyakarta? “Faktornya ya banyak ya, salah satunya tugas guru ya banyak ya, jadi nggak mungkin nggak bisa ngontrol satu persatu anak. Tapi nggak sih sebenarnya nggak ada faktor yang menurut saya nggak terlalu apa ya maksudnya..nggak terlalu ini.. ehmm.. menghambat sekali untuk menerapkan pendidikan karakter untuk itu ya. Kalau menurut saya ya oke oke aja tuh. Penghambatnya apa yah..penghambat ya kita kalau misalnya satu sama lain tidak saling bahu membahu ya antara guru agama dengan guru olahraga, dengan guru BP dengan guru itu kalau tidak ada kolaborasi itu tidak akan sinkron. Apalagi kalau sekolah dengan orang tua itu penting cuma kadang-kadang kalau orang tuanya sibuk yah ya itu biasanya ya nggak keluarga, sekolah, itu ya harus memang. Mungkin itu yang menghambat yah. Ya itu hanya sedikit sih hanya 1 atau 2, biasanya orang tua juga anu sih kalau sudah ada koordinasi antara pihak sekolah dengan keluarga yo memang rodok angel ya apalagi cuma dengan laporan dari anak-anak”

11. Berapa jam mata pelajaran agama khususnya agama kristen di SMA

Negeri 6 Yogyakarta dalam 1 minggu? “Ini yang kelas X kan pake kurikulum 13, K 13 itu 1 pertemuan 3 jam pelajaran. Nah kelas X itu saya ada 4 kelas kalo nggak salah, nah iya 4 kelas. Kalau kelas X4 itu hari apa 3 jam, X6 dan seterusnya. Demikian juga dengan kelas XI IPA ini hari apa tapi kelas XI sama kelas XII kan belum K13 jadi masih 2 jam pelajaran gitu. Dan itu setiap hari jadi saya ada tiap hari. Yang beragam kristen, katholik, hindu disini juga di random jadi rata semuanya. Jadi untuk jadwal agama setiap hari ada” 193 Nama : AS Jabatan : Guru Bimbingan dan Konseling Waktu Wawancara : 6 Agustus 2016 Tempat Wawancara : SMA Negeri 6 Yogyakarta Hasil Wawancara 1. Sudah berapa lama anda menjadi guru BK di SMAN 6 Yogyakarta? “Saya sudah sejak 2003 itu ehm..sudah 13 tahun ya”

2. Sejak kapan ada kebijakan pendidikan karater di SMAN 6

Yogyakarta? “Kalau SMA 6 kita tahun 2011 itu sebenarnya sudah include yah tahun 10 atau 11 itu sudah include masuk ke ee..dimasukkan ke dalam..dalam proses pembelajaran, dimasukkan dalam silabus dalam RPP begitu jadi tidak khusus pendidikan karakter tidak. Jadi semua guru semua mapel memasukkan pendidikan karakter disitu. Termasuk lalu lintas, termasuk lingkungan itu masuk disitu. Itu sejak 2010 atau 2011 itu, sekitar tahun itu”

3. Apa tujuan dari adanya kebijakan pendidikan karakter di SMAN 6

Yogyakarta? “Kalau secara umum saya tahu, itu untuk karena memang apa yah, semuanya itu untuk pembiasaan istilahnya. Bahwa dengan sekarang itu dengan adanya semua instan itu kan otomatis untuk karakter pribadi seseorang yang kemudian semuanya instan juga maka dengan adanya pendidikan karakter itu yah. Ya diharapkan semua ya berproses semua itu memang benar-benar tidak hanya menggugurkan kewajiban tapi memang orang-orang melaksanakan itu karena memang kesadaran itu kan karakter kan. Jadi adanya karakter seperti itu, karakter jujur, karakter tanggung jawab, ada 18 atau berapa itu kan perlu ditangani dibiasakan. Maka dibiasakan ya lewat pendidikan lewat pemberian contoh itu tadi, menurut saya pemahaman saya seperti itu sih”

4. Apa bentuk program khusus pendidikan karakter yang selama ini

telah diterapkan dan membawa dampak dalam pengurangan kenakalan remaja? “Kalau khusus nggak ada, tapi kita semua include semua di...lewat..ee... jadi semua lewat bapak ibu gurunya, jadi semua berproses melalui kegiatan belajar mengajar jadi menyeluruh begitu. Kemudian kita juga memasukkan itu pada kegiatan pramuka ya termasuk ekstra juga termasuk disana juga PMR juga termasuk ya. Terutama pramuka, pramuka kan jelas mendukung itu. Kalau disini pramuka itu kelas X wajib, ya kebetulan saya pembina pramuka dan itu paling aman lewat pramuka itu paling efektif, cuma masalahnya adalah ee..pelaksanaan kepramukaan kan hanya seminggu sekali itu yang menjadi hambatan tapi kalau proses..proses...apa namanya.. pemberian materi itu lebih menunjang di karakter itu di..lewat pramuka itu. Sebenarnya saling keterkaitan kan gitu. Jadi kalau khusus nggak ada. Kalau kegiatan yang beda ya research