Tujuan Pendidikan Karakter Konsep Pendidikan Karakter

18 budaya sekolah yang menjadi karakteristik tersendiri bagi sekolah. Karakteristik dari tiap sekolah berbeda sesuai dengan budaya sekolah yang diterapkan pada masing-masing sekolah. Terbentuknya karakteristik dari setiap sekolah juga tergantung dari penerapan nilai- nilai karakter apa saja yang diimplementasikan oleh sekolah. Jadi, pendidikan karakter yang dilaksanakan pada tingkatan suatu institusi mengarah pada pembentukan karakter sekolah tersebut, yaitu berupa nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan sehari-hari serta simbol-simbol yang dipraktikkan oleh semua warga ketika di sekolah dan masyarakat sekitar sekolah. Karakter sekolah inilah yang akan menjadi ciri khas, karakter atau watak dan citra suatu sekolah di mata masyarakat.

d. Nilai - Nilai Karakter

Zamroni dalam Darmiyati Zuchdi menyatakan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Pusat Kurikulum Kementrian Pendidikan Nasional, telah merumuskan materi pendidikan karakter yang mencakup beberapa aspek sebagai berikut Darmiyati Zuchdi 2011: 168-170; 1 Religius: sikap dan perilaku patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain 2 Jujur: perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan 19 3 Toleransi: sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya 4 Disiplin: tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan 5 Kerja keras: perilaku yang menunjukkan upaya sungguh- sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya 6 Kreatif: berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari apa yang telah dimiliki 7 Mandiri: sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas 8 Demokratis: cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain 9 Rasa ingin tahu: sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat dan didengar 10 Semangat kebangsaan: cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya 11 Cinta tanah air: cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya. 20 12 Menghargai prestasi: sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, dan menghormati keberhasilan orang lain 13 Bersahabat dan komunikatif: tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerjasama dengan orang lain 14 Cinta damai: sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadirannya 15 Gemar membaca: kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan baginya 16 Peduli lingkungan: sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi 17 Peduli sosial: sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan 18 Tanggung jawab: sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya yang seharusnya dia lakukan, tehadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam, sosial, dan budaya, negara dan Tuhan Yang Maha Esa. 21 Berdasarkan 18 nilai-nilai karakter inilah yang kemudian sekolah mengintegrasikan dalam rencana kerja sekolah baik jangka panjang atau pendek, program sekolah, PKBM Proses Kegiatan Belajar Mengajar atau pun dalam mata pelajaran. Harapan dari adanya 18 nilai karakter dalam kebijakan pendidikan karakter yang telah dicanangkan oleh pemerintah dalam Peraturan Presiden tahun 2010 dapat membentuk karakter anak bangsa sesuai dengan ideologi bangsa yaitu Pancasila.

e. Implementasi Pendidikan Karakter

Sofan Amri 2011: 60 menjelaskan bahwa ada beberapa kriteria yang dapat dijadikan tolok ukur untuk dasar keberhasilan pendidikan karakter mencakup hal-hal sebagai berikut: 1 Meningkatnya kesadaran secara kualitatif akan pentingnya pendidikan karakter di lingkungan peserta didik, pendidik dan tenaga pendidikan 2 Meningkatnya kejujuran peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan 3 Meningkatnya rasa tanggung jawab peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan 4 Meningkatnya kecerdasan peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan 5 Meningkatnya kreativitas peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan