196 evaluasi aja ya. Jarang kita evaluasi bersama-sama itu aja. Jadi program
kita laksanakan tapi evaluasinya yang kurang kayaknya itu aja”
Nama : WI
Jabatan : Guru PKn
Waktu Wawancara : 8 Agustus 2016
Tempat Wawancara : SMA Negeri 6 Yogyakarta Hasil Wawancara
1.
Sudah berapa lama anda menjadi guru PKn di SMAN 6 Yogyakarta?
“Ehmm..10 tahunan, 2004 ya 10 tahunan ya. Itu saya pernah megang kelas 10, 11, 12 pernah. Itu KBK ya tahun 2004 jadi pernah mengalami KBK,
KTSP, Kurikulum 2013”
2. Sejak kapan ada kebijakan pendidikan karater di SMAN 6
Yogyakarta? “Setahu saya sejak ini...anu..sejak KTSP tahun 2006. Itu ada unsur
pendidikan karakternya itu. Sebenarnya pendidikan karakter itu sudah sejak lama ya sejak PMP atau sekitar tahun 50an ya. Tapi ya tegas secara tertulis
itu baru 2004 atau 2006 itu”
3. Apa tujuan dari adanya kebijakan pendidikan karakter di SMAN 6
Yogyakarta? “Tujuannya untuk membentuk, walaupun ini minima pengetahuan ya. Tapi
diharapkan itu ke sikap perilaku. Membentuk siswa apa yang telah digariskan dalam silabus pendidikan karakter. Misalnya apa kalau di PKn
itu ya disiplin, kejujuran, cinta tanah air, selain itu rela berkorban, patriotisme, dan sebagainya”
4. Apa bentuk program khusus pendidikan karakter yang selama ini telah
diterapkan dan membawa dampak dalam pengurangan kenakalan remaja?
“Saya kira ya kalau PKn ya itu, siswa itu di berikan semacam misalnya dalam pemilihan OSIS, PK atau perwakilan kelas itu kan ditunjukkan
menghargai teman, menghargai pendapat orang lain atau dalam konteks itu demokrasi. Disitu demokrasi ada nanti ehm...istilahnya diambil nilai-nilai
keterbukaan, kemudian menghormati menghargai orang lain mungkin pendapatnya yang bisa digali dari demokrasi itu”
5. Bagaimana kenakalan remaja di SMAN 6 Yogyakarta dari tahun ke
tahun? “Sebetulnya selain dari Pendidikan Kewarganegaraan atau PKn ini saya
memberi khusus misalnya pada pemilihan OSIS kemudian pemilihan ketua kelas. Atai mungkin ada kegiatan-kegiatan mencintai tanah air dengan
mengadakan penghijauan melalui penyumbangan tanaman-tanaman dari siswa untuk sekolah. Ada namanya adiwiyata pelestarian lingkungan. Dari
kaca mata umum, ini ada kebijakan atau peraturan sekolah yang langsung mengambil tindakan tegas kalau apa..ehmm..anak yang tawuran atau
berkelahi. Peringatan dalam bentuk pemanggilan orang tua kalau misal mengulang tawuran itu langsung dikembalikan ke orang tuanya, itu satu.
197 Kemudian yang kedua program sekolah untuk mengurangi kenakalan atau
tawuran atau hal negatif. Prosentase jumlah siswa atau peserta didik wanita atau perempuan itu didonimasi atau lebih banyak penerimaan
dibanding dari siswa laki itu ehmm..itu dua hal. Selain dari pelajaran dan tindakan tegas juga prosentase wanita lebih banyak tapi yang ini untuk
sekitar 3 tahun yang lalu”
6. Jenis kenakalan remaja seperti apa yang pernah terjadi di SMAN 6
Yogyakarta? “Oh kalau untuk kejadian yang selama satu tahun ini saya lihat tidak ada
yang menonjol. Ya mungkin hanya satu dua tetapi nggak sampai membuat sekolah sampai berat begitu tidak. Tidak seperti masa-masa dulu. Seperti
kekerasan atau bullying sekarang sudah tidak ada lagi karena sekolah tegas”
7. Nilai karakter apa yang diterapkan dalam kebijakan pendidikan
karakter di SMAN 6 Yogyakarta? “Kalau yang di PKn itu cinta tanah air dan nasionalisme. Kalau untuk
siswa sih ya ini menghargai dan menghormati, keterbukaan atau tranparansi, tindakan kasih sayang antar peserta didik. Itu untuk apa?
Diharapkan akan meminimalir kekerasan atau bullying”
8. Bagaimana anda mengintegrasikan kebijakan pendidikan karakter
dalam mata pelajaran PKn? “Kalau untuk PKn itu semua kompetensi dasar sudah memuat pendidikan
karakter. Misal untuk kelas 10 ada kompetensi dasar patriotisme dan cinta tanah air. Nah itu bisa dibuktikan dengan ya tidak merusak lingkungan,
tidak corat-coret, merawat tanaman, menjauhi perbuatan yang mungkin paling sederhana yang tidak harus cinta tanah air bukan dengan saja
mengangkat senjata atau ke pemerintahan. Kan merawat lingkungan juga termasuk cinta terhadap negara. Kompetensi dasar kelas 11 juga tentang
hukum yaitu sistem peradilan nasional apa yang terjadi yaitu dengan patuh terhadap hukum, disiplin, kepatuhan, taat, kedisiplinansiswa. Itu bisa
diwujudkan dengan siswa mematuhi peraturan sekolah, masuk sekolah tepat waktu 6.45 sudah masuk, dan masuk lingkungan sekolah motor dituntun nah
itu juga ada apa yaa..ehm..ada kaitannya dengan ketertiban. Jadi naik motor tidak langsung nyelonong, karena kan ada yang jalan”
9. Menurut anda sudah efektif kah kebijakan pendidikan karakter dalam
meminimalisasi kenakalan remaja di SMAN 6 Yogyakarta? “Saya kira pendidikan karakter itu efektif dan berdaya guna ya, ini saya
nggak mengatakan berapa persen. Ii juga perlu ini..ehm..apa...kita perlu juga aturan dari sekolah. Pendidikan karakter ada untuk menegaskan
pikiran ya, nanti juga diharapkan pada sikap perbuatan. Itu jika mungkin tidak terbantukan dengan aturan atau tata tertib pasti masih ada yang
kurang. Jadi hal-hal negatif di SMA ini sudah nggak ada, jadi saya kira ya itu apa ya sudah efektif”
10. Menurut anda apakah perlu adanya kebijakan pendidikan karakter
itu?