Bagaimana pendapat anda terkait kegiatan belajar mengajar maupun

210 Lampiran 6. Reduksi Display Data dan Kesimpulan Wawancara Reduksi Display Data dan Kesimpulan Hasil Wawancara Implementasi Kebijakan Pendidikan Karakter dalam Meminimalisasi Kenakalan Remaja di SMA Negeri 6 Yogyakarta 1. Sejak kapan mulai adanya kebijakan pendidikan karakter di SMAN 6 Yogyakarta? SH : “sudah, ya sudah sejak beberapa tahun sudah lama” AF : “Kalau pendidikan karakter itu kita pendidikan bagaimana pun juga kan meskipun ada regulasi atau tidak kan kita ada arah untuk kesana kemudian diperkuat dengan regulasi yang ada sekarang itu” YK : “Sebenarnya pendidikan karakter itu diajarkan terus yang nggak cuma waktu itu sudah mode mungkin anak-anak muda yang terbiasa dengan senioritas yang senior itu dan seterusnya dan seterusnya. Itu cuma kebiasaan aja yang kemudian dibentuk – dibentuk ya dibuat sistem di sekolah ini supaya anak itu teralihkan dari hal-hal yang hanya brugudak bruguduk......” IA : “Kalau kebijakan pendidikan karakter itu sebenarnya melekat di PKn mbak dan secara otomatis kita sebagai guru itu memberikan. Sebenarnya pendidikan karakter itu dicanangkan atau enggak dicanangkan oleh pemerintah setiap guru pasti setiap muatan pasti ada pendidikan karakter, itu sudah pasti” Kesimpulan : Pendidikan karakter sudah lama ada di dalam proses pendidikan di sekolah-sekolah termasuk di SMA Negeri 6 Yogyakarta. Tujuan dari pendidikan serta seorang pendidik sendiri adalah untuk membentuk dan mendidik siswa agar lebih baik lagi. Sebelum adanya kebijakan pendidikan karakter, sudah sejak lama guru dalam setiap mata pelajarannya menyisipkan beberapa nilai-nilai karakter dalam proses belajar mengajarnya.

2. Apa tujuan dari adanya kebijakan pendidikan karakter di SMAN 6

Yogyakarta? M : “Ya karena memang tujuan pendidikan nasional itu yang pertama bertujuan untuk ehm..mewujudkan peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, cerdas, kreatif, inovatif dan mandiri. Jadi yang namanya tugas kepala sekolah yang pertama itu adalah bagaimana anak-anak itu bisa memiliki keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kemudian berbudi pekerti luhur yang penting disitu”