190
11. Apa arti penting pendidikan karakter bagi SMA Negeri 6 Yogyakarta?
“Penting sih ya namanya penangkal ya jadi segala sesuatunya itu perlu ditangkal. Meskipun ada siswa yang baik atau tidak baik itu bisa dicegah
dengan itu dengan pengkalnya itu tadi. Tapi kalau yang revolusi mental itu masih perlu waktu yang sangat lama tapi harus diproses terus. Karena di
luar sana banyak siswa yang masih lebih sangat nakal, makanya perlu adanya pendidikan karakter. Pendidikan karakter di SMA 6 juga sangat
mendominasi dalam mengurangi kenakalan remaja ya. Karena karakter moral juga sangat mendominasi dan sangat membantu dalam membentuk
sikap anak”
Nama : YK
Jabatan : Guru Agama Kristen
Waktu Wawancara : 15 Agustus 2016
Tempat Wawancara : SMA Negeri 6 Yogyakarta Hasil Wawancara
1.
Sudah berapa lama anda menjadi guru agama Kristen di SMAN 6 Yogyakarta?
“Kalau di SMA 6 sejak tahun 2001 apa ya tapi saya PNS pertama di Gunung Kidul sejak tahun ’88 sampek 2001”
2. Jadi semenjak ibu mengajar disini, SMA N 6 Yogyakarta masih dengan
keadaan “sekolah tawuran”? “Oh sudah tapi ya nggak nggak begitu lama”
3. Sejak kapan di SMA N 6 Yogyakarta ada kebijakan pendidikan karakter?
“Sebenarnya pendidikan karakter itu diajarkan terus yang nggak cuma waktu itu sudah mode mungkin anak-anak muda yang terbiasa dengan senioritas
yang senior itu dan seterusnya dan seterusnya. Itu cuma kebiasaan aja yang kemudian dibentuk – dibentuk ya dibuat sistem di sekolah ini supaya anak itu
teralihkan dari hal-hal yang hanya brugudak bruguduk. Tapi sebenarnya kan di SMA 6 pinter – pinter semua, dari NEM sudah pinter. Sebenarnya tinggal
membentuk aja, cuma kadang-kadang mungkin terpengaruh nggak tau darimana terpengaruh semua itu, nggak tau ya. Mungkin terpengaruh dari
luar, rumah, atau kakak kelasnya atau dari apa kan ya yang penting pengajar itu cuma bisa memberikan anak arah-arahan ya mboko sitik lama-lama iya
dibuat sistem, dibuat tugas supaya mereka enggak fokus pada dolannya terus”
4. Yang anda ketahui bentuk program khusus yang dibuat dari sekolah
untuk pendidikan karakter selama ini, apakah sudah membawa dampak untuk pengurangan kenakalan remaja di SMA N 6 Yogyakarta?
“Ya kalau panjenengan tanya ke saya ya lihat saja sekarang yang dirasakan kayak apa. Berarti ada perkembangan ehm.. apa...kemajuan ke arah yang
lebih baik. Ya di samping kegiatan pendidikan karakter tiap-tiap guru juga memberikan pendidikan karakter tapi sebenarnya lebih kepada program.
Awalnya itu kita mengambil program research. Jadi anak menjadi sibuk untuk mencari problematika untuk dipecahkan dan sebagainya. Terus ada ya
191 disamping peraturan-peraturan yang kemudian lebih ditingkatkan
kedisiplinan, misalnya di sekolah ini nggak boleh lebih dari jam 4 sore berada di sekolah. Pertama jam 5 ya, kemudian jam 4 sekarang nggak boleh masih
ada di lingkungan sekolah harus ada ijin. Nah itu salah satunya ehm... mengurangi sarana untuk berkumpul yang tidak penting. Tapi kalau benar
penting ya diperbolehkan. Iya itu sampai ekstrakurikuler sampai jam 4 sore, ya kadang-kadang ada yang khusus misalnya untuk apa tapi harus ada ijin, harus
ada koordinasi anatara satu dengan yang lainnya, jadi anak nggak boleh keluar masuk disini seenaknya maunya sendiri, nginep di sekolahan sampek
malam dan seterusnya. Ya mungkin yang nongkrong-nongkrong di depan juga dielekke walaupun masih ada sih tapi ya susah ya kalo udah jadi karakter tapi
lama kelamaan ya berkurang sendiri mereka malu sendiri karena ya teman- temannya sibuk. Sibuk belajar, sibuk ya itu tadi”
5. Apakah ibu mengetahui kurang lebih 3 tahun belakang ada kenakalan
remaja di SMA Negeri 6 Yogyakarta? “Kalau mencatat secara khusus enggak, kalo cuma denger-denger itu lebih
banyak di BP ya. Karena mungkin terjadi di luar sekolah, jadi kalo misalnya terjadi ada apa dirembug atau ada indikasi mau ini itu tapi nggak selalu nggak
seperti dulu yang siswanya begitu. Sekarang hampir boleh dikatakan menurut saya enggak. Tapi kalau kenakalan-kenakalan kecil barangkali di luar ada
yang nantang mungkin SMA mana ada yang mana itu hanya oknum. Sedikit ya karena nggak ada waktu lagi sekarang. Jadi ya menurut saya ya nyaman-
nyaman aja anak-anak sekarang kalau panjenengan amati gimana? Ya baik to untuk yang sekarang ini, interaksi dengan guru ya salaman, salim dan mereka
juga sendiri antar mereka juga intinya baik ya sikapnya baik gitu”
6. Nilai karakter apa saja yang diterapkan di SMA Negeri 6 Yogyakarta?
“Ya hampir semua karakter yah, karakter itu kan meliputi banyak hal yah. Ya supaya mereka saling sapa itu kan dari pagi salaman sama gurunya dijemput di
depan sana kadang-kadang ada petugasnya gantian kita. Yang sering juga bapak kepala sekolah, wakasek dan juga guru-guru yang ditugasi gitu karakter
apa kira-kira. Bertegur sapa atau saling menyapa, senyum, sapa salam, itu karakter sudah di awal sudah ketika anak masuk di lingkungan sekolah itu
sudah diterapkan. Motor harus dimatikan artinya dituntun karena sudah masuk halaman sekolah itu ya karakter sudah. Terus belum nanti sampai ke kelas
masing-masing oleh guru masing-masing penekanannya banyak itu nanti. Tiap mata pelajaran pasti iya salam juga kembali dan seterusnya”
7. Bagaimana cara ibu mengintegrasikan kebijakan pendidikan karakter
dalam mata pelajaran agama kristen di SMA Negeri 6 Yogyakarta? “Oke, kalau begitu kan sesungguhnya sudah include yah pendidikan karakter
itu kan sudah apa yang di harapkan di dalam pendidikan karakter itu kan sebenarnya di dalam mata pelajaran agama. Misalnya kami di kelas X, XI, XII
misalnya kelas X itu pendidikan karakternya itu misalnya dalam materi pelajarannya kita sudah diajari bahwa pinter itu bukan hanya pinter pikir tapi
juga pinter intelektual, tapi ada juga materi yang mengajarkan pinter sosial, pinter emosi, pinter spiritual gitu ya, pinter dan lainnya. Untuk kelas 2 ya
didalami lagi tentang nilai-nilai, nah anak itu disuruh mencari nilai-nilai yang